Oke. Karena saya lagi dapat sedikit udara segar dan juga lagi istirahat dari kegiatan melukis (biar nggak burnout), saya mau cerita saja tentang novel yang saya tamatkan sebelum membaca The Invisible Life of Addie LaRue, yaitu Mexican Gothic.
Seperti biasa, saya tahu buku ini dari Amazon Books. Puas rasanya memanfaatkan fasilitas keren perusahaan besar untuk riset secara cuma-cuma, untuk kemudian beli produknya di toko buku lokal. Tapi kayaknya lagi sedikit kena karma nih, karena rekomendasi dari Amazon yang ini agak meleset dari ekspektasi saya.
Mexican Gothic adalah novel yang terbit Juni 2020 silam, yang sebenarnya agak aneh, karena vibe-nya itu spooky, sehingga lebih cocok diterbitkan di Bulan Oktober. Cerita utamanya tentang Noemí Taboada, seorang sosialita yang ditugaskan sang ayah untuk menjemput sepupunya, Catalina Doyle, dari rumah suami dan keluarganya. Catalina mengirimkan surat kepada keluarga Taboada yang membuat ayah Noemí resah, karena ia menuliskan bahwa penghuni-penghuni di rumah tersebut memiliki maksud jahat kepadanya. Karena itu, ayah Noemí mengutus anaknya ke daerah pinggiran Meksiko, dengan tujuan utama menyelamatkan sepupu dari apapun yang mengganggunya.
Kesan utama yang saya ingat ketika membaca ini adalah ceritanya SANGAT LAMBAT. Yang dilakukan penulis dari awal hingga lebih dari pertengahan adalah membangun suspensi tanpa ada tanda-tanda memunculkan hal substansial yang bisa memberikan petunjuk bagi saya sebagai pembaca. Ada apa sih sebenarnya? Tidak akan terjawab dalam waktu dekat. Bosan sekali mengikuti jalan ceritanya, apalagi ditambah dengan ketidaktertarikan saya dengan para karakter. Sulit sekali untuk masuk ke jalan pikiran Noemí, mungkin dikarenakan karakteristiknya yang dijabarkan sangat stereotipikal dengan sosok sosialita. Orang-orang di sekitar Noemí juga tidak menyenangkan untuk diikuti, terlebih love interest-nya yang terkesan dipaksakan untuk terjadi. Jadi, apa yang bisa “dijual” penulis ke saya untuk tetap bertahan kalau begini kondisinya?
Rasa penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi di rumah keluaga suami Catalina, adalah satu-satunya hal yang membuat saya ngotot untuk tidak menyerah. Hal yang bikin kapok sih, karena apa yang sebenarnya terjadi, sangat men-trigger salah satu fobia saya. I didn’t know I was THAT bothered with that kind of thing, karena sebelumnya saya cuma geli sama saudara dari sesuatu tersebut (makasih untuk penemuan ini, I guess?). Akhir ceritanya juga menurut saya terlalu mendadak, karena ayah Noemí menjanjikan sesuatu di awal cerita dan pembaca tidak diberikan kesempatan untuk melihat realisasinya (atau bahkan rasionalisasi yang masuk akal dari alasan sang ayah mengirimkan anaknya jauh-jauh ke tempat bahaya sendirian!). Baca novel ini, saya jadi kebanyakan nanya daripada dapat jawabannya.
Tapi bukan berarti novel ini jelek secara absolut. Mungkin lebih tepat jika mengatakan kalau novel ini bukan selera saya. Not for me, not my cup of tea. Buktinya, di Amazon Books ada 3.428 pembaca yang memberi penilaian (tercatat 24 Oktober 2020) dan rata-rata penilaiannya 4,3 bintang (dari nilai maksimal 5 bintang). Yah, memang lagi kurang beruntung saja. Tidak akan mengurangi semangat saya buat memakai fitur Amazon Books secara cuma-cuma, though. Tetap akan mengeksploitasinya sampai titik darah terakhir.
No comments:
Post a Comment