Friday 7 June 2013


Emm… kalo posting tentang perjuangan ngedapetin buku boleh kan?

Pagi tadi diawali dengan suasana hati yang luar biasa baik karena barusan dapet gaji dari les privat, dan udah berencana pengen ke toko buku buat hunting salah satu buku langka, A Series of Unfortunate Events-nya Lemony Snicket dan buku aplikasi komputer.

Tujuan pertama Gramedia. Duh udah berapa tahun aku nggak ke sini (serius, udah zona nyaman banget sama toko buku diskon itu huahahaha), dan ternyata nggak ada. Masih lengket di ingatan kalau dulu pas SMP kelas 2 saya pernah liat buku itu dipajang di deretan buku anak-anak. Namun cuman sebatas melirik. Hiks kenapa buku yang saya pinginin setengah mati selalu stok lama dan udah nggak dipajang di toko buku lagi, apa iya harus beli online dengan biaya ongkir yang mencekik itu (FYI, harga bukunya 15 ribu dan ongkirnya…. 21 ribu). Dari tulisan di sampul belakangnya aja udah bikin geregetan.


A Series of Unfortunate Events- The Bad Beginning (Mula Malapetaka) 

Pembaca Yth.,
Dengan sangat menyesal terpaksa kusampaikan bahwa buku yang kalian pegang ini sangat tidak menyenangkan. Buku ini bercerita tentang kisah sedih tiga anak malang. Walaupun mereka menarik dan cerdas, hidup tiga bersaudara Baudelaire ini penuh dengan penderitaan dan kesedihan. Sejak halaman pertama, saat anak-anak itu berada di pantai dan menerima kabar yang sangat buruk, dan terus sepanjang jalannya cerita, malapetaka terus membuntuti mereka. Bisa dikatakan mereka bagai magnet yang menarik berbagai kejadian sial. Dalam buku pertama, ketiga anak itu menghadapi penjahat yang serakah dan menjijikkan, pakaian yang membuat badan gatal-gatal, kebakaran yang mengerikan, rencana merebut harta mereka, dan bubur dingin untuk sarapan. Sudah menjadi tugasku untuk menulis kisah-kisah sedih ini, agar kalian semua mengetahuinya.
Tapi tak ada yang melarang kalian meletakkan buku ini sekarang juga dan membaca buku lain yang lebih menggembirakan, jika kalian lebih suka kisah-kisah seperti itu.
Dengan segala hormat, Lemony Snicket.

Setelah desperate saya akhirnya mencoba pergi ke salah satu toko buku yang direkomendasikan teman. Dan ternyata ada!!! Tapi seri ke-11. Saya kan nyarinya yang seri 1, masak iya langsung loncat ke seri-11 -_____- Tapi ya saya pikir okelah nggak papa, toh nyarinya susah. Saya beli deh itu, harganya sekitar 38rb dengan diskon 15%. Dan pas mau disampul…. tempampanglah dengan nyata kalau bagian dalemnya melekuk-lekuk kayak abis dicemplungin ke air. Mencelos lah. Saya tipe orang yang kelewat kritis kalau beli buku, bener-bener cari yang kondisinya masih bagus dan nggak lecet dan lem jilidnya nggak lubang. Sayangnya cuma ada dua eksemplar dan buku yang satunya itu jilidnya jebol. Udah pengen jeduk-jedukin ke kepala aja tuh ke tembok.

Terus dengan baik hatinya, mbak kasir boleh bilang kalau bukunya boleh ditukar dengan buku lain. Masalah baru. Saya selalu bingung kalau suruh milih buku tanpa persiapan. Biasanya dari rumah saya udah punya rencana mau beli buku apa, dengan budget berapa. Ditambah, toko buku itu termasuk kecil dan nggak begitu lengkap (dan berdebu, kalau boleh saya tambahkan).

Setelah mondar-mandir (dan balik ke rak yang itu lagi itu lagi), saya akhirnya memilih ini.


Thanks to salah satu blogger BBI yang pernah review buku ini, maaf saya lupa blog milik siapa. Dan pas sampai di rumah, saya baru sadar kalau ternyata font nya lucu dan terjemahannya juga lumayan bagus. Cukup mengobati kedongkolan hari ini.

Yah dibuat pelajaran aja sih, pengalaman emang nggak selamanya nyenengin. Dan saya masih menimbang-nimbang apa beli A Series of Unfortunate Events-nya online aja ya *melirik timbunan yang makin menggunung*

No comments:

Post a Comment