Fanfiction
sebenarnya bukan pilihan utama saya ketika mencari bacaan. Karena seperti kita
tahu, sebuah karya yang dipublikasi sendiri kadang tidak konsisten dan kurang
rapi, mengingat tidak ada peran editor profesional di dalamnya. Namun, beberapa
waktu lalu saya mendadak kangen dengan kisah Bella Swan dan Edward Cullen, and the movie kinda ruined the original
story for me. Jadi, terpaksa deh lari ke fanfiction.
Terlepas dari
ejekan banyak orang, saya tidak malu mengakui bahwa Twilight Saga adalah karya
luar biasa yang mengubah (sebagian kecil) dunia literatur fiksi hingga menjadi
seperti sekarang. Beberapa penulis terkenal pun mengaku bahwa Stephenie Meyer
adalah inspirasi mereka dalam menulis. Meskipun tidak bisa dihindari kalau
sebagian besar pembaca di Goodreads menganggap kalau karyanya itu sampah, tetep
aja tuh banyak yang ketagihan buat baca ulang lagi dan lagi. Saya sendiri bisa
mengenali bahwa Stephenie Meyer punya nadanya sendiri dalam menulis, yang
membuat kita bisa “terbius” dan terasa seperti masuk dalam dunia fiksi
ciptaannya (edisi terjemahan Bahasa Indonesia milik Gramedia juga sangat bagus
dan sukses menyampaikan cerita layaknya versi asli. Good job penerjemah!).
Tentu, versi
remaja saya saat itu tidak bisa mengenali secara langsung betapa manipulatifnya
Edward Cullen. Saya juga saat itu belum merasa tersinggung ketika Jacob Black
“mencuri kesempatan” ke Bella, meskipun hal itu sebenarnya sangat tidak
termaafkan untuk dilakukan seorang laki-laki ke perempuan tanpa ijin. Dan
kenapa kita harus fokus pada protagonis lemah dan membosankan (uhuk Bella Swan)
ketika banyak tokoh yang jauh mengagumkan dengan latar belakang menarik (Alice
Cullen? Rosalie Hale? Jasper Hale?) ada di
sana? Begitu banyak hal negatif dalam seri ini setelah saya baca berulang-ulang
dan dipikirkan secara mendalam. Semoga remaja-remaja lain yang membacanya tidak
selugu dan sebodoh saya dulu.
Cerita yang
paling menarik untuk “diubah” pada Twilight Saga menurut saya ada pada buku New
Moon, khususnya ketika Edward meninggalkan Bella. Mungkin sisi rasional saya
mendambakan kisah yang berbeda, dimana Edward tidak semena-mena mengambil
keputusan sepihak (meskipun atas namanya keselamatan Bella) dan Bella yang
tidak terlalu lemah dalam menghadapi kepergian Edward. Saya juga tidak menyukai
Jacob Black, karena ya Edward itu jodohnya Bella, titik! *ngeselin* Makanya saya paling
suka buat browsing fanfiction dari
buku itu.
Pencarian yang
panjang dan berjam-jam mantengin layar hape membawa saya ke satu cerita
berjudul Bitter Memories. Prasangka
terhadap karya fanfiction sebagai sesuatu yang amatir lumayan luruh setelah
menamatkan kisah ini. Sang penulis mampu menciptakan suasana kalem pada dunia alternate universe milik Stephenie Meyer, dimana pada
fanfiction-fanfiction lain penyampaiannya terkesan seperti terburu-buru dan
penulis cenderung ceroboh dalam memberikan informasi/pengenalan cerita. Kisah
yang diberikan tiap bab juga cukup panjang, sukak deh. Dengan total 30 bab,
secara keseluruhan saya puas sama bobot cerita yang diberikan!
Hal yang paling
saya sukai pada Bitter Memories adalah
kuasa Bella yang sangat besar dalam menentukan nasibnya sendiri. Setelah
ditinggalkan oleh keluarga Cullen, Bella memang sempat terpuruk. Namun dia
perlahan bangkit, terutama setelah Charlie menikah dengan Sue; menjadikan Seth
dan Leah Clearwater sebagai saudara tirinya. Bella juga sempat menjalin
hubungan dengan Jacob Black, tetapi harus kandas ketika Jacob meng-imprint perempuan lain (suka deh karena
Jacob di sini udah kayak figuran mamang bakso yang lewat sekali dua kali aja).
