Always and Forever, Lara Jean
(buku ketiga dan terakhir dari
seri To All the Boys I’ve Loved Before)
penulis Jenny Han
336 halaman, Young Adult
Rating:
Dipublikasikan 2 Mei 2017 oleh
Simon & Schuster Book
Dalam wawancaranya dengan salah
satu jurnalis berita online, Jenny Han mengaku bahwa masih ada dua poin
mengenai kisah Lara Jean yang belum sempat dieksplor pada buku kedua, PS I Still Love You. Salah satu poinnya
adalah bagaimana Lara Jean menyambut masa-masa kelulusan SMA dan masuk
universitas.
Karena itulah Jenny Han merasa
masih bisa membuka kembali kisah Lara Jean dan Peter Kavinsky di buku ketiga
(dan juga terakhir, suwer deh kali ini yang terakhir >.<) walaupun pada
mulanya seri To All the Boys I’ve Loved
Before direncanakan berakhir pada buku kedua.
Ekspektasi pada buku ketiga
sungguh besar, karena siapa yang bisa menolak untuk bertemu kembali dengan
keluarga Song dan uhuk, my luv Peter
Kavinsky? Dan setelah kurang lebih setahun menunggu, plus sedikit kecewa karena
tanggal terbitnya mundur hingga Mei, akhirnya kita bisa menikmati hangatnya
kisah hidup Lara Jean bersama orang-orang di sekitarnya sekali lagi.
Pada Always and Forever, Lara Jean, kita akan disuguhkan lika-liku
perjalanan Lara Jean dalam menyambut babak besar dalam hidupnya: kuliah.
Sebagai seorang anak rumahan sejati yang lebih memilih menyempurnakan resep chocolate chip cookies impiannya
daripada berpesta atau huru hara , University of Virginia (UVA) yang
hanya berjarak 15 menit dari rumahnya tentu merupakan pilihan utama. Apalagi
Peter sudah lebih dahulu diterima di sana lewat jalur beasiswa atlet lacrosse. Betapa sempurnanya hidup Lara
Jean jika dalam waktu 4 tahun ke depan ia bisa tetap dekat dengan keluarganya
sekaligus Peter!
Namun ketika pengumuman penerimaan
sampai, Lara Jean mendapati bahwa ia ditolak UVA. Bahkan masuk wait list pun tidak. Tentu hal ini
mengubah semuanya. Rencananya bersama Peter, tanggung jawabnya sebagai kakak
dari Kitty, dan lain sebagainya. Nah, mulai dari sinilah petualangan Lara Jean
dalam penemuan jati dirinya dimulai. Sedikit demi sedikit ia belajar untuk
keluar dari zona nyaman dan menyadari apa yang benar-benar ia inginkan.
Konflik dalam Always and Forever, Lara
Jean
Kuliah bukan satu-satunya masalah
yang dihadapi Lara Jean. Ada banyak perubahan yang menanti Lara Jean, seperti
keluarganya yang akan bertambah, kehilangan sosok idola, sahabat yang akan
pergi jauh, dan sebagainya. Sebagai tipe orang yang senang berada di zona
nyaman, tentu peristiwa-peristiwa tersebut cukup membuatnya gelisah.
This is when everything
begins, Lara Jean. You’ll see.
Kembali ke topik kuliah, saya senang
sekali dengan keputusan Jenny Han memakai UVA, William and Mary, dan UNC
sebagai pilihan universitas Lara Jean. Kerap kali seorang penulis begitu sayang
dengan tokoh yang ia tulis, hingga memaksakan untuk memberi yang terbaik dan
jatuhnya tidak realistis (Harvard, Stanford, Columbia, dll). Tapi dengan UVA, William
and Mary, dan UNC…. saya bisa membayangkan Lara Jean di sana. Penantian Lara
Jean dalam menerima pengumuman dari universitas surprisingly dieksekusi dengan sangat baik, detail dan realistis,
hingga saya mau nggak mau ikut deg-degan dan jadi teringat perjuangan dulu
ketika berebut kursi kuliah di SNMPTN hihihi.
Chemistry antara Lara
Jean dan Peter Kavinsky
I look at Peter’s
profile out of the corner of my eye. Sometimes I still can’t believe he’s
mine. The handsomest boy of all the handsome boys is mine, all mine.
Hubungan antara Lara Jean dan
Peter K sedang hangat-hangatnya, walaupun sudah lebih dari setahun berjalan. Bagian
awal dari novel ini penuh dengan adegan-adengan manis yang menunjukkan betapa
sayangnya Peter ke Lara Jean. Mungkin ini hanya perasaan saya saja, tapi saya
menganggap perlakuan Peter terlalu manis.
