Another year. Another reflection.
Berakhir 1 tahun tanpa kabar di blog ini. Mungkin beberapa bisa saya singkat pada poin-poin berikut:
- 90% buku yang saya baca tahun ini adalah fiksi. Puas melalangbuana ke hampir semua genre, kini saya kembali fokus ke genre yang dulu mengenalkan saya pada hobi membaca. Am I ashamed by this? Absolutely not.
- Saya sangat menikmati membaca sebagai sebuah kegiatan rekreatif. Dulu membaca adalah sarana belajar bahasa asing, untuk kemudian menjadi sarana belajar ilmu baru untuk mendewasakan diri. Paling bersyukur, membaca menjadi penyelamat saya dari periode depresi dengan menjadi sarana mengenali diri dan menyembuhkan luka hati. Sedangkan kini? Membaca adalah suatu kegiatan yang saya lakukan untuk bahagia atau minimal mengistirahatkan otak agar tidak terlalu panas dipakai bekerja. Satu atau dua jam saya luangkan sepulang kerja dan setelah solat subuh untuk membaca novel, dan pikiran saya jadi jauh lebih tenang. Ketika saya melakukan perjalanan dinas pun, novel yang saat itu saya baca tidak lupa ditenteng untuk dibaca di pesawat/kereta/bus. Jadwal luang di luar ropat-rapat dipakai untuk mencari kafe terdekat, duduk sekian jam, bermodalkan 1 buku dan 1 stabilo. HP ditinggal/diabaikan.
- Saya mulai bisa membaca buku-buku mainstream. Ini ada kaitannya dengan genre fiksi yang sedang digandrungi. Karena accessible dan banyak yang merekomendasikan di Youtube, jadi lebih mudah memfilter buku apa yang akan saya baca selanjutnya. Kemungkinan kecewa juga lebih kecil. Makin percaya sama seorang booktuber, makin sering mengikuti rekomendasi dia. Lumayan juga, tidak perlu PO lama kayak judul-judul sebelumnya.
- Saya sekarang mau mampir ke toko buku. Mungkin tampak sombong, tetapi saya tidak pernah punya alasan untuk jalan-jalan ke toko buku karena buku yang saya cari tidak dijual di sana. Daripada budgetnya terpotong untuk transportasi dan biaya-biaya tidak terduga lain, langsung saya alihkan buat beli online di website Periplus. Kini, karena sempat mampir ke toko buku fisik Periplus (pertama di Bali, kedua di Jogja), saya akhirnya bisa masuk ke toko buku, pilih-pilih judul yang disuka, dan ambil semaunya. Mengingat judul-judul yang saya baca adalah buku-buku yang saat ini populer, statusnya nyaris selalu ready stock. Ini adalah pengalaman yang sangat liberating dan membuat saya sadar seberapa jauh proses hidup saya berubah menjadi lebih baik. Indikator kesuksesan versi saya hehe.
- Saya mulai membangun perpustakaan pribadi. Sedikit demi sedikit, buku fisik yang saya baca akan disatukan dalam satu rak kaca, buku lama akan ngumpul dengan buku baru. Saya tidak lagi malu dengan novel childish yang dulu terbaca di jaman sekolah. Justru merekalah yang membuat saya aware terhadap beberapa isu yang luput diajarkan di bangku pendidikan formal. Apakah buku-buku tersebut akan ikut pindah ketika saya berkeluarga dan punya rumah sendiri nanti? Wah, perlu izin suami dulu sepertinya.
- Saya masih melukis. Aksesori-aksesori yang diperlukan sudah terkumpul lengkap. Jadi tiap akhir minggu, saya menyempatkan waktu melukis 1 atau 2 kanvas kalau tidak ada agenda pergi. Kanvas-kanvas tersebut sudah mulai saya arsipkan, tapi beberapa tersebar ke kerabat sebagai hadiah. Melukis ini merupakan investasi kebahagiaan yang paling rewarding tahun kemarin hehe. Tahun ini belum ada rencana untuk menambah hobi selain berkebun, tapi kalaupun iya, akan saya cari yang sama bermanfaatnya.
Mungkin sejauh ini baru 6 poin itu. Saya berharap 2023 menjadi tahun yang lebih baik bagi saya maupun keluarga. See you!
saya baru ketemu blog ini di tahun 2023 ini, sepertinya akan menjadi blog yang akan sering saya kunjungi untuk mencari referensi buku yang mau dibaca. blog yang sangat bermanfaat, terimakasih banyak kak..
ReplyDelete