Bagi para penggemar YA
kontemporer, sayang rasanya kalau melewatkan nama Emery Lord. Sebagai penulis
baru, Emery Lord memang masih kalah beken jika dibandingkan dengan nama-nama
sekaliber Sarah Dessen, Stephanie Perkins, atau Gayle Forman. Tapi kalau dilihat
dari sisi kualitas, beuuuhhhh saya jamin nggak kalah deh!!!
Memulai debut di tahun 2014
dengan karyanya Open Road Summer
(yang KEREN GILA OH MY GOD), nama Emery Lord langsung masuk dalam radar saya
sebagai penulis favorit. Nggak cuma bagi saya sih, demam Open Road Summer
sempat membanjiri beberapa media sosial dan teman-teman pecinta buku lain. Bahkan
hingga sekarang saya masih agak kesengsem gitu kalo ada yang bahas Matt
Finch---> EEEEE MY 2014 BOOK BOYFRIEND!
Tahun ini, Emery Lord kembali
dengan karya barunya, The Start of Me
and You. Saya beruntung bisa mendapatkan copy buku ini dua hari setelah tanggal terbitnya, yang berarti saya
bisa cari alasan buat kabur sejenak dari tugas kuliah yang semakin lama semakin
menggunung ini.
The Start of Me and You bercerita tentang Paige Hancock yang
selalu terbelenggu dalam persepsi masyarakat sebagai “Girl Whose Boyfriend
Drowned”. Ya, sejak kematian Aaron lebih dari setahun yang lalu, Paige masih
saja mendapatkan tatapan iba dan simpati berlebihan dari mayoritas orang yang
ia temui. Setiap dia siap untuk move on,
selalu ada saja yang mengingatkannya melalui “That Look”.
Untuk itulah di tahun ajaran baru
ini Paige bertekad untuk menjadi Paige yang baru. Dibantu oleh tiga sahabatnya; Tessa, Morgan, dan Kayleigh…. Paige mulai membuat daftar hal-hal
apa saja yang ingin dilakukannya. Daftarnya pun tidak muluk-muluk; dia ingin
mulai datang ke party setelah lebih
dari satu tahun jadi tikus mondok, ingin dekat dengan cowok lagi, ingin aktif
dalam ekstrakulikuler, travel, dan yang terakhir….dia ingin menghilangkan
ketakutannya akan berenang.
Daftarnya itulah yang
menggiringnya untuk dekat kepada Ryan Chase, crushnya sejak bertahun-tahun lalu. Ryan si populer yang baru saja
diputuskan oleh Leanne berubah menjadi penyendiri karena gerombolan yang
biasanya mengerumuninya berpindah kubu ke Leanne. Hanya Max, sepupunya yang
pindah dari Coventry School yang selalu terlihat bersama Ryan. Lucu sebenarnya,
karena Max dan Ryan sangat bertolak belakang. Di saat Ryan memancarkan aura
populer, Max ini seperti hanya meneriakkan satu hal: NERD NERD NERD!
Terlepas dari tujuan utamanya
untuk dekat (pacaran maksudnya) dengan Ryan, Paige ini justru mendapatkan
sahabat-sahabat baru. Nggak bakal terpikir sebelumnya bahwa regu 4 orangnya akan
berubah jadi 6. Dan inilah poin super yang saya suka dari The Start of Me and You…. nilai persahabatan yang dijunjung tinggi!
Nggak terhitung lagi deh berapa kali mereka menyelamatkan satu sama lain. Saya selalu mikir “Errr I wanna a friendship like that!”
dan nggak bisa berhenti takjub dengan pengorbanan yang mereka lakukan setiap
ada di antara mereka yang kena masalah.
Dan sepanjang cerita, saya
bingung mana di antara Ryan dan Max yang akan dipilih oleh Paige. Di satu sisi
Ryan ini selalu
baik dan super gentleman ke
Paige, dan di sisi lain Max juga selalu nyambung dan siap membantu Paige
menyelesaikan masalah-masalahnya. Apalagi Max dan Paige sama-sama nerd (PRIDE AND PREJUDICE
REFERENCE WITS! JANIE!). Tapi nggak perlu khawatir, nggak bakal ada cinta segitiga kok di
sini. Lagian, Paige kelewat sibuk untuk mengejar cowok mati-matian. Poin lebih
lagi untuk buku ini.
Selain mereka ber-6, masih ada beberapa tokoh lain yang saya
suka. Misal Ms. Pepper, guru keren yang selalu saya dambakan sebagai guru/ dosen
saya. Atau Grammy, yang walaupun sakit tapi selalu memberi Paige pandangan
terbaiknya dan mendukung cita-citanya. Bisa dibilang alur dari buku ini
terbilang lambat—plus tidak ada plot
twist yang wow banget—tapi saya bisa menikmatinya dengan baik tanpa sedikitpun
rasa bosan. ERRRR AND THAT CUTE POSTCARD
NOTE IN THE ENDING REALLY MAKES MY DAY, EVERYONE!!
Overall, The Start of Me
and You ini tidak sespektakuler Open
Road Summer (yang bisa dimaklumi sebenarnya karena ORS adalah bacaan paling
favorit saya di 2014), tapi merupakan angin segar bagi YA yang saya perhatikan
makin ke sini makin nggak realistis aja.
I may still be stumbling through
these steps, but at least I’m stumbling forward.
No comments:
Post a Comment