Pernah terlalu ngidam makan oreo kemudian khilaf dan kebablasan makan 2 bungkus
besar? Tahu rasanya? Nah!!!
(Ya kalo Lara Jean-nya secantik
ini, nggak heran lah kalo Peter yang aslinya cuek bisa sebegitu cintanya HEHEHE).
Kalau kalian Team Peter garis
keras, tho, silahkan teriak-teriak
kegirangan. Kalian akan dimanjakan banget deeeh dengan perlakuan-perlakuan manis Peter ke kalian, eh, Lara Jean ini (hey, kalau Kitty aja bisa pura-pura Peter suka sama dia dan mbati-mbati sithik, kenapa kita enggak bisa kan?????). Peter memang pas banget buat Lara Jean, dan usaha kerasnya agar bisa diterima seutuhnya ke keluarga Song patut diacungi jempol. Walaupun cobaan mereka di novel ini bisa dibilang besar banget, tapi kalau jodoh nggak akan kemana, bukan?
John Ambrose McClaren
Deep down in my heart, I'm Team John!! #sorrynotsorry. Kalian Team John juga? Berbahagialah
karena di novel ini kita akan bertemu lagi dengan dia (John my sweet cinnamon roll!!!). Saya dulu sempat nge-ship John buat Lara Jean, JUST BECAUSE!!!!
Sedikit rahasia nih, saya baper banget lho waktu Lara Jean nolak John di buku dua huks >.< But he has his own happy ending in this book, so I’m glad.
Sedikit rahasia nih, saya baper banget lho waktu Lara Jean nolak John di buku dua huks >.< But he has his own happy ending in this book, so I’m glad.
Kutipan Favorit
“Heeds my
advice, Lara Jean. Never say no when you really want to say yes.”
Overall, Always and
Forever, Lara Jean adalah novel penutup yang manis bagi kisah Lara Jean. Dengan
hadirnya novel ini, saya akhirnya bisa ikhlas berpisah dengan tokoh-tokoh
kesayangan di dalamnya. Apakah ke depannya saya bakal baca ulang seri ini lagi?
Oh tentu dong. Saya bakal selalu rindu dengan hangatnya kisah keluarga Song dan si ganteng Peter Kavinsky. Seri To All the Boys I’ve Loved Before akan
selalu memiliki tempat khusus di hati saya.
Buat kalian yang masih menunggu novel ini diterjemahkan, harap bersabar ya! Penerjemah dan penerbit lokal pasti sedang berusaha maksimal untuk memberikan versi terjemahan dengan kualitas terbaik buat kalian. Ohya, jangan lupa bagi kesan-kesan kalian setelah membaca novel ini ke saya melalui kolom komentar, nanti sebisa mungkin akan saya balas :)
Buat kalian yang masih menunggu novel ini diterjemahkan, harap bersabar ya! Penerjemah dan penerbit lokal pasti sedang berusaha maksimal untuk memberikan versi terjemahan dengan kualitas terbaik buat kalian. Ohya, jangan lupa bagi kesan-kesan kalian setelah membaca novel ini ke saya melalui kolom komentar, nanti sebisa mungkin akan saya balas :)
PS: Kalau kalian ingin membeli versi cetak impor dengan desain sampul seperti yang saya baca, pastikan bahwa penerbitnya adalah
Simon & Schuster. Seri ini memiliki alternatif desain lain yang
diproduksi oleh penerbit yang berbeda. Kalau kalian cari di Periplus, versi softcover (sampul tipis biasa mirip novel
versi terjemahan) hanya disediakan oleh penerbit Scholastic. Tampilannya seperti
ini:
Beda tipis memang. Tapi kan :”) kalau nggak matching :”) sama
buku satu sama duanya :”) sedih uga yak :”)
Udah ada yang terjemahannya blom?
ReplyDeleteApa novel nya masih ada ya untuk tahun ini ?
ReplyDeleteSekarang versi terjemah nya udh ada blom kak?
ReplyDeleteUdah ada
Deletekak klau boleh tau, liat versi terjemahaannya dimanaya kk, pliess help kk novel ini mau aku buat thesis, semoga aja kakak jawab ya, terimakasih sebelumnya kk
DeleteAku team john juga kakaaa >_<
ReplyDeletesebel banget sama si kavinsky wkwk
Aq gak baca bukunya tapiii uda cinta matii sama sosok peter kavinsky,, tapi pesona john ambroise juga gak bs dihilangkaaan... Wooow perlu buku terjemahannya... Sebelum seru sm filmnyaa... Thanx alot
ReplyDelete