Ketika Bella akhirnya mantap buat move on
dan mencari closure di padang
rumput kenangannya bersama Edward, ia bertemu dengan Laurent yang kebetulan
sedang berburu. Mirip sama cerita aslinya, memang.
Yang membedakan, Laurent sempat menghisap darah Bella sebelum akhirnya
dihentikan oleh gerombolan werewolf.
Ya, Bella
akhirnya jadi immortal. Karena
sendirian, Bella dipaksa untuk hengkang dari Forks oleh gerombolan werewolf itu. Sedih banget nggak sih
karena aslinya Bella itu mau dibunuh sama mereka, tapi Leah sama Jacob berusaha
menghentikan ide Sam itu huhuhu. Akhirnya Bella pergi dan kematiannya diumumkan
secara resmi di Forks.
Beberapa tahun
berselang, Bella berusaha melatih kendalinya untuk hidup bersama manusia dengan
mengikuti sekolah kedokteran. Ia pun mengikuti gaya hidup keluarga Cullen
dimana ia hanya minum darah binatang untuk bertahan. Suatu ketika, seorang ibu
hamil mengalami serangan jantung dan dibawa ke rumah sakit tempat Bella menjadi
residen. Ibu hamil yang bernama Janet itu tahu kalau ia tidak bisa selamat
ketika melahirkan putrinya nanti, sehingga ia memohon kepada Bella agar menjaga
baik-baik suami dan bayinya ketika ia sendiri sudah tidak ada (bagian ini gaje
sih karena Janet ini kok kurang ajar ya main serah-serahin beban ke orang lain,
semoga pacar w nanti nggak gini-gini amat kerjanya). Janet, layaknya Elizabeth
Masen dulu, tahu bahwa Bella bukanlah manusia dan merupakan satu-satunya orang
yang bisa menjaga keluarga yang paling ia cintai. Bagian gaje selanjutnya? Janet
menamai bayi perempuannya Renesmee, dimana kita tahu adalah gabungan nama emak
Bella dan emak Edward. Coincidence, much?
Begitulah,
akhirnya Bella tidak sendirian lagi. Kini ia hidup dengan Steven (dudanya
Janet) dan si kecil Renesmee yang sangat menggemaskan. Hubungan Steven dan
Bella ini bukan yang seksual gitu sih, lebih ke kakak-adek. Steven yang sangat
tajam intuisinya tahu bahwa Bella ini bukan manusia, tapi
nggak pernah nanya neko-neko. Saling melindungi satu sama lain dan saling
melengkapi lah pokoknya.
Saat itulah Bella
bertemu dengan keluarga Cullen. Pada posisi ini, Bella sudah mapan, sudah punya
keluarga sendiri, dan sudah dendam kesumat sama omongan plus tingkah Edward
dulu. Jadi bisa ditebak kan kalau cerita selanjutnya bakal jauh lebih menyenangkan
dibandingkan kisah aslinya.
Tidak seperti
fanfiction lain yang sepertinya berfokus pada satu konflik besar (VOLTURI
DATANG!!! ADA SERANGAN SERIGALA MUTAN!!! NEGARA API MENYERANG!!!!), Bitter Memories ini menceritakan
hal-hal kecil yang dialami Bella pasca menjadi vampir dan ketika keluarga
Cullen muncul di hidupnya kembali. Takjub banget sama Bella versi ini karena
tahu mana yang harus diprioritaskan dan tidak semudah itu memaafkan Edward.
Edward versi ini juga nggak semanipulatif versi aslinya, dengan tetap tampan
dan penyabar dan tentunya KAYA RAYA MUAHAHAHAHA #palingpenting.
Secara
keseluruhan, ini adalah pengalaman membaca yang cukup berbeda dari yang
biasanya saya lakukan. Buat kalian penyuka Twilight Saga, bisa banget lho
dicoba baca kisah ini. Kasih like biar
author-nya merasa didukung dan
semangat untuk terus berkarya. Dan terima kasih banyak, author, sudah memberikan versi yang (menurut saya) lebih baik dari
cerita yang begitu berkesan bagi saya semasa muda. Semoga Bitter Memories ini merupakan awal yang baik buat karir menulismu!
hehe, saya ketawa ngikik baca review ini. setuju mbak, saya juga suka sebel gara gara bella terlalu lemah.
ReplyDeletelagi sibuk ya mbak? saya tungguin terus reviewny. semoga tesisnya bisa cepet kelar :))
keren ka reviewnya..
ReplyDeletesaling mendukung ka.. salam book blogger. pengen tips dong kak review yang baik itu bagaimana
penaebook.blogspot.com