Sunday 22 May 2016

[Review Buku] Kindred Spirits oleh Rainbow Rowell

Kindred Spirits
penulis Rainbow Rowell
96 halaman, YA/ Novella
Rating: image
Dipublikasikan 25 Februari 2016 oleh Macmillan Kids UK

WHAT???? Tamat dua novel dalam sehari? Maruk amat, San? Wkwkwk tenang saja, saya nggak se-nganggur itu kok. Novel ini tuh tipis bangeeeeeet, kayak cerpen bersambung. Tapi cute, Rainbow Rowell gituuu. Pokoknya, kalau kamu lagi cari bacaan singkat tapi berkualitas (plus kamu fans fanatik Star Wars), boleh banget coba baca ini.

Saya nggak bakal cerita sinopsisnya gimana, soalnya kisahnya super pendek. Tapi saya bakal bilang kalau: Rainbow Rowell is everything. Dia tahu banget gimana caranya bikin karakter yang lovable dan bikin kita awww-awwwwww sendiri. Novel-novelnya juga penuh dengan diversity yang nggak bikin kamu bosan karena ketemunya yang itu-itu saja. Kalau kamu adalah seorang fangirl sejati, mungkin kamu bisa memahami perjuangan yang dialami karakter-karakter Rainbow Rowell di tiap novelnya dalam tahap spiritual.

Ah saya berharap kisah Elena dan Gabe ini bakal dilanjutkan dalam bentuk novel (yang tebel kayak Fangirl ya, Mrs. Rowell? Please?). *sigh* I still cannot stop smiling…..

Saturday 21 May 2016

[Review Buku] Girl Online oleh Zoe Sugg

Girl Online (Girl Online #1)
penulis Zoe Sugg
352 halaman, YA/ Bullying
Rating: 
Dipublikasikan 25 November 2014 oleh Atria/ Keyword Press


Girl online, going offline xxx

Banyak yang belum familiar sama nama Zoe Sugg. Tapi kalau sama Zoella pasti tahu, kan? Yaaaaa minimal pernah dengar sekilas gitu deh. Kalau ada yang belum tahu juga, Zoella itu seorang YouTuber terkenal, fokusnya sih ke bidang beauty dan vlog. Subscribernya udah berjuta-juta, karena tema video yang dia upload selalu menarik, kreatif, girl-ish, daaaaan siapa sih yang nggak emesh sama aksen Britishnya itoh?


Nah, Zoella merupakan salah satu dari beberapa Youtubers beken yang diberi kesempatan untuk menerbitkan bukunya sendiri. Awalnya saya kira Girl Online ini merupakan sebuah biografi seorang Zoella, tapi ternyata saya salah. Girl Online adalah novel fiksi mengenai seorang anonymous blogger Girl Online, Penny Porter.


Sunday 15 May 2016

BUKU KETIGA TO ALL THE BOYS I'VE LOVED BEFORE???????????

Halo. Sudah cukup lama ya saya nggak posting non-review. Kali ini mau berbagi info sih kalau….. ah kalian udah baca judulnya ya? IYA GUYSS!!!! BAKAL ADA SEKUEL BUAT KISAH LARA JEAN SONG DAN PETER KAVINSKY!!!!! Fakyeahhhhh. Bisa dibilang seri ini adalah YA Romance yang sangat, sangat sangat populer di kalangan pembaca, termasuk di Indonesia sendiri. Banyak banget peminatnya, dan termasuk seri yang paling sering ditanyakan pembaca blog ini ke saya. Maka dari itu demi kemaslahatan bersama, saya kasih bocoran infonya ke kalian. YOU’RE WELCOME!!!

