penulis Paula Stokes
384 halaman, Young Adult
Dipublikasikan Mei 2014 oleh Harper Collins
It sounds lame, like I care what everyone else thinks. But the reality is that everyone cares about what some people think.
Kisah Lainey dimulai ketika Jason
memutuskan hubungan mereka yang sudah berjalan selama 2,5 tahun secara
sepihak…di depan banyak orang. That douchebag. Padahal, hidup Lainey sepenuhnya
terpusat pada Jason. Semua orang mengenal Lainey sebagai “Lainey pacar Jason yang populer” atau “Lainey sahabat Kendall”—saudara perempuan Jason. Kalau Jason tidak
menginginkan Lainey lagi, bagaimana nasibnya nanti?
Karena itulah Lainey berusaha
memenangkan Jason kembali. Dengan dibantu sahabatnya, Bianca, mereka membuat
rencana dengan berkiblat pada buku manual perang The Art of War yang ditulis
oleh pembuat strategi militer Cina kenamaan, Sun Zhu. Semuanya sah dalam cinta
dan perang, yes?
Exploit enemy’s weakness.
Kelemahan terbesar Jason adalah
sifatnya yang kompetitif. Hal itu dimanfaatkan Lainey dengan berpura-pura
pacaran dengan rekan kerja di coffe shop tempatnya bekerja, Micah, untuk
manas-manasin Jason (sampai titik ini saya yakin banget kalo penulis rajin
nonton FTV dan sinetron Indonesia). Tentu Micah tidak mengiyakan begitu saja permintaan
aneh Lainey. Setelah puluhan bujukan, rayuan, ditambah Micah juga ada di posisi
yang sama dengan Lainey dan juga ingin balikan sama Amber lagi (TUH KAN FTV
BANGET KAANNN), mereka akhirnya sepakat bekerja sama.
Kalian bisa tebak sendiri
kelanjutan ceritanya.
Di awal cerita, saya belum ngerti
kenapa Lainey begitu terobsesi untuk kembali kepada Jason, padahal dia sudah
lihat sendiri bagaimana perlakuan Jason terhadapnya. Maksud saya, sampai kapan
sih Lainey bakal membohongi diri sendiri? Semakin lama, saya MAKIN NGGAK NGERTI
sama jalan pikir Lainey. Karena dia berbakat sepakbola, punya Bianca yang
selalu siap mendukung dan menenangkan Lainey tiap dia jatuh, ditambah Kendall
yang control freak itu lagi jauh dan
nggak mendominasi Lainey lagi. Kondisi yang sempurna buat menikmati hidup kan?
But NO, satu masalah tentang Jason dan Lainey menganggap dunianya hancur, terus
berfokus penuh untuk memenangkan hati Jason lagi—yang sebenernya nggak pantes
buat dapet kesempatan kedua—dan berakibat menghancurkan musim panas berkualitas
yang bisa saja dia dapatkan.
Please Lainey, stop fooling around.
The Art of Lainey adalah salah
satu novel summer yang aku tunggu-tunggu karena ratingnya tinggi sekali di
Goodreads dan mayoritas penerima ARC mereview positif konten yang ada di
dalamnya. Tapi ternyata
aku terlalu berekspektasi tinggi sehingga jatuhnya malah kecewa. Satu hal yang
aku sayangkan adalah peran Bianca yang kurang begitu disorot. Seolah kehadiran
dia cuma untuk kepentingan Lainey saja, mulai dari potongan-potongan peristiwa
di coffee shop, percakapan telepon, sampai hangout dengan Lainey, kerjaan
Bianca hanya buat menasehati Lainey. Lagi dan lagi. Duh. Untungnya di akhir cerita nanti Bianca dapet balasannya :)
Menjelang akhir cerita, tidak ada perkembangan berarti dari
Lainey. Dia tetap tidak mau belajar dari pengalaman. Terlalu mementingkan
reputasi dibanding mendengar suara hati sendiri. Ah saya jadi mempertanyakan
kenapa ratingnya tinggi sekali di Goodreads.
Sudah baca buku ini? Bagaimana menurut kamu buku ini?
No comments:
Post a Comment