Monday, 3 October 2016

[Review Buku] P.S. I Like You oleh Kasie West

P.S. I Like You
penulis Kasie West
304 halaman, Young Adult (YA)/ Contemporary
Rating:  
Dipublikasikan 29 Juli 2014 oleh Point

Signed, sealed, delivered…
While spacing out in chemistry class, Lily scribbles some of her favorite song lyrics onto her desk. The next day, she finds that someone has continued the lyrics on the desk and added a message to her. Intrigue!
Soon, Lily and her anonymous pen pal are exchanging full-on letters—sharing secrets, recommending bands, and opening up to each other. Lily realizes she’s kind of falling for this letter writer. Only, who is he? As Lily attempts to unravel the mystery and juggle school, friends, crushes, and her crazy family, she discovers that matters of the heart can’t always be spelled out…

Kamu suka novel YA? Tergila-gila dengan To All the Boys I’ve Loved Before tapi masih harus nunggu lama banget untuk novel ketiganya? Fear not. Saya punya alternatif bacaan untuk kamu: P.S. I Like You! Weits, ini kebetulan saja ya judulnya nyerempet dengan novel kedua Jenny Han, P.S. I Still Love You, hehehe.


Awal dari kisah novel ini sebenarnya cukup membosankan ya bagi saya, terutama dengan adanya adegan bertukar “surat” yang nampak tidak realistis dan tidak semenyenangkan seperti yang kedua tokoh alami. Mustahil rasanya mempercayai orang yang bahkan tidak kita ketahui siapa dengan rahasia besar tentang kehidupan pribadi kita. Terlebih surat itu ditinggalkan di bawah meja, yang bisa saja nanti ditemukan oleh oknum-oknum lain yang tidak bertanggung jawab. (Okaaay, saya memang punya krisis kepercayaan, tapi setidaknya logika saya masuk akal).

Namun selain masalah itu, saya bisa menikmati kisah novel ini dengan sangat baik. Banyak hal positif dalam novel ini yang saling membangun dalam menciptakan suasana real khas YA yang saya suka. Pertama, selera humor Lily sangat kental dengan sarkasme. Dari interaksinya dengan tokoh lain, saya bisa menyimpulkan bahwa Lily adalah seorang gadis yang cool, tidak suka merajuk, tidak peduli dengan para pem-bully, dan mau belajar untuk mencapai apa yang dia inginkan. Untuk ukuran remaja yang masih dalam pencarian jati diri, sosok Lily dapat dijadikan contoh yang baik bagi para pembaca-pembaca novel YA dimana kebanyakan masih berusia 12 tahun ke atas.

Yang kedua adalah keluarga besar Lily yang dijabarkan dengan sangat luwes oleh penulis. Bagaimana rasanya punya orang tua yang aneh, kakak perempuan yang sok cuek tapi diam-diam sangat peduli dengan Lily, dan kedua adik laki-laki Lily yang troublemaker dapat saya nikmati dengan baik dan menjadi highlight tersendiri dalam melengkapi kisah Lily sehingga cerita tidak hanya berputar-putar saja di sekolah. Perlakuan Lily kepada kedua adiknya, terutama, sangat sisterly dan mengundang senyum. I really love this family!

“Dreaming is fun,” Jonah said. “I dreamed about dinosaurs last night. What did you dream about?”
My eyes darted to the notebook I had abandoned on my pillow, then back to my brother. “I dreamed about a little prince named Jonah who had three older siblings who always gave him whatever he wanted because he was the most spoiled prince in all the land.”
Jonah stuck out his lower lip. “I am not.”
“I wasn’t talking about you. I was talking about Prince Jonah, from my dream. Do you think everyone is talking about you all the time?”
“Yes.”
I tickled him. “Good night, Prince Jonah.”
“I thought I was Thing Two.”

Yang ketiga adalah sosok Isabel, sahabat Lily satu-satunya. Dia sangat suportif terhadap Lily, tapi bukan in an overwhelming way. Ada kalanya dia memberi waktu bagi Lily untuk sendiri atau mengalah ketika Lily membatalkan rencana main karena harus babysit adik-adinya. Tapi di sisi lain dia selalu siap sedia dalam membantu Lily (dan kadang kekeuh juga dalam mencarikan pacar sahabatnya yang aneh itu!). Isabel yang super kalem dan menghargai ruang gerak masing-masing jadi penyeimbang yang baik di tengah chaotic nya keluarga Lily.

Dan yang terakhir adalah sosok si cowok yang jadi sahabat pena Lily. AAAAAAAKKKKK saya benar-benar ikut penasaran dalam mengungkap siapa sebenarnya dia (banyak alternatif soalnya). Saya nggak bisa ngomong banyak tentang cowok ini, karena bakal sangat spoiler. Huft. Sedih lah pokoknya. 


Overall, saya sukaaaaaaak sekali sama P.S. I Like You. Kasie West memang jago dalam menulis kisah SUPER CUTE yang meninggalkan perasaan hangat di hati. Tidak sabar deh untuk menunggu novel Mrs. West selanjutnya yang akan terbit Februari tahun depan!


Apa kamu sudah baca novel ini? Punya rekomendasi novel lucuk lain yang patut saya baca? Tinggalkan di kolom komentar yaaaa. See you in my next review!

No comments:

Post a Comment