Thursday 28 November 2013

The Chronicles of Audy: 4R karya Orizuka

Judul: The Chronicles of Audy: 4R
Penulis: Orizuka
Tebal: 320 halaman
Penerbit: Haru
Dipublikasikan Juli 2013

Aduh. Saya speechless nih kalau bahas buku satu ini. Jadi ceritanya, saya sudah dua hari yang lalu tamat The Chronicles of Audy: 4R (btw judulnya kepanjangan ya). Mau lanjut baca buku lain…….nggak bisa!!! Saya masih terus kepikiran sama 4R ini :’)




Menjelang semester akhirnya sebagai mahasiswi jurusan Hubungan Internasional Universitas Gajah Mada, Audy gelagapan karena orang tuanya tidak mempunyai biaya untuk membayar kos dan skripsi. Ayah dan ibunya berkali-kali tertipu investasi bodong. Seolah-olah tidak pernah belajar. Akibatnya, uang yang seharusnya untuk biaya kuliah Audy pun ikut raib.

Kepalang tanggung untuk menyerah, Audy pun bertekad untuk terus kuliah. Bagaimana pun caranya. Hingga akhirnya nasib membawanya ke dalam keluarga 4R. Secara tidak sengaja ia melihat lowongan pekerjaan sebagai babysitter dan mencoba melamar. Karena terlalu kesengsem sama pemilik rumah sekaligus si sulung, Regan, Audy jadi bego dan teken kontrak begitu saja tanpa mau repot-repot dibaca dulu.

Akibatnya? Ternyata dalam kontrak (yang penuh pasal-pasal) Audy tidak hanya bertanggung jawab menjaga si bungsu, Rafael—yang sama sekali bukan baby—tapi juga harus menjaga dan membereskan seisi rumah. Yah, dalam artian jadi pembantu.


Bersama Audy, kita diajak tertawa, menangis, dan mengenal lebih dalam tentang kehidupan para 4R; Regan, Romeo, Rex, dan Rafael. Saya nggak bisa nggak jatuh cinta sama 4R, empat bersaudara yang memiliki sifat bertolak belakang tapi kompak dalam satu hal…..menyiksa Audy :)))

Kritik utama dalam novel ini sudah disampaikan para reviewer lain ya, yaitu sifat Audy yang terus menjelek-jelekkan kedua orang tua yang dianggapnya bodoh. Sepertinya itu agak kurang pantas walaupun, um, memang mereka terperosok dalam lubang yang sama beberapa kali. Dan paragraf ini.

….. Setelah lulus, aku akan segera mencari kerja di perusahaan besar untuk menghidupi diriku sendiri. Masa bodoh dengan keluargaku. Aku tak mau tenggelam dalam kemiskinan bersama mereka.

Saya hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja untuk menyelesaikan novel ini. Dan percaya deh, saya sampe dimarahin Ibu karena ngakak-ngakak nggak jelas. Membaca novel ini tuh rasanya kayak nonton kehidupan mereka secara langsung, karena sama sekali nggak ada kesulitan dalam memahami tindakan-tindakan tokohnya. Humornya pas, tidak garing. Bahkan konfliknya sendiri bisa mengiris-iris hati saya (ini lebay) DAN terkesan realistis. Dari yang awalnya jengkel sama Audy, saya malah kayak punya ikatan khusus dan ikut berempati sama dia.

Ah, saya sangat menantikan sekuelnya. Terus berkarya Kak Orizuka ^^

No comments:

Post a Comment