Emm… kalo posting tentang
perjuangan ngedapetin buku boleh kan?
Pagi tadi diawali dengan
suasana hati yang luar biasa baik karena barusan dapet gaji dari les privat,
dan udah berencana pengen ke toko buku buat hunting salah satu buku langka, A
Series of Unfortunate Events-nya Lemony Snicket dan buku aplikasi komputer.
Tujuan pertama Gramedia. Duh udah
berapa tahun aku nggak ke sini (serius, udah zona nyaman banget sama toko buku
diskon itu huahahaha), dan ternyata nggak ada. Masih lengket di ingatan kalau
dulu pas SMP kelas 2 saya pernah liat buku itu dipajang di deretan buku anak-anak.
Namun cuman sebatas melirik. Hiks kenapa buku yang saya pinginin setengah mati
selalu stok lama dan udah nggak dipajang di toko buku lagi, apa iya harus beli
online dengan biaya ongkir yang mencekik itu (FYI, harga bukunya 15 ribu dan
ongkirnya…. 21 ribu). Dari tulisan di sampul belakangnya aja udah bikin
geregetan.
A Series of Unfortunate Events- The Bad Beginning (Mula Malapetaka)
Pembaca Yth.,
Dengan sangat menyesal terpaksa kusampaikan bahwa buku
yang kalian pegang ini sangat tidak menyenangkan. Buku ini bercerita tentang
kisah sedih tiga anak malang. Walaupun mereka menarik dan cerdas, hidup tiga
bersaudara Baudelaire ini penuh dengan penderitaan dan kesedihan. Sejak halaman
pertama, saat anak-anak itu berada di pantai dan menerima kabar yang sangat
buruk, dan terus sepanjang jalannya cerita, malapetaka terus membuntuti mereka.
Bisa dikatakan mereka bagai magnet yang menarik berbagai kejadian sial. Dalam
buku pertama, ketiga anak itu menghadapi penjahat yang serakah dan menjijikkan,
pakaian yang membuat badan gatal-gatal, kebakaran yang mengerikan, rencana
merebut harta mereka, dan bubur dingin untuk sarapan. Sudah menjadi tugasku untuk
menulis kisah-kisah sedih ini, agar kalian semua mengetahuinya.
Tapi tak ada yang melarang kalian meletakkan buku ini
sekarang juga dan membaca buku lain yang lebih menggembirakan, jika kalian
lebih suka kisah-kisah seperti itu.
Dengan segala hormat, Lemony Snicket.
Setelah desperate saya akhirnya
mencoba pergi ke salah satu toko buku yang direkomendasikan teman. Dan ternyata
ada!!! Tapi seri ke-11. Saya kan nyarinya yang seri 1, masak iya langsung
loncat ke seri-11 -_____- Tapi ya saya pikir okelah nggak papa, toh nyarinya
susah. Saya beli deh itu, harganya sekitar 38rb dengan diskon 15%. Dan pas mau
disampul…. tempampanglah dengan nyata kalau bagian dalemnya melekuk-lekuk kayak
abis dicemplungin ke air. Mencelos lah. Saya tipe orang yang kelewat kritis
kalau beli buku, bener-bener cari yang kondisinya masih bagus dan nggak lecet
dan lem jilidnya nggak lubang. Sayangnya cuma ada dua eksemplar dan buku yang
satunya itu jilidnya jebol. Udah pengen jeduk-jedukin ke kepala aja tuh ke
tembok.
Terus dengan baik hatinya, mbak
kasir boleh bilang kalau bukunya boleh ditukar dengan buku lain. Masalah baru. Saya
selalu bingung kalau suruh milih buku tanpa persiapan. Biasanya dari rumah saya
udah punya rencana mau beli buku apa, dengan budget berapa. Ditambah, toko buku
itu termasuk kecil dan nggak begitu lengkap (dan berdebu, kalau boleh saya
tambahkan).
Setelah mondar-mandir (dan
balik ke rak yang itu lagi itu lagi), saya akhirnya memilih ini.
Thanks to salah satu blogger
BBI yang pernah review buku ini, maaf saya lupa blog milik siapa. Dan pas
sampai di rumah, saya baru sadar kalau ternyata font nya lucu dan terjemahannya
juga lumayan bagus. Cukup mengobati kedongkolan hari ini.
Yah dibuat pelajaran aja sih,
pengalaman emang nggak selamanya nyenengin. Dan saya masih menimbang-nimbang
apa beli A Series of Unfortunate Events-nya online aja ya *melirik timbunan
yang makin menggunung*
No comments:
Post a Comment