Thursday 3 November 2016

[Review Buku] Murder with Macaroni and Cheese oleh A.L. Herbert

Murder with Macaroni and Cheese
(A Mahalia Watkins Soul Food Mystery #2)
penulis A.L. Herbert
288 halaman halaman, NA/ Misteri
Rating: image
Dipublikasikan 30 Agustus 2016 oleh Kensington

Mahalia’s Sweet Tea is known for serving the best soul food in Prince George’s County, Maryland. But owner Halia also likes to indulge in soma á la carte detective work. Can she solve the murder of a former “mean girl” when a high school reunion takes a deadly turn?
When the organizing committee for her upcoming high school reunion desperately needs a caterer, Halia agrees to help out. Soon she’s serving up her signature macaroni and cheese and famous chicken wings to a host of appreciative ex-classmates. Some folks have blossomed since graduation. Others, like manipulative Raynell Rollins, currently married to a former football star, haven’t changed nearly enough.
When Raynell is found dead the morning after the reunion, the roll call of possible suspects could fill the school gymnasium. Extra-marital affairs, mega-church scandals and sports secrets… Raynell had her perfectly manicured hand in a lot of sticky situations. With her cousin Wavonne’s bungling assistance—and a helping of unwelcome dating advice from her mother, Celia—Halia is on course to track down the killer, before she becomes the alumna most likely to meet an untimely end…
Features delicious recipes from Mahalia’s Sweet Tea, including Double Crust Chicken Pot Pie and Chocolate Marshmallow Cake!

Ingat ketika saya bilang kalau kisah dari Halia dan kawan-kawan di Murder with Fried Chicken and Waffles ini “nanggung”? Well, saya bersyukur tidak mutung baca seri ini berdasarkan prasangka buku pertamanya, karena di buku kedua….. mereka mengalami perkembangan yang sangat signifikan!!


Syukurlah…. beberapa kekurangan pada buku pertama sudah dipoles dengan baik oleh penulis sehingga kita tidak harus jengkel dengan poin-poin yang sama. Halia, yang sekali lagi menemukan mayat (kali ini di rumah si korban sendiri) ingat bahwa ia harus segera menelepon polisi. Namun ketika polisi dan detektif menyatakan bahwa Raynell meninggal karena “kecelakaan”, insting Halia melawan. Jadilah dia dan Wavonne harus kembali berkecimpung dalam kegiatan perdetektifan lagi.

Yang saya suka dari novel ini adalah feel-nya yang Sophie Kinsella banget, namun dilakonkan oleh para African-American dan bukannya tokoh berkulit putih yang sepertinya mendominasi jagad perbukuan luar negeri. Saya suka diversity seperti ini, terutama setelah saya familiar dengan para tokoh-tokohnya. Wavonne, yang di buku pertama menjengkelkan setengah mati, di sekuelnya ini malah menjadi “angin segar” yang memancing gelak tawa tanpa membuat dirinya tampak “bodoh”. Unsur komedi dari Wavone, dan juga tindakan-tindakan konyol dari tokoh lainnya, mengimbangi unsur misteri di Murder with Macaroni and Cheese, membuatnya tidak tampak “terburu-buru” untuk segera menemukan siapa pembunuh Raynell.

Sayang sekali Sweet Tea dan beberapa makanan andalannya tidak begitu dieksplor seperti di buku pertamanya. Namun jangan khawatir, perhatian kita bakal lebih terfokus pada rahasia-rahasia yang menuntun kita pada siapa pembunuh Raynell yang sebenarnya kok. Selain itu, dari buku inilah kita akan lebih mengenal Haliayang nampak kepo dan sok ikut campur di buku pertamarupanya merupakan pribadi yang berhati polos, selfless, dan begitu baik hati. Ugh sulit sekali menemukan tokoh seperti Halia, you know…… yang baik tapi tidak tampak di-sugarcoat kan oleh sang penulis di bagian narasinya.

Overall, sekuel ini jauh jauhh lebih bagus dari buku pertamanya. Saya merekomendasikan buku ini untuk kalian yang suka cerita misteri yang tidak terlalu “gelap” dan “berat” :D

No comments:

Post a Comment