Sunday, 4 October 2020

[Acara TV] Three Meals a Day: Fishing Village 5


Three Meals a Day termasuk acara ragam Korea yang rutin saya ikuti tiap tahun. Konsep acara ini adalah sekelompok selebriti ibukota yang tinggal di desa terpencil selama beberapa hari dan harus menopang hidup mereka (makan 3x sehari) dari hasil bekerja di sana. Jika lokasinya di gunung, berarti mereka harus berkebun, jadi buruh tani, atau usaha-usaha lainnya. Jika lokasinya di pulau, mereka kemungkinan bergantung besar pada hasil melaut dan hasil kebun. 


Tahun ini, pandemi terjadi, sehingga tim kreatif memutuskan untuk memilih pulau kecil sebagai lokasi syuting. Pulaunya hanya berisi 3 rumah, dan mungkin sengaja dikosongkan untuk keperluan acara. Senang deh, para kru memikirkan keselamatan penghuni desa dan meminimalkan risiko penularan virus COVID. Artis yang mengisi acara sama seperti musim sebelumnya, yaitu Cha Seung-won, Yoo Hai-jin, dan Son Ho-joon. Beberapa bintang tamu seperti Gong Hyo-jin, Lee Kwang-so, dan Lee Seo-jin turut memeriahkan beberapa episode.

Karena anaknya suka membanding-bandingkan, saya menilai Three Meals a Day musim ini tidak begitu memuaskan. Editannya “sepi” dari efek-efek kreatif dan musik latar (terlalu apa adanya), sehingga di beberapa scene jatuhnya “krik krik” gitu. Script-nya juga terasa hambar; mereka terlalu sering basa-basi atau terlalu fokus ke pekerjaan—there’s nothing in between. Hal di luar kendali yang dirasakan para kru adalah nasib mereka yang terlalu bergantung pada cuaca. Maka ketika cuaca kurang bersahabat, mereka benar-benar hanya bisa makan ubi jalar, kentang, dan kimchi. Jika editannya bagus mungkin penyampaiannya bisa menarik, ya. Sayangnya tidak.

Tapi saya tetap rajin nonton dari episode awal sampai akhir. Tidak bisa dipungkiri semuanya bekerja keras untuk beradaptasi dengan kondisi di Pulau Jukgul, dengan peningkatan yang terlihat di tiap episodenya. Paling senang memang melihat Cha Seung-won gesit memasak, meski menunya itu-itu saja (variasi bumbunya mentok di gochujang, gochugaru, kecap asin, lada, minyak wijen). Saya beneran menyayangkan kenapa eksekusinya tidak bisa ditampilkan dengan lebih menarik. 


Kalau kalian mau memulai dengan kesan yang baik, saya merekomendasikan untuk memulainya dengan Three Meals a Day: Gochang Village. Karena lokasi syutingnya di dataran tinggi, banyak sekali kegiatan yang dilakukan para artis untuk mengumpulkan uang/bahan makanan. Selain itu, editannya menurut saya lucu dan pas, framing Cha Seung-won dan Yoo Hai-jin sebagai sosok maternal (karena mereka yang tertua dan kebagian tugas memasak & mengurus lahan) dan menggambarkan Son Ho-joon dan Nam Joo-hyuk sebagai anak-anak polos yang sedang belajar bekerja secara sungguh-sungguh.  Kejelasan dalam konsep membuat para artis bisa menjalankan perannya dengan lebih baik. Preferensi musim juga kayaknya disebabkan oleh saya yang memang anak gunung banget, bukan anak pantai (apalagi pulau). Walaupun tidak memungkiri, kelamaan self-quarantine membuat saya tergoda untuk mengasingkan diri sekalian di pulau terpencil yang indah (dan punya listrik serta bahan-bahan makanan lengkap) (dengan kondisi keuangan yang stabil bahkan berlebih, tidak main nekat saja).


((Hidup q terasa lengkap setelah melihat Nam Joo-hyuk main bareng Gyeoul sepanjang 12 episode))

No comments:

Post a Comment