Saturday, 17 March 2018

Fanfiction Terbaik yang Pernah Saya Baca!

Fanfiction sebenarnya bukan pilihan utama saya ketika mencari bacaan. Karena seperti kita tahu, sebuah karya yang dipublikasi sendiri kadang tidak konsisten dan kurang rapi, mengingat tidak ada peran editor profesional di dalamnya. Namun, beberapa waktu lalu saya mendadak kangen dengan kisah Bella Swan dan Edward Cullen, and the movie kinda ruined the original story for me. Jadi, terpaksa deh lari ke fanfiction.


Terlepas dari ejekan banyak orang, saya tidak malu mengakui bahwa Twilight Saga adalah karya luar biasa yang mengubah (sebagian kecil) dunia literatur fiksi hingga menjadi seperti sekarang. Beberapa penulis terkenal pun mengaku bahwa Stephenie Meyer adalah inspirasi mereka dalam menulis. Meskipun tidak bisa dihindari kalau sebagian besar pembaca di Goodreads menganggap kalau karyanya itu sampah, tetep aja tuh banyak yang ketagihan buat baca ulang lagi dan lagi. Saya sendiri bisa mengenali bahwa Stephenie Meyer punya nadanya sendiri dalam menulis, yang membuat kita bisa “terbius” dan terasa seperti masuk dalam dunia fiksi ciptaannya (edisi terjemahan Bahasa Indonesia milik Gramedia juga sangat bagus dan sukses menyampaikan cerita layaknya versi asli. Good job penerjemah!).

Tentu, versi remaja saya saat itu tidak bisa mengenali secara langsung betapa manipulatifnya Edward Cullen. Saya juga saat itu belum merasa tersinggung ketika Jacob Black “mencuri kesempatan” ke Bella, meskipun hal itu sebenarnya sangat tidak termaafkan untuk dilakukan seorang laki-laki ke perempuan tanpa ijin. Dan kenapa kita harus fokus pada protagonis lemah dan membosankan (uhuk Bella Swan) ketika banyak tokoh yang jauh mengagumkan dengan latar belakang menarik (Alice Cullen? Rosalie Hale? Jasper Hale?) ada di sana? Begitu banyak hal negatif dalam seri ini setelah saya baca berulang-ulang dan dipikirkan secara mendalam. Semoga remaja-remaja lain yang membacanya tidak selugu dan sebodoh saya dulu.


Cerita yang paling menarik untuk “diubah” pada Twilight Saga menurut saya ada pada buku New Moon, khususnya ketika Edward meninggalkan Bella. Mungkin sisi rasional saya mendambakan kisah yang berbeda, dimana Edward tidak semena-mena mengambil keputusan sepihak (meskipun atas namanya keselamatan Bella) dan Bella yang tidak terlalu lemah dalam menghadapi kepergian Edward. Saya juga tidak menyukai Jacob Black, karena ya Edward itu jodohnya Bella, titik! *ngeselin* Makanya saya paling suka buat browsing fanfiction dari buku itu.

Pencarian yang panjang dan berjam-jam mantengin layar hape membawa saya ke satu cerita berjudul Bitter Memories. Prasangka terhadap karya fanfiction sebagai sesuatu yang amatir lumayan luruh setelah menamatkan kisah ini. Sang penulis mampu menciptakan suasana kalem pada dunia alternate universe milik Stephenie Meyer, dimana pada fanfiction-fanfiction lain penyampaiannya terkesan seperti terburu-buru dan penulis cenderung ceroboh dalam memberikan informasi/pengenalan cerita. Kisah yang diberikan tiap bab juga cukup panjang, sukak deh. Dengan total 30 bab, secara keseluruhan saya puas sama bobot cerita yang diberikan!


Hal yang paling saya sukai pada Bitter Memories adalah kuasa Bella yang sangat besar dalam menentukan nasibnya sendiri. Setelah ditinggalkan oleh keluarga Cullen, Bella memang sempat terpuruk. Namun dia perlahan bangkit, terutama setelah Charlie menikah dengan Sue; menjadikan Seth dan Leah Clearwater sebagai saudara tirinya. Bella juga sempat menjalin hubungan dengan Jacob Black, tetapi harus kandas ketika Jacob meng-imprint perempuan lain (suka deh karena Jacob di sini udah kayak figuran mamang bakso yang lewat sekali dua kali aja). Ketika Bella akhirnya mantap buat move on dan mencari closure di padang rumput kenangannya bersama Edward, ia bertemu dengan Laurent yang kebetulan sedang berburu. Mirip sama cerita aslinya, memang. Yang membedakan, Laurent sempat menghisap darah Bella sebelum akhirnya dihentikan oleh gerombolan werewolf.

