The Unexpected
Everything
penulis Morgan
Matson
518 halaman, YA/ Realistic Fiction
Rating:
Dipublikasikan 5 Mei 2016 oleh Simon & Schuster
“So,” I said, turning my head and looking up at him. “Where were we?”
Saya jatuh cinta dengan karya
Morgan Matson sejak membaca Amy and
Roger’s Epic Detour. Kemudian Second Chance Summer sukses membuat Morgan Matson jadi penulis all-time-favorite yang masuk radar.
Setiap buku yang ia terbitkan (biasanya setahun sekali) bakal saya baca. Tahun
ini adalah milik The Unexpected
Everything (TUE). Saya mengikuti banget lho proses pembuatan novel ini,
soalnya si Morgan Matson selalu mem-posting perjalanan pembuatan novel ini
sejak diprint pertama kali (masih 600 halaman lebih) hingga akhirnya fresh keluar dari gudang penerbit. Dia
juga update kisah book tour yang ia
jalani dan membagi playlist yang ia
mainkan selama menulis TUE. Seru banget lah pokoknya. Secara pribadi saya suka
sekali dengan keterbukaan dari penulis seperti ini. Kita sebagai pembaca jadi
merasa lebih dekat dan lebih “memiliki” novel ini. Pengalaman membaca pun jadi
terasa berbeda.
TUE bercerita tentang Andie yang
kelabakan karena rencana musim panasnya berantakan. Sang ayah yang menjabat
sebagai Congressman terjerat skandal tuduhan penyelundupan dana dan memutuskan
untuk mundur sementara dari posisinya. Skandal tersebut membuat Andie
“dikeluarkan” secara sepihak dari pre-med
internshipnya, sehingga musim panas ini Andie resmi menganggur. Harusnya
seneng ya kalo nganggur di musim panas? Hahaha. Tapi Andie butuh sekali magang
di sana soalnya itu menentukan kelancaran rencananya untuk masuk kuliah
kedokteran.
Apalagi sekarang sang ayah juga
di rumah terus, jadi Andie terpaksa menghadapi ayahnya setiap hari. Hubungan yang
tidak begitu akur di antara keduanya membuat segalanya menjadi awkward. Untung masih ada Brie,
Toby, dan Palmer yang selalu ada untuk Andie. Dan ketika mencari alternatif
untuk mengisi musim panas, menjaga anjing-anjing peliharaan merupakan hal terakhir
yang ada di pikiran Andie.
Maya slowly gave me more leashes as we walked, until I was handling all
four dogs by myself. She’d been cheerful and encouraging, even though I had a
feeling that my complete lack of experience with dogs had been evident. But I’d
been surprised by how peaceful it had been, toward the end—when all the dogs
had done everything they needed to and sniffed every available tree—when we
were all walking in silence and I could feel the sun on my arms and shoulders.
I realized that I’d been so focused on making sure the dogs were okay—which was
minute-to-minute work, with dangers of cars or squirrels or other dogs around
every corner—that I hadn’t really been able to think about my own situation.
And how nice it had been to get a break from the inside of my head.
TUE merupakan bacaan yang tepat
untuk musim panas. Dan akui saja deh, sampulnya lucuuuuuk sekali. Plot yang
disajikan sederhana, tapi dilengkapi dengan pembangunan karakter yang bagus.
Saya suka percakapan group chat
antara Andie, Brie, Toby, dan Palmer. Dan EMOJI!!! Astaga, buku ini penuh emoji
aaaaaaaaa hits banget nggak seeeeh.
Dan ohmaigat…. Morgan Matson jago
banget bikin tokoh cowok yang super
duuper cute. Clark oh Clark…. Interaksi antara Andie + Clark ke Toby,
Palmer, dan Brie (dan kadang juga ayah Andie) begitu alami dan menghibur. Musim
panas kali ini benar-benar berbeda lah pokoknya bagi Andie, and it’s in a good way. Yang biasanya Andie sibuk membangun
proposal untuk kuliahnya nanti dengan berbagai kegiatan sosial dan internship, untuk pertama kalinya ia
bisa menikmati punya sahabat, ayah, crush,
dan pekerjaan yang ia sukai sekaligus untuk mengisi hari-hari liburnya.
Sampul versi US yang nggak kalah lucu
Fun fact: Rupanya nih, Clark dan “pekerjaannya” ini sudah pernah
muncul di novel Since You’ve Been Gone. Tapi
saya waktu itu belum nyadar. Memang sih antara novel-novel Morgan Matson
terkadang ada beberapa keterkaitan, dan menemukan fakta-fakta kecil seperti ini
terasa seperti scavenger hunt tersendiri.
+1 untuk Morgan Matson.
I looked up at him, and
a thought passed through my brain before I could stop or analyze it.
It’s you—of course it is. There you are.
It’s you—of course it is. There you are.
Serius deh, novel ini tepat
banget buat mengisi kekosongan musim panasmu…. Ditunggu banget novel kelima
dari Morgan Matson yang bakal terbit tahun depan.
No comments:
Post a Comment