Sumber dari akun twitter Jenny Han

Yep, kabar buruknya adalah novel ini baru terbit pada Spring tahun depan. Saya nggak yakin apakah Always and Forever, Lara Jean merupakan judul pasti untuk buku ketiga seri ini, but I guess we’ll see it soon! Mari kita jalani hari-hari penuh penantian panjaaaaaaang hingga novel ini diterbitkan. Tapi apasih yang enggak buat AA’ Peter Kavinsky #swoon



Ohya sekadar info nih, saya suka sekali lho sama cewek yang jadi model sampulnya. Selain cantik dan Asia campuran, cewek yang bernama asli Helen Chin ini sukses menggambarkan karakter Lara Jean Song melalui perannya sebagai si model sampul. Walaupun dia nggak dapet peran sebagai Lara Jean betulan di filmnya nanti (IYA FILMNYA LAGI PROSES!!! KEMANE JA LU????), saya tetep suka suka sukaaa sama dia. Perannya besar sekali untuk membuat seri ini tampak cute and vintage-y and chic and sweet aaaaaaand aaaaarrrrrrggggghhhhh #lostselfcontrol


Beyond excited for this sequel. What about you?  

Wednesday 11 May 2016

[Review Buku] When We Collided oleh Emery Lord

When We Collided
penulis Emery Lord
352 halaman, Young Adult
Rating: image
Dipublikasikan 5 April 2016 oleh Bloomsburry USA Childrens

“Maybe we’re dying planets, Jonah, being drawn into darkness.” I hold  my right palm against his cheek, and I wish I could touch him with both my hands. “When we collided, we bounced each other back into orbit. And now we have to do that—we have to return to our own paths because that’s what we gave each other.”

Vivi sangat menyukai Verona Cove, tempat tinggalnya yang baru. Dari pantainya yang indah, suasananya yang menenangkan, hingga warga lokalnya yang ramah. Dia ingin tinggal di Verona Cove selamanya, tidak hanya pada musim panas ini saja.

Hingga tidak sengaja Vivi masuk ke kehidupan Jonah dan kelima saudaranya. Sosok Vivi yang ceria, penuh energi, dan unik tanpa dia sadari telah menghilangkan awan duka di keluarga Jonah. Jonah, bersama dua kakaknya yang sepanjang waktu tinggal di Verona Cove, selama enam bulan belakangan kepayahan dalam mengurus adik-adiknya sejak kematian sang ayah. Dia juga harus mengurus ibunya yang menolak bangun dari tempat tidur, sambil tetap bekerja di restoran peninggalan ayahnya, Tony’s. Vivi dengan segala keceriannya berhasil membuat musim panas ini menjadi jauh menyenangkan bagi Jonah dan keluarganya.


Wednesday 4 May 2016

[Review Buku] The Crown oleh Kiera Cass

The Crown (The Selection #5)
penulis Kiera Cass
288 halaman, Young Adult Fantasy/ Dystopia
Rating: image
Dipublikasikan 3 Mei 2016 oleh Harper Teen

“I’m telling you, Eady, wars and treaties and even countries will all come and go. But your life is yours, singular and sacred, and you should be with the person who makes it feel that way every blessed second you live it.”

OMG.

OMG. OMG.

Buku ini………. OMG!!! Jujur saja saya sempat MEH gitu waktu Kiera Cass dulu mengumumkan desain sampulnya, karena……..ewh jelek banget. Sepertinya untuk The Selection pihak penerbit tidak memakai model yang sama, jadi antara novel ke-4 (The Heir) sama The Crown ini si Eadlyn mukanya berbeda. Tapi yang sampul ini ada yang bikin kerasa OFF gitu.  Mungkin karena posenya yang kurang pas dan gaunnya kurang slim fit hahaha kedodoran bo’. Kesan anggun si Princess Eadlyn pun nggak saya rasakan. Terus niiiih saya juga nggak begitu terkesan sama kisah di buku 4. Makanya saya sebenarnya memulai baca The Crown ini sambil agak ogah-ogahan.

TAPI!!! Tapiiiiii…….

Tuesday 3 May 2016

#LoveMyTab

Akhir-akhir ini, saya lagi lengket banget sama Tab. Momok bab-bab sulit di skripsi saya sudah lewat, jadi sudah bisa bernapas lega dikit laaaah sambil curi-curi waktu buat baca novel. Pas juga momennya sama penulis-penulis favorit yang lagi rombongan menerbitkan novel mereka yang sudah ditunggu-tunggu sejak tahun lalu.

