Monday 6 June 2016

[Review Buku] The Unexpected Everything oleh Morgan Matson

The Unexpected Everything
penulis Morgan Matson
518 halaman, YA/ Realistic Fiction
Rating: image
Dipublikasikan 5 Mei 2016 oleh Simon & Schuster


“So,” I said, turning my head and looking up at him. “Where were we?”

Saya jatuh cinta dengan karya Morgan Matson sejak membaca Amy and Roger’s Epic Detour. Kemudian Second Chance Summer sukses membuat Morgan Matson jadi penulis all-time-favorite yang masuk radar. Setiap buku yang ia terbitkan (biasanya setahun sekali) bakal saya baca. Tahun ini adalah milik The Unexpected Everything (TUE). Saya mengikuti banget lho proses pembuatan novel ini, soalnya si Morgan Matson selalu mem-posting perjalanan pembuatan novel ini sejak diprint pertama kali (masih 600 halaman lebih) hingga akhirnya fresh keluar dari gudang penerbit. Dia juga update kisah book tour yang ia jalani dan membagi playlist yang ia mainkan selama menulis TUE. Seru banget lah pokoknya. Secara pribadi saya suka sekali dengan keterbukaan dari penulis seperti ini. Kita sebagai pembaca jadi merasa lebih dekat dan lebih “memiliki” novel ini. Pengalaman membaca pun jadi terasa berbeda.



TUE bercerita tentang Andie yang kelabakan karena rencana musim panasnya berantakan. Sang ayah yang menjabat sebagai Congressman terjerat skandal tuduhan penyelundupan dana dan memutuskan untuk mundur sementara dari posisinya. Skandal tersebut membuat Andie “dikeluarkan” secara sepihak dari pre-med internshipnya, sehingga musim panas ini Andie resmi menganggur. Harusnya seneng ya kalo nganggur di musim panas? Hahaha. Tapi Andie butuh sekali magang di sana soalnya itu menentukan kelancaran rencananya untuk masuk kuliah kedokteran.

Apalagi sekarang sang ayah juga di rumah terus, jadi Andie terpaksa menghadapi ayahnya setiap hari. Hubungan yang tidak begitu akur di antara keduanya membuat segalanya menjadi awkward. Untung masih ada Brie, Toby, dan Palmer yang selalu ada untuk Andie. Dan ketika mencari alternatif untuk mengisi musim panas, menjaga anjing-anjing peliharaan merupakan hal terakhir yang ada di pikiran Andie.

Maya slowly gave me more leashes as we walked, until I was handling all four dogs by myself. She’d been cheerful and encouraging, even though I had a feeling that my complete lack of experience with dogs had been evident. But I’d been surprised by how peaceful it had been, toward the end—when all the dogs had done everything they needed to and sniffed every available tree—when we were all walking in silence and I could feel the sun on my arms and shoulders. I realized that I’d been so focused on making sure the dogs were okay—which was minute-to-minute work, with dangers of cars or squirrels or other dogs around every corner—that I hadn’t really been able to think about my own situation. And how nice it had been to get a break from the inside of my head.

TUE merupakan bacaan yang tepat untuk musim panas. Dan akui saja deh, sampulnya lucuuuuuk sekali. Plot yang disajikan sederhana, tapi dilengkapi dengan pembangunan karakter yang bagus. Saya suka percakapan group chat antara Andie, Brie, Toby, dan Palmer. Dan EMOJI!!! Astaga, buku ini penuh emoji aaaaaaaaa hits banget nggak seeeeh.


Dan ohmaigat…. Morgan Matson jago banget bikin tokoh cowok yang super duuper cute. Clark oh Clark…. Interaksi antara Andie + Clark ke Toby, Palmer, dan Brie (dan kadang juga ayah Andie) begitu alami dan menghibur. Musim panas kali ini benar-benar berbeda lah pokoknya bagi Andie, and it’s in a good way. Yang biasanya Andie sibuk membangun proposal untuk kuliahnya nanti dengan berbagai kegiatan sosial dan internship, untuk pertama kalinya ia bisa menikmati punya sahabat, ayah, crush, dan pekerjaan yang ia sukai sekaligus untuk mengisi hari-hari liburnya.

Sampul versi US yang nggak kalah lucu

Fun fact: Rupanya nih, Clark dan “pekerjaannya” ini sudah pernah muncul di novel Since You’ve Been Gone. Tapi saya waktu itu belum nyadar. Memang sih antara novel-novel Morgan Matson terkadang ada beberapa keterkaitan, dan menemukan fakta-fakta kecil seperti ini terasa seperti scavenger hunt tersendiri. +1 untuk Morgan Matson.


I looked up at him, and a thought passed through my brain before I could stop or analyze it. 
It’s you—of course it is. There you are.

Serius deh, novel ini tepat banget buat mengisi kekosongan musim panasmu…. Ditunggu banget novel kelima dari Morgan Matson yang bakal terbit tahun depan.

No comments:

Post a Comment