Sunday, 14 May 2017

Ulasan Serial TV Thirteen Reasons Why


Thirteen Reasons Why. Judul yang tidak asing bagi saya. Ya gimana, sejak pertama kali tertarik dengan dunia fiksi luar negeri, novel ini adalah salah satu yang saya koleksi. Namun saya tidak pernah punya keberanian untuk membacanya. Hingga akhirnya ketika Netflix mengangkatnya menjadi serial TV tahun inidan menjadi tontonan laris bagi remaja ASsaya menjadi tergugah. Apa yang membedakannya dengan novel-novel lain yang diangkat ke layar kaca/ lebar? Kenapa Thirteen Reasons Why begitu sukses dan diminati?

Untuk mendapatkan jawabannya, saya beranikan diri untuk membaca novelnya yang sudah terabaikan dan terlupakan selama bertahun-tahun karena tertumpuk oleh novel-novel lain. You guys, saya senang karena dulu ketika belum tertarik, saya tidak memaksakan diri untuk membacanya. Karena novel itu seperti jodoh, akan cocok jika bertemu pada saat yang tepat.

Setelah saya selesai menonton serial ini (dan juga membaca novelnya), dapat saya simpulkan pendapat saya kenapa serial TV Thirteen Reasons Why bisa laris bak Samyang Fire Noodle kala belum diimpor resmi di Indonesia:

Saturday, 6 May 2017

[Review Buku] Always and Forever, Lara Jean oleh Jenny Han

Always and Forever, Lara Jean
(buku ketiga dan terakhir dari seri To All the Boys I’ve Loved Before)
penulis Jenny Han
336 halaman, Young Adult
Rating: image
Dipublikasikan 2 Mei 2017 oleh Simon & Schuster Book

Dalam wawancaranya dengan salah satu jurnalis berita online, Jenny Han mengaku bahwa masih ada dua poin mengenai kisah Lara Jean yang belum sempat dieksplor pada buku kedua, PS I Still Love You. Salah satu poinnya adalah bagaimana Lara Jean menyambut masa-masa kelulusan SMA dan masuk universitas.

Karena itulah Jenny Han merasa masih bisa membuka kembali kisah Lara Jean dan Peter Kavinsky di buku ketiga (dan juga terakhir, suwer deh kali ini yang terakhir >.<) walaupun pada mulanya seri To All the Boys I’ve Loved Before direncanakan berakhir pada buku kedua.

Ekspektasi pada buku ketiga sungguh besar, karena siapa yang bisa menolak untuk bertemu kembali dengan keluarga Song dan uhuk, my luv Peter Kavinsky? Dan setelah kurang lebih setahun menunggu, plus sedikit kecewa karena tanggal terbitnya mundur hingga Mei, akhirnya kita bisa menikmati hangatnya kisah hidup Lara Jean bersama orang-orang di sekitarnya sekali lagi.

Wednesday, 3 May 2017

Review Buku Pertama Saya Sejak Hiatus: Holding Up the Universe

Dua tahun lalu saya membaca sebuah novel bertema mental health+suicide dan novel tersebut mengubah cara saya memandang dunia ini. Penulisnya saat itu masih terasa asing, walaupun demikian kata-kata yang ia tulis sangatlah indah dan tragis dan lucu. Pokoknya semua perasaan campur aduk jadi satu ketika membacanya. Saya pun merasakan keterikatan yang amat sangat kepada kedua tokohnya, terutama si tokoh laki-laki, walaupun saya tidak menderita penyakit mental yang sama dengannya.

Sudah tahu novel apa yang saya maksud? (gambar di sebelah gede banget yak)

Novel fenomenal tersebut adalah All the Bright Places (ATBP), karya Jennifer Niven. Pasti beberapa dari kalian sudah tidak asing lagi ya. Atau mungkin sudah pada membacanya, karena sejak terbit novel ini udah booming banget dan menjadi PENGHANCUR HATI PARA PEMBACANYA UHUK!!!