Saya sengaja tutup mata tuh sama fakta kalo Big Bad Wolf lagi ada di Indonesia #HUH #MELENGOS! Jahat banget kan… nggak paham apa mereka sama perasaan pecinta buku Semarangan macam saya ini yang nggak bisa ngapa-ngapain di saat yang di sono asyik dusel-duselan sambil rebutan novel impor muree. Nah buat menghibur diri, saya baca koleksi ebook di Tab aja. Saya kuat kok mz, kuat! :’)


Nih kenalan dulu. Tab saya namanya Percy. Tombol volumenya udah nggak fungsi, tapi nggak papa toh jarang digunain juga. Percy ini keluaran Advan, yang saya nggak mudeng serinya apa hahaha. Aku cinta kamu apa adanya Percy, no labeling!

Buat yang belum tahu, saya beli Percy pake duit sendiri lho. Nabung sekitar setengah tahunan. Waktu itu saya kurang puas sama layar hape Android yang saya pake soalnya layarnya cuilik, yaaah walaupun sudah berjasa menemani saya baca novel banyak. Sempat maju mundur juga mau beli Tab atau EReader. Kisaran harga sama, tapi punya plus minusnya sendiri. Nah masalahnya adalah saya tuh punya hobi ngidam-an, jadi saya juga nggak yakin sebenarnya Tab ini kebutuhan atau keinginan. Kalau kata pacar saya sih, hobi saya itu hobi anget-anget tai ayam -.-

Untuk memastikan keseriusan saya dalam mengeluarkan uang sebanyak itu, waktu itu saya bertekad untuk menabung 20ribu dari tiap novel yang saya tamatkan (di hape saya yang layarnya kecil itu!!!). Niat banget kan. Makanya tahun lalu saya kayak pindah haluan jadi pembaca ebook dan menghindari buku fisik. Sekalian laaah mengurangi timbunan ebook, melancarkan bahasa Inggris, sama puasa beli buku fisik. Sempat kangen perasaan membalik-balik kertas waktu baca sih, tapi saya harus lanjut terus! Kurang dikit lagi!! Itu mantra saya tiap udah mau nyerah atau mulai males: KURANG DIKIT LAGI WOYYYY!!!

Mungkin karena saya dapet Percy ini dari perjuangan keras, saya sayang banget sama dia. Ibaratnya, beli dari hasil baca buku….terus digunain untuk baca buku juga. Ikatan saya ke Percy udah masuk taraf spiritual gitu deh. Soalnya sejak ada dia, hidup saya jauh lebih mudah. Nggak perlu bingung mau bawa novel buku apa hari ini ke kampus, tinggal pastiin aja baterenya full dan semua koleksi ebook saya udah masuk ke memorinya. Ohya, Percy ini walaupun dual SIM tapi nggak pernah saya pasang SIM card lho. Cukup saya aktifkan airplane mode-nya aja. Itu bikin baterenya awet berhari-hari kecuali kalo lagi saya pake buat marathon. Memorinya juga bergantung sama kapasitas internalnya aja, nggak pake memory card. Masih sisa buanyakkkk sampe sekarang, padahal ebook yang ada di situ ribuan. How I love technology!


Percy sudah menemani saya selama lebih dari satu setengah tahun. Lancar, nggak pernah rewel. Kalau ditanya apa ada rencana buat upgrade Percy ke ereader yang lebih baik sih…… yaaaaah saya baru bayangin mau nabung lagi aja udah kerasa ngos-ngosannya, jadi kayaknya nggak dulu deh. Pake Percy saat ini udah cukup kok, kan cuma untuk baca novel aja. Tapi kalo dikasih iPad mini saya nggak nolak, lho (sengaja dibold biar pesannya tersampaikan). Serius ini!


Xoxo,

Sany.

Monday 2 May 2016

[Review Singkat] Lady Midnight oleh Cassandra Clare & Lady Renegades oleh Rachel Hawkins

Huy. It’s been a long time. How’s life?

