Tuesday, 6 December 2016

[Review Buku] Royally Screwed oleh Emma Chase

Royally Screwed (Royally #1)
penulis Emma Chase
276 halaman, New Adult (NA)/ Romance
Rating: 
Dipublikasikan 18 Oktober 2016 oleh Emma Chase LLC

Nicholas Arthur Frederick Edward Pembrook, Crowned Prince of Wessco, aka His Royal Hotness, is wickedly charming, devastatingly handsome, and unabashedly arrogant; hard not to be when people are constantly bowing down to you. 
Then, one snowy night in Manhattan, the prince meets a dark haired beauty who doesn't bow down. Instead, she throws a pie in his face.
Nicholas wants to find out if she tastes as good as her pie, and this heir apparent is used to getting what he wants. 
Dating a prince isn't what waitress Olivia Hammond ever imagined it would be.
There's a disapproving queen, a wildly inappropriate spare heir, relentless paparazzi, and brutal public scrutiny. While they've traded in horse drawn carriages for Rolls Royces, and haven't chopped anyone's head off lately, the royals are far from accepting of this commoner. 
But to Olivia, Nicholas is worth it.
Nicholas grew up with the whole world watching, and now Marriage Watch is in full force. In the end, Nicholas has to decide who he is and, more importantly, who he wants to be: a King... or the man who gets to love Olivia forever.

Nama Emma Chase sepertinya sudah tidak asing lagi buat para pembaca romance di Indonesia, terutama setelah novel debutnya, seri Tangled, diterjemahkan oleh Penerbit Gagas Media. Selain seri Tangled, Emma Chase juga sudah merampungkan seri Legal Brief, berisi 3 novel yang sama-sama witty, sexy, and sensually written. Royally Screwed sendiri merupakan novel terbaru beliau, yang mengusung tema mengenai *guess it* kerajaan. Sampai di titik ini, pembaca setia Emma Chase sudah bejibun, karena memang Emma Chase punya tangan “ajaib” untuk menciptakan cerita yang unik nan bikin nagih. Percaya atau tidak, kebanyakan fans setia Emma Chase muncul sejak ia menerbitkan novel debutnya lho, suatu pencapaian yang terbilang istimewa untuk seorang penulis yang awalnya bukanlah siapa-siapa. Tapi, sekarang, siapa coba yang nggak gemes sama tingkah Drew Evans dan si kecil James Evans? We’re all wanted to be adored by them, and we’re all wanted to be Kate Brooks.


Untuk novel ini, saya akan membuat review singkatnya saja ya, dengan sinopsisnya sudah dijelaskan oleh blurb novelnya, hehehe. Sejak pertama membaca, saya terus merasa bahwa Royally Screwed tuh Prince William—Kate Middleton bangeeeet. Yeaaa, nggak banget yang banget banget sih (u kno what I mean, right?). Pangeran calon penerus tahta? Check. Adik laki-laki sang pangeran yang selalu membuat masalah dan skandal? Check. Gadis rakyat jelata yang jatuh cinta kepada pangeran? Check. Ratu yang juga nenek dari sang pangeran? Check. Banyak lagi kesamaan-kesamaan yang membuat novel ini tampak seperti sebuah…. fanfiction? ((fanreality???)) dari drama kisah cinta keluarga kerajaan Inggris tersebut.

Tapi, apakah hal itu menjadi masalah? Oh tentu tidak. Seperti yang saya bilang, Emma Chase punya cara unik dalam meramu cerita sehingga membuat saya betah swooning ke Pangeran Nicholas. Sayang, di novel ini Emma Chase masih memakai formula yang sama dengan seri Tangled dalam membangun konflik, sehingga akhir-akhir cerita menjadi mudah tertebak. Saya takut spoiler sih, jadi tidak bisa dijabarkan di sini. Intinya, dalam menanggapi masalah tersebut, saya tidak suka dengan sikap Olivia yang begitu entengnya bisa memaafkan Nicholas. I mean, where’s your dignity, gurl. Dan bagian ending-nya? Terdapat satu kesalahan fatal yang tidak bisa saya terima sehingga bikin gagal romantis. His Royal Hotness sih, tapi tingkah Nicholas sangat tidak bertanggung jawab dan tidak pantas untuk jadi seorang pemimpin. Kecewaaaaaa.

Saya jadi batal suka deh sama Nicholas, walaupun awal-awal sudah naksir setengah mati. Intinya sih, novel ini memang penceritaannya bagus, tapi secara isi tuh sangat bertentangan dengan nilai moril yang saya anggap benar. Jadi sebenarnya masalah saya ke novel ini cuma sebatas subjektivitas ya, teman-teman, karena banyak juga pembaca di luar sana yang nggak masalah dan tetep pro Nicholas-Olivia. But not me!

No comments:

Post a Comment