Berkali-kali saya memikirkan baiknya blog ini dihapus atau dianggurkan saja. Tentu dilihat dari berbagai alasan. Pertama, saya sudah tidak bisa meluangkan waktu sebanyak dulu untuk membaca atau mengulas buku. Kedua, sepertinya sudah terlalu lama saya main di media blogspot. Pindah ke platform lain apa ya? Ketiga, dan ini yang paling bikin pusing, saya merasa banyak hal telah berubah. Dari mulai pandangan saya tentang penulis yang dulu dikagumi namun saat ini sudah tidak bisa sepemikiran lagi (Colleen Hoover, Sarah Dessen, Rhenald Kasali, dll, dst) hingga keinginan egois untuk membaca murni sebagai media refreshing tanpa ingin mengkritisi konten di dalamnya.
Perubahan menuju lebih baik tentu harus kita sambut tetapi punya jejak yang mengingatkan kita pernah berpemikiran ngawur di masa lalu cukup bikin saya terganggu. Namun pada akhirnya, saya memutuskan untuk mempertahankan blog ini apa adanya. Seperti isi jurnal harian yang dengan telaten saya tulis sejujur-jujurnya beberapa tahun ini, postingan blog terdahulu membuktikan bahwa saya telah berhasil bertumbuh dewasa. Ada sekelebat perasaan bangga muncul ketika scrolling ke belakang dan melihat besarnya dedikasi yang saya kerahkan untuk mendokumentasikan sebagian pengalaman membaca buku-buku yang, tentunya, memiliki andil besar dalam membentuk diri saya saat ini. Asalkan tidak dimaknai out of context, saya rasa tidak mengapa membiarkannya.
Saya akan sesekali mampir untuk upload ulasan buku yang berhasil ditaklukkan di sela-sela aktivitas. Tidak bisa sesering tahun 2018 silam yang bisa upload setidaknya sekali seminggu. Untuk yang dulu langganan mampir ke blog saya demi konten fiksi, saya mohon maaf sebelumnya, karena sungguh sulit memilih fiksi yang tidak problematic saat ini. Kalaupun ketemu, biasanya saya baca sebagai media rekreatif jadi tidak banyak yang bisa disampaikan di sebuah ulasan. Jadi, bakal ada ketimpangan antara ulasan buku nonfiksi dan fiksi.
Satu lagi. Saya bukan pengulas buku profesional, jadi apa yang saya ceritakan ke kalian lebih condong ke perasaan saya ketika membacanya. Tergantung dari mood atau kondisi saya saat itu, hasilnya tidak akan bisa setara dengan kolom ulasan buku di media massa. Dan saya akan tetap mempertahankan gaya seperti itu. After all, this blog is another form of my journal.
Rasanya cukup sekian dulu ocehan dari saya. Senang bisa berbagi pengalaman membaca selama lebih dari 5 tahun di blog ini ke kalian. Here’s for many years to come (I hope).