Monday 29 July 2019

[Review Buku] 1Q84 oleh Haruki Murakami


Di waktu istirahat kerja, saya membaca 1Q84 sebagai selingan dan hiburan. Tidak disangka, saya bisa menamatkan raksasa setebal 1.184 halaman ini. Lebih tidak disangka lagi, saya bisa meluangkan waktu untuk menulis ulasannya. 

Saturday 27 July 2019

The Deckled Edges, Pahami Dulu Sebelum Komplain

Masih ingat ketika saya bilang lagi baca Upheaval? Sebenarnya ada kisah yang cukup memalukan di balik pengalaman saya beli buku tersebut.

Seperti biasa, saya beli Upheaval di website Periplus.com. Waktu itu, bukunya lagi didiskon lumayan banyak sehingga saya bisa memprioritaskannya sebagai buku yang akan dibeli di Bulan Juni. Statusnya juga in stock (dalam artian, sudah tersedia di gudang mereka di Indonesia), jadi saya cuma perlu menunggu waktu kirim dari kurir SAP saja. Namun, ketika saya menerima paket tersebut dan membukanya, ada hal yang tidak biasa.


Wednesday 17 July 2019

Decluttering 2/?

Episode selanjutnya dari kegiatan declutter ala Marie Kondo adalah “bersih-bersih aplikasi Books.” Setelah setahunan dipakai, saya merasa buku yang terimpor ke dalamnya sudah terlalu banyak—beberapa di antaranya bahkan masih berlabel New (alias belum pernah dibuka sama sekali)—dan sepertinya tidak akan terbaca dalam waktu dekat di masa mendatang. Meskipun ini merupakan hal yang sangat sulit, saya berusaha menghapus mereka dari daftar untuk menyediakan ruang bagi buku-buku yang lebih relevan bagi keperluan saya saat ini. Menghapus buku dari Books bukan berarti membuang mereka dari hidup saya selamanya, karena ke depan masih bisa didownload dan diimpor ulang, tanpa bayar lagi. Hal ini merupakan kelebihan buku digital yang sangat saya syukuri keberadaannya.

Wednesday 10 July 2019

Sunday 7 July 2019

Decluttering 1/?

Selamat Hari Minggu!

Kali ini saya nggak sharing soal ulasan buku dulu, karena sejak beberapa hari lalu lagi berjuang buat mencegah sakit mata. Meskipun di rumah nggak ada bocah (teman-teman saya pada ketularan ponakan atau adiknya gitu), kayaknya saya tertular ketika pergi ke mall

Otomatis, kegiatan membaca pun ikut dikurangi. Di hari-hari awal sempat kagok sih, bikin sadar kalau selama ini nggak pernah absen sama kegiatan membaca khususnya di pagi hari sambil ngopi. Tapi saya jadi punya alasan untuk cari-cari kesibukan yang biasanya nggak pernah dilakukan. Sedikit demi sedikit, saya meng-Konmari-kan lemari pakaian dan lemari buku di kamar. Sehari satu bagian rak, biar nggak terekspos terlalu banyak debu. Terus, saya juga coba-coba beberapa resep super cepat biar makanan serumah nggak itu-itu aja. So far, saya cukup menikmati kehidupan menganggur ini. Tapi kayaknya, nggak bisa betah kalau gaya hidup seperti ini diteruskan.

Paling gampang nyetok sambel pecel yang enak. Tiap malas masak tinggal rebus sayur dan nyeduh sambelnya, terus masak lauk protein sederhana.