Dance of Thieves adalah salah satu buku yang saya beli ketika mampir ke Periplus Jogja. Bulky dan cukup berat, saya bela-belain tenteng keluar masuk Malioboro Mall dan Starbucks dan juga jalan kaki panjang menuju parkiran di ujung jalan sono. Buku ini bercerita tentang Jase Ballanger yang baru saja diangkat sebagai Patrei (semacam raja) setelah ayahnya meninggal secara mendadak. Di masa-masa berkabung ini, banyak musuh siap menyerang untuk mengambil alih wilayah dan bisnis keluarga Ballanger. Salah satu pesan terakhir ayah Jase adalah untuk mengundang Queen of Venda untuk hadir dan mengakui wilayah mereka sehingga baik kawan maupun lawan dapat lebih menghargai kedaulatan mereka. Sebelum itu tercapai, Jase perlu waspada penuh terhadap segala bentuk gangguan yang terjadi di wilayahnya, termasuk ketika Kazi membuat keributan dengan salah satu penjual pasar. Namun, satu tindakan ceroboh membuat mereka berdua tertangkap segerombolan penjual budak untuk dijadikan pekerja tambang di negara jauh sana. Terjebak bersama Kazi thanks to rantai di antara kedua kaki mereka, Jase, yang harus segera kembali ke keluarganya untuk menghadiri upacara pemakaman ayahnya (simbol Patrei pengganti siap mengambil alih) harus memutar otak untuk bisa keluar dari situasi ini. Dua tokoh utama di series ini memiliki misinya masing-masing dan saya sangat menghargai penulis yang menciptakan tokoh all-around green flag semacam Jase Ballanger. Bikin saya semangat buat lanjut ke sekuelnya.
Thursday 2 February 2023
Sunday 1 January 2023
2022 ➡️ 2023
Another year. Another reflection.
Berakhir 1 tahun tanpa kabar di blog ini. Mungkin beberapa bisa saya singkat pada poin-poin berikut:
Friday 28 October 2022
[Review Buku] The Reading List oleh Sara Nisha Adams
Halo. Sudah lama saya tidak duduk sebentar untuk ngobrol tentang buku.
Setahun belakangan, saya merasakan preferensi membaca berubah dari nonfiksi menjadi fiksi. Membaca yang awalnya merupakan proses edukatif, berganti jadi sebuah sarana rekreatif. Karena itu, setelah menamatkan 1 buku, biasanya akan langsung lompat ke buku berikutnya tanpa ada proses internalisasi. They did their job, so I'll move on to other book to continue the job. Proses yang....dibilang kurang sehat? Saya jadi nggak bisa memaksimalkan hikmah yang seharusnya bisa didapat. Dan kurang bisa take notes tentang kondisi diri. Tapi, cara tersebut cukup membantu saya melanjutkan hari-hari yang penuh stres.
Biar ada sedikit faedah (hehe) untuk buku yang saat ini saya baca, mau saya laporkan di blog. Saya lagi baca sebuah novel, nih, yang saking bisa bersimpati dengan karakter-karakter di dalamnya, bikin saya menghabiskan banyak stabilo beraneka warna.
Friday 4 June 2021
Progress Membaca Januari - Mei 2021
Wednesday 18 November 2020
Progress Membaca Bulan November 2020 (Sejauh Ini)
Rasanya aneh tidak menulis blogpost setelah sebelumnya cukup rajin "laporan" di sini. Mau gimana ya, kenyataannya memang belum ada buku yang saya tamatkan lagi. Jadi, sekarang saya mau cerita saja buku-buku yang lagi terbaca. Kondisinya memang belum pada tamat, jadi beberapa pendapat mungkin bisa berubah suatu hari nanti: