Someone Like You
penulis Sarah Dessen
281 halaman, YA/ Realistic
Fiction
Rating:
Dipublikasikan 1 Mei 1998 oleh
Penguin
Because life is an ugly, awful place to not have a best friend.
Cerita dimulai ketika Halley
harus meninggalkan camp musim
panasnya dua minggu lebih awal setelah mendapat telepon dari Scarlett,
sahabatnya. Dari telepon itulah Halley tahu bahwa Michael Sherwood, laki-laki
yang dicintai Scarlett, baru saja meninggal. Dan lebih parah lagi, Scarlett
rupanya mengandung bayi hasil hubungannya dengan Michael.
Sebagai sahabat yang sejak dulu
selalu ditopang Scarlett, Halley merasa sekaranglah waktunya ia bertukar peran
dengan sahabatnya itu. Scarlett membutuhkannya, dan dia bertekad untuk selalu
ada serta mendukung keputusan Scarlett untuk mempertahankan bayinya. Namun ibu Halley yang
seorang terapis membuat segalanya menjadi “alot”. Bagi ibunya, Halley mulai
menunjukkan tanda-tanda sebagai remaja berontak. Apalagi sejak Halley dekat dengan
Macon—sahabat Michael yang serba spontan dan populer—semakin renggang-lah
hubungan ibu dan anak itu. Ibunya kemudian berusaha untuk “meredam” kenakalan
anaknya ini menggunakan cara-cara yang malah semakin membuat Halley berontak. Tipikal
orang tua, huh?
“Why don’t you ever
wait a second and see what I’m planning, or thinking, before you burst in with
your opinions and ideas? You never even give me a chance.”
Hal ini sempat membuat saya
berpikir bahwa dalam novel-novel Dessen, mayoritas konfliknya muncul dari sosok
ibu; mulai dari yang egois, overprotektif, pekerja keras hingga melupakan
keluarga, tak acuh, suka mengatur, dan sebagainya. Sedangkan sosok sang ayah
lebih seperti buffer, kalah peran
dengan sosok ibu dan hanya muncul sebagai “pengurang” efek penghancur tanpa
memberikan solusi bagi konfliknya. Penyelesaian konflik, hampir selalu hadir
sebagai buah kerja keras karakter utama aka si remaja. Memang benar jika karakter utama haruslah
berkembang, dan tidak jarang pengembangan tokoh ini muncul setelah adanya
konflik. Namun bakal lebih pantas jika sosok ayah ikut andil dalam penyelesaian
konflik ini. Bagaimanapun, ayah adalah kepala keluarga yang posisinya di atas
ibu. Just do your freakin' job okay, Dad?
Sosok Halley menghadapi beberapa konflik sekaligus. Walaupun di sini Scarlett lah yang mengalami masalah besar, Halley turut menopang dan mendukung keputusan Scarlett. Di sisi lain Halley juga sedang memulai hubungan dengan seorang cowok, sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Dua masalah itu dan masih ditambah dengan tekanan dari ibunya, saya cukup takjub karena si Halley ini tidak "meledak". Man, this year ain't picnic for Halley. Bagaimana cara Halley menghadapi semuanya bisa kalian ketahui di novel ini.
***
Someone Like You sepertinya termasuk karya Dessen yang tidak begitu populer bila dibandingkan karya-karyanya yang lain. Mengambil tema teenager’s pregnancy (yang mungkin tidak akan saya baca jika saja saya tahu sinopsisnya terlebih dahulu), sekali lagi Dessen menunjukkan kepiawainya untuk menunjukkan pada kita potret kehidupan remaja yang dihadapkan masalah besar sebagai konsekuensi dari tindakannya (walaupun mereka sudah super hati-hati). Cuma di sini Dessen “membuang” sosok si ayah bayi dari cerita, sehingga membuat pembacanya bertanya-tanya apa yang bakal terjadi seandainya Michael masih hidup. Apakah Michael (yang ketika awal-awal bertemu Scarlett sangat baik dan romantis) akan bersedia bertanggung jawab? Atau segala tingkah baik Michael ini hanyalah kesan pertama saja yang nantinya akan semakin luntur dan mulai menunjukkan watak aslinya? Segala what-ifs inilah yang membuat Someone Like You ini berbeda.
Nah guys memang benar kalau novel-novel karya Sarah Dessen tuh penting bagi remaja—khususnya cewek. Cukup sedih karena saya baru menyadarinya di usia yang sudah agak terlambat ini (DI MANA BUKU-BUKU DESSEN WAKTU SAYA MASIH AWAL-AWAL BELASAN HAAAAHHHH???). Bagi saya, Sarah Dessen sudah saya anggap sebagai guru kehidupan: karena dia sudah membuka cara pandang saya terhadap bagaimana seharusnya menghadapi masalah-masalah yang saya hadapi dan bagaimana seharusnya seorang cewek bertindak. Dan membaca novel-novel Sarah Dessen di masa sulit terasa seperti pulang…. kemudian bertemu dengan sahabat lama.
(Desain baru cover Someone Like You. Sama seperti cover atas dengan gambar kaki di pasir pantai, saya juga nggak ngerti apa maksud dari gambar kupu-kupu di dalam toples ini).
Kutipan-kutipan penting dalam novel
ini:
I had no idea what to do or what came
next. All I knew was that she needed me and I was here. And for now, that was
about the best we could do.
“I’ve given lots of people chances,”
she said suddenly, as if Marion was still in the room to hear her. “But there’s
only so much faith you can have in people.”
“Don’t be a fool. Don’t give up
something important to hold onto someone who can’t even say they love you.”
I deserved to grow, and to change, to
become all the girls I could ever be over the course of my life, each one
better than the last.
“I told him he wasn’t what I’d
thought he was,” I said. “That he let me down, and I couldn’t see him anymore. And
I said goodbye.”
Like everything else, she’d made her
choice and she’s stick to it, everyone else be damned.
There are some things in this world
you could rely on, like a sure bet. And when they let you down, shifting from
where you’ve carefully placed them, it shakes your faith, right where you
stand.
No comments:
Post a Comment