Kalau saya? Hmm saya baru saja menamatkan dua novel dan satu buku autobiografi di sela-sela waktu (yang seharusnya digunakan untuk) skripsi. Hehe. EHEHEHE. Terus mumpung lagi ada mood untuk bahas, saya pikir lebih baik digabungkan saja reviewnya sekalian. Singkat aja, soalnya lagi agak mager juga sebenernya *dikeplak*. Yang autobiografi sudah direview ya, tinggal novel-novelnya aja berarti. Okelah….. ini dia dua buku yang selama sebulan ini saya tenteng ke sana-sini (LOVE MY TAB!!!):


Lady Midnight by Cassandra Clare
Rating:  image
Honestly….. I’m not a fan of this book (or series). Di antara ketiga seri dari si CC, saya paling suka sama The Infernal Devices. Daaaaan karena Lady Midnight ini semacam pertemuan antara The Mortal Instruments sama The Infernal Devices, saya akhirnya terbujuk juga untuk baca. SAYA HARUS TAHU GIMANA NASIB JEM DAN TESSA!!!! Terlepas dari kemunculan Jem dan Tessa yang cuma sekilas sih, tidak ada yang menarik dari Emma Carstairs dan Julian Blackthorn. Sudah tertebak sejak awal mau kemana ceritanya.

Hal yang tidak begitu saya sukai dalam buku ini adalah pemujaan berlebihan Emma kepada Clary dan Jace. UGHH. Kemudian kisahnya masih cliché banget, macam ABG galau yang masih sok “kuat” dan sok sarkasme dan sok “menderita karena cinta”. Buku ini sempat mandeg saya baca dan nyaris mutung buat di-DNF kan. But guyyyyys, I did it!!


Lady Renegades by Rachel Hawkins
Rating:  image
Judulnya hampir nyerempet sama yang atas, tapi ini novelnya berbeda jauh lho hahaha. Beberapa hari yang lalu saya liat apdetan book haul di instagram (saya lupa siapa, sorry!) dan ada buku ini. Kemudian saya mikir…… wohhh udah terbit aja nehhh? Akhir-akhir ini saya memang lagi nggak begitu apdet sama tanggal-tanggal terbit novel yang tahun lalu begitu saya tunggu-tunggu. Tapi syukurlah buku ini muncul dalam radar.

Lady Renegades merupakan buku terakhir di seri Rebel Belle. Dan tidak seperti seri lain yang saya tunggu buku terakhirnya terbit dulu baru mulai dimarathon, saya baca buku ini sejak buku pertamanya terbit. Jadi saya menunggu tahun demi tahun penuh penderitaan cliffhanger (lebay) sampai saya lupa lho cerita terakhir buku sebelumnya gimana -_____-

Kesan saya sama buku ini? Hmmmmm setelah saya ingat kisahnya kayak gimana, saya rasa buku ini merupakan akhir yang cukup bagus bagi seri Rebel Belle. Khas Rachel Hawkins sih ya, buku pertama pasti yang paling meninggalkan kesan. Soalnya yang paling lucu dan paling maksimal eksplorasi cowok cute-nya. Semakin ke belakang ntar kisahnya bakal semakin depresi dan makin ngilang si cowok :( Yah kesempatan fangirling ilang deh eheheh.



Nah itu dia dua kisah fantasi yang menemani saya di akhir Bulan April. Kalau kamu, udah baca novel apa aja?

[Review Buku] Make Up oleh Michelle Phan

Make Up: Your Life Guide  to Beauty, Style, and Success—Online and Off
penulis Michelle Phan
240 halaman, Autobiography/ Beauty & Make Up
Rating: 5 STARRRZZZ
Dipublikasikan 21 Oktober 2014 oleh Harmony

What I do know is that makeup has become the way I express my artistry, my creativity, and my desire to share knowledge with others. But I don’t want to get all super serious about makeup because it’s something that should be fun. I’m always bummed when I meet someone and she tells me she’s intimidated by makeup. There’s no need for that! If you make a mistake or you don’t like what you’ve just applied, you wash it off and start over. Don’t you wish everything in life were like that?

Kalau kamu suka nontonin video-video berbau beauty and make up di Youtube, pasti tidak asing sama nama Michelle Phan. Saya jujur saja baru akhir-akhir ini mulai ngeh sama dunia perlenongan di Youtube. Dan sumpe deh, video-video macem begitu bikin nagih! Mulai dari make up tutorials, monthly favorite products, haul, bahkan sampai video keseharian mereka. Ludes dah jatah kuota bulan ini (dan bulan selanjutnya….. dan selanjutnya).