Murder with
Macaroni and Cheese
(A Mahalia
Watkins Soul Food Mystery #2)
penulis A.L.
Herbert
288 halaman halaman, NA/ Misteri
Rating:
Dipublikasikan 30 Agustus 2016 oleh Kensington
Mahalia’s Sweet Tea is known for serving the best soul food in Prince
George’s County, Maryland. But owner Halia also likes to indulge in soma á la
carte detective work. Can she solve the murder of a former “mean girl” when a
high school reunion takes a deadly turn?
When the organizing committee for her upcoming high school reunion
desperately needs a caterer, Halia agrees to help out. Soon she’s serving up
her signature macaroni and cheese and famous chicken wings to a host of
appreciative ex-classmates. Some folks have blossomed since graduation. Others,
like manipulative Raynell Rollins, currently married to a former football star,
haven’t changed nearly enough.
When Raynell is found dead the morning after the reunion, the roll call of
possible suspects could fill the school gymnasium. Extra-marital affairs,
mega-church scandals and sports secrets… Raynell had her perfectly manicured
hand in a lot of sticky situations. With her cousin Wavonne’s bungling
assistance—and a helping of unwelcome dating advice from her mother,
Celia—Halia is on course to track down the killer, before she becomes the
alumna most likely to meet an untimely end…
Features delicious recipes from Mahalia’s Sweet Tea, including Double Crust
Chicken Pot Pie and Chocolate Marshmallow Cake!
Ingat ketika saya bilang kalau
kisah dari Halia dan kawan-kawan di Murder
with Fried Chicken and Waffles ini “nanggung”? Well, saya bersyukur tidak mutung
baca seri ini berdasarkan prasangka buku pertamanya, karena di buku kedua…..
mereka mengalami perkembangan yang sangat signifikan!!
Syukurlah…. beberapa kekurangan
pada buku pertama sudah dipoles dengan baik oleh penulis sehingga kita tidak
harus jengkel dengan poin-poin yang sama. Halia, yang sekali lagi menemukan
mayat (kali ini di rumah si korban sendiri) ingat bahwa ia harus segera
menelepon polisi. Namun ketika polisi dan detektif menyatakan bahwa Raynell
meninggal karena “kecelakaan”, insting Halia melawan. Jadilah dia dan Wavonne
harus kembali berkecimpung dalam kegiatan perdetektifan lagi.
Yang saya suka dari novel ini
adalah feel-nya yang Sophie Kinsella
banget, namun dilakonkan oleh para African-American dan bukannya tokoh berkulit
putih yang sepertinya mendominasi jagad perbukuan luar negeri. Saya suka diversity seperti ini, terutama setelah
saya familiar dengan para tokoh-tokohnya. Wavonne, yang di buku pertama
menjengkelkan setengah mati, di sekuelnya ini malah menjadi “angin segar” yang
memancing gelak tawa tanpa membuat dirinya tampak “bodoh”. Unsur komedi dari
Wavone, dan juga tindakan-tindakan konyol dari tokoh lainnya, mengimbangi unsur
misteri di Murder with Macaroni and Cheese, membuatnya tidak tampak “terburu-buru”
untuk segera menemukan siapa pembunuh Raynell.
Sayang sekali Sweet Tea dan
beberapa makanan andalannya tidak begitu dieksplor seperti di buku pertamanya. Namun jangan khawatir, perhatian kita
bakal lebih terfokus pada rahasia-rahasia yang menuntun kita pada siapa pembunuh
Raynell yang sebenarnya kok. Selain itu, dari buku inilah kita
akan lebih mengenal Halia—yang nampak kepo dan sok ikut campur di buku pertama—rupanya
merupakan pribadi yang berhati polos, selfless,
dan begitu baik hati. Ugh sulit sekali menemukan tokoh seperti Halia, you know…… yang baik tapi tidak tampak
di-sugarcoat kan oleh sang penulis di
bagian narasinya.
Overall, sekuel ini jauh jauhh lebih bagus dari buku pertamanya.
Saya merekomendasikan buku ini untuk kalian yang suka cerita misteri yang tidak
terlalu “gelap” dan “berat” :D
No comments:
Post a Comment