Knot in My
Backyard (Quilting Mystery #2)
penulis Mary Marks
352 halaman, New Adult (NA)/ Misteri
Rating:
Dipublikasikan 4 November 2014 oleh Kensington
A diamond brocade pattern is more quilter Martha Rose's
style than a baseball diamond - especially when it comes to the new eyesore of
a stadium ruining her lovely San Fernando Valley neighborhood. Martha doesn't
know a bunt from a bundt cake, but when she stumbles upon the battered body of
baseball coach Dax Martin, she doesn't need a scorecard to know it's foul play.
LAPD homicide detective Arlo Beavers is convinced one of her neighbors is
responsible. But Martha and her fellow quilters Lucy and Birdie soon discover a
whole field of suspects who might have wanted to take the coach out of the game
permanently.
Martha Rose meninggalkan kesan
yang mendalam bagi saya di novel pertama seri ini, Forget Me Knot. Sebenarnya saya tidak
berencana untuk melanjutkan seri ini terlebih dahulu, mungkin tahun depan atau
kapan, tapi godaan terlalu kuat hehehe, apalagi setelah tahu “konflik” apa yang
dialami Martha Rose di sini. Akhirnya, novel ini habis dalam waktu semalam deh
*no shame*.
Ketika berjalan santai dalam
rangka membakar kalori (nyaris semua pakaiannya sudah tidak muat lagi), Martha
Rose menemukan mayat di belakang lapangan baseball milik Joshua Beaumont
School—sekolah privat milik kaum-kaum kaya. What, again? Mayat tersebut dikenalinya sebagai Dax Martin, pelatih
baseball Beaumont. Martha langsung
menelepon Arlo Beavers, kekasihnya yang juga detektif di San Fernando Valley,
untuk mengurus masalah tersebut. Arlo, yang masih trauma dengan kejadian 4
bulan lalu (baca buku pertamanya yaa) mewanti-wanti Martha untuk tidak ikut
campur dalam penyelidikan kasus Dax Martin. Namun, ketika tetangganya, Ed
Pappas, yang begitu baik dan selalu membantu Martha selama ini dituduh sebagai
pembunuh Dax, Martha tidak bisa diam begitu saja!
***
Sampai pada titik ini saya sudah
terbiasa dengan tingkah protagonis yang kelewat “peduli” untuk mondar-mandir mengungkap
siapa pembunuh sebenarnya pada kasus-kasus yang muncul. Tidak terkecuali Martha
Rose ya. Nah, asyiknya di novel ini, dia nggak bakal sendirian. Ada banyak sekali
tokoh baru yang akan membantu dan melindungi Martha Rose dalam melakukan
penyelidikannya. Bisa dibilang kejadian naas yang menimpa Dax Martin malah
menyatukan masyarakat San Fernando Valley =)). Semua sayang sama Martha Rose,
dan semua ingin membantu membebaskan Ed Pappas dari tuduhan yang ditujukan
kepadanya.
Tapi disamping teman-teman baru
yang ia dapat, Martha Rose juga harus mengorbankan dua hal yang berharga di
hidupnya. Saya sedih sekali waktu baca bagian ini, yang akhirnya membuat saya
betah begadang untuk tahu bagaimana nasib Martha selanjutnya. Bisa dibilang
saya cukup puas dengan keputusan-keputusan yang ia ambil, karena kalau dilihat
dari sisi positifnya…. masalah ini memberikan sudut pandang baru bagi Martha
untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Novel ini tidak selucu novel
pertamanya ya, pun tidak begitu sering membahas quilting atau kerajinan lainnya. Suasana di sepanjang cerita
terbilang cukup tegang, sehingga tidak menyisakan banyak ruang untuk bercanda.
Namun, kita akan lebih terfokus pada persahabatan dan rasa kekeluargaan yang
kental, dan menurut saya itu adalah poin yang lebih bagus. Untuk misterinya
sendiri, cukup rumit ya. Saya tidak berhasil menebak siapa pembunuh Dax Martin,
baru ngeh sekitar satu bab sebelum
pembunuh sebenarnya terungkap. Eksekusi yang dilakukan penulis sangat baik
karena dia tidak pernah memakai pola yang sama di tiap bukunya. Saya jadi
penasaran untuk lanjut ke buku ketiganya. Tapi juga sayang kalo ceritanya keburu habis soalnya saya belum
siap say goodbye sama Martha Rose dan
kawan-kawan.
No comments:
Post a Comment