Sunday 4 October 2020

[Review Buku] The Guest List oleh Lucy Foley


Pemilihan novel ini sebenarnya spontan saja: saya buka situs Amazon Book, klik Best Book of the Month, pada “by Category” memilih Mystery and Thrillers, dan menyeleksi yang kira-kira ratingnya masih tinggi meskipun yang menilai banyak. Sebelumnya tidak pernah tahu Lucy Foley sebagai penulis, tidak fanatik juga dengan genre thriller. Hanya blind faith sambil berdoa…. PLEASE (!!!) jangan kecewakan saya seperti buku yang terbaca sebelumnya.

Dan memang buku ini sama sekali tidak mengecewakan.


The Guest List menceritakan tentang sepasang calon pengantin, Jules Keegan dan Will Slater, yang akan menggelar pernikahan mereka di sebuah pulau kecil dekat Irlandia. Keduanya adalah tokoh yang cukup terkenal: Jules sendiri merupakan pendiri majalah The Download dan Will merupakan pemandu acara TV bertema alam Survival, sehingga wajar bagi mereka untuk memilih lokasi seunik Pulau Cormorant. Aoife dan Freddy, yang menjadi wedding planner mereka, merupakan penghuni tunggal di pulau tersebut. Mereka merawat sebuah kastil yang telah direnovasi ulang untuk memfasilitasi kebutuhan acara tamu-tamu, The Folly.

Aoife yang cermat sejak awal dapat menangkap perilaku-perilaku aneh tamunya. Si bridesmaid, gerak-geriknya mencemaskan. Para usher dari pengantin pria, tipikal lulusan siswa sekolah mahal yang bertindak seenaknya sendiri. Best man dari pengantin wanita tampak terlalu akrab dengannya, meskipun ia datang bersama istrinya yang tak kalah cantik. Sebagai wedding planner, sudah jadi tugas Aoife untuk tidak mengambil hati hasil pengamatannya dan tetap profesional dalam bekerja dan memastikan para tamu tidak menimbulkan masalah terlalu besar pada acara kliennya yang sangat perfeksionis. And she did a good damn job at it, I’ll give her that. Hingga pada pesta di malam hari, di tengah kencangnya badai, seorang pelayannya menemukan mayat berlumuran darah di luar venue.

You can’t control more than a single day. But you can control one of them. Twenty-four hours can be curated. A wedding day is a neat little parcel of time in which I can create something whole and perfect to be cherished for a lifetime, a pearl from a broken necklace.

Novel ini menggunakan sudut pandang yang sangat banyak dan alur maju mundur. Saya biasanya pusing kalau harus mengikuti jalan rumit seperti itu, namun di sini penulis mampu mengeksekusinya dengan baik. Bahkan, masing-masing sudut pandang dapat memberikan gambaran yang lebih dalam terhadap para karakternya. Mereka tidak hanya tokoh khayalan bagi saya, tetapi individu nyata yang memiliki sifat, kelebihan-kekurangan, dan motifnya tersendiri. Mudah rasanya untuk “masuk” ke cerita. Selain itu, gaya penulisannya bagus, disertai twist yang cerdas. Cerita dihantarkan menuju konflik utama dengan rapi, membuat saya yang kadang nggak sabaran tentang siapa yang sebenarnya meninggal dan siapa pelakunya, bisa melakukan analisis dengan baik. Yah, memang tidak berhasil untuk menebak SIAPA (1) dan SIAPA (2) sih, tetapi bisa memahami kenapa SIAPA (2) melakukan hal itu ke SIAPA (1). Sampai sekarang, saya masih kagum dengan cara penulis merangkai konflik, hingga kebetulan-kebetulan yang ada bisa termaklumi.

Jika kalian ingin membaca genre misteri/thriller, saya merekomendasikan The Guest List untuk jadi salah satu pilihan. 

No comments:

Post a Comment