Ya, Bella akhirnya jadi immortal. Karena sendirian, Bella dipaksa untuk hengkang dari Forks oleh gerombolan werewolf itu. Sedih banget nggak sih karena aslinya Bella itu mau dibunuh sama mereka, tapi Leah sama Jacob berusaha menghentikan ide Sam itu huhuhu. Akhirnya Bella pergi dan kematiannya diumumkan secara resmi di Forks.

Beberapa tahun berselang, Bella berusaha melatih kendalinya untuk hidup bersama manusia dengan mengikuti sekolah kedokteran. Ia pun mengikuti gaya hidup keluarga Cullen dimana ia hanya minum darah binatang untuk bertahan. Suatu ketika, seorang ibu hamil mengalami serangan jantung dan dibawa ke rumah sakit tempat Bella menjadi residen. Ibu hamil yang bernama Janet itu tahu kalau ia tidak bisa selamat ketika melahirkan putrinya nanti, sehingga ia memohon kepada Bella agar menjaga baik-baik suami dan bayinya ketika ia sendiri sudah tidak ada (bagian ini gaje sih karena Janet ini kok kurang ajar ya main serah-serahin beban ke orang lain, semoga pacar w nanti nggak gini-gini amat kerjanya). Janet, layaknya Elizabeth Masen dulu, tahu bahwa Bella bukanlah manusia dan merupakan satu-satunya orang yang bisa menjaga keluarga yang paling ia cintai. Bagian gaje selanjutnya? Janet menamai bayi perempuannya Renesmee, dimana kita tahu adalah gabungan nama emak Bella dan emak Edward. Coincidence, much?

Begitulah, akhirnya Bella tidak sendirian lagi. Kini ia hidup dengan Steven (dudanya Janet) dan si kecil Renesmee yang sangat menggemaskan. Hubungan Steven dan Bella ini bukan yang seksual gitu sih, lebih ke kakak-adek. Steven yang sangat tajam intuisinya tahu bahwa Bella ini bukan manusia, tapi nggak pernah nanya neko-neko. Saling melindungi satu sama lain dan saling melengkapi lah pokoknya.

Saat itulah Bella bertemu dengan keluarga Cullen. Pada posisi ini, Bella sudah mapan, sudah punya keluarga sendiri, dan sudah dendam kesumat sama omongan plus tingkah Edward dulu. Jadi bisa ditebak kan kalau cerita selanjutnya bakal jauh lebih menyenangkan dibandingkan kisah aslinya.



Tidak seperti fanfiction lain yang sepertinya berfokus pada satu konflik besar (VOLTURI DATANG!!! ADA SERANGAN SERIGALA MUTAN!!! NEGARA API MENYERANG!!!!), Bitter Memories ini menceritakan hal-hal kecil yang dialami Bella pasca menjadi vampir dan ketika keluarga Cullen muncul di hidupnya kembali. Takjub banget sama Bella versi ini karena tahu mana yang harus diprioritaskan dan tidak semudah itu memaafkan Edward. Edward versi ini juga nggak semanipulatif versi aslinya, dengan tetap tampan dan penyabar dan tentunya KAYA RAYA MUAHAHAHAHA #palingpenting.

Secara keseluruhan, ini adalah pengalaman membaca yang cukup berbeda dari yang biasanya saya lakukan. Buat kalian penyuka Twilight Saga, bisa banget lho dicoba baca kisah ini. Kasih like biar author-nya merasa didukung dan semangat untuk terus berkarya. Dan terima kasih banyak, author, sudah memberikan versi yang (menurut saya) lebih baik dari cerita yang begitu berkesan bagi saya semasa muda. Semoga Bitter Memories ini merupakan awal yang baik buat karir menulismu!

2 comments:

  1. hehe, saya ketawa ngikik baca review ini. setuju mbak, saya juga suka sebel gara gara bella terlalu lemah.

    lagi sibuk ya mbak? saya tungguin terus reviewny. semoga tesisnya bisa cepet kelar :))

    ReplyDelete
  2. keren ka reviewnya..
    saling mendukung ka.. salam book blogger. pengen tips dong kak review yang baik itu bagaimana

    penaebook.blogspot.com

    ReplyDelete