Saturday 27 April 2019

A Letter of Apology (And My Sad Attempt to Make It Right)

Saya keluar dari lubang vakum untuk menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya untuk teman-teman yang sudah meninggalkan komentar di blog ini tetapi belum dibalas. Sesungguhnya, saya sudah berusaha membalasnya. Tetapi, blogspot kadang tidak mendeteksi saya sebagai User dan komentar yang sudah saya tulis pada akhirnya tidak terposting. Meskipun hanya ada dua komentar (pembaca lain cenderung menyapa saya lewat DM instagram @nukhbahsany atau lewat email nukhbahsany@gmail.com), fakta ini cukup membuat saya tidak enak hati karena kalian sungguh sangat baik sama saya namun saya terlalu gaptek untuk membalas kebaikan kalian. Jadi, saya memutuskan untuk membalasnya lewat satu postingan blog saja ya, biar lebih gampang ngetiknya.

Wednesday 24 April 2019

[Review Buku] Keep Going oleh Austin Kleon

Beberapa hari ini saya mengalami reading block terparah sepanjang sejarah membaca saya. Setelah saya analisis, penyebab utamanya adalah sifat serakah yang saya punya. Katakan saat ini saya membaca buku A, sudah sampai beberapa bab dan teranotasi dengan baik. Tidak lama, buku B yang sudah saya tunggu-tunggu terbit. Akhirnya nggak sabar untuk baca buku B. Baru juga dapat setengah, pesanan buku C dari tiga minggu lalu datang. Langsung disampul dan dibaca di tempat. Begitu terus sampai akhirnya otak saya bingung dan tertekan. Apapun yang saya baca rasanya tidak bisa teresapi dengan baik. 

Akhirnya saya mengambil langkah besar untuk mengkandangkan semua buku-buku ke rak dan BERJANJI PADA DIRI SENDIRI UNTUK NGGAK NGUTAK-ATIK BUKU-BUKU ITU LAGI kecuali kalau memang pengen masokis dan mengulang perasaan tidak menyenangkan itu. Sebagai gantinya, selama beberapa hari ini saya lebih intens dalam hal ibadah, olahraga, dan menonton drama. 


Friday 19 April 2019

[Review Buku] An Anonymous Girl oleh Greer Hendricks & Sarah Pekkanen

Di ulasan Little Fires Everywhere, untuk pertama kalinya saya memakai buku catatan dengan loose leaf polos. Rupanya, saya nggak bisa bikin catatan yang “lurus” seperti ketika pakai buku catatan polos berjilid. Tulisan saya di situ pun jadi acak-acakan dan paragrafnya naik-naik ke puncak gunung. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk beli loose leaf dengan pola titik-titik (dotted) dan kotak-kotak (grid) untuk membantu saya nulis lurus tanpa mendistraksi mata dari garis yang dibuat oleh pabrik. Ini bukan semata pembelian impulsif di atas jam 12 malam sih, karena sesungguhnya paling nggak bisa saya tuh pakai loose leaf bergaris yang umum dijual di toko. Garisnya terlalu tebal sehingga tintanya bakal balapan sama tinta pulpen saya. Kesimpulannya, g o o d b y e money.


Saturday 6 April 2019

[Review Buku] Little Fires Everywhere oleh Celeste Ng


Saat ini saya sedang membaca nonfiksi Why We Sleep, sebuah kumpulan informasi mengenai manfaat tidur berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis selama 20 tahun terakhir. Meskipun buku tersebut menarik dan penuh ilmu, di pertengahan saya merasa lelah dan memutuskan untuk mencari hiburan dengan membaca sebuah novel: Little Fires Everywhere. Yang lucu, bukannya terhibur, saya malah kerja gara-gara novel ini. Ketika mencapai halaman sekian, saya menyambar pulpen dan kertas buat mencatat semua hal yang terpikirkan oleh otak. W H YCan we just… take a p e a c e f u l break???

Tuesday 2 April 2019

Book Haul 2019 (Mudah dan Murah Beli Buku Impor Tanpa Kartu Kredit)

Perasaan paling indah adalah menyambut abang paket yang mengantarkan pesanan buku yang sudah lama diorder. Butuh 20 hari-an bagi paket ini untuk sampai di rumah saya, karena perlu melalui proses impor dari penerbit negara asal.