There You’ll
Find Me
by Jenny B. Jones
314 halaman, Young Adult
Dipublikasikan 4 Oktober 2011
“It’s a
beautiful place. Full of life. Everywhere I look, I see God.”
“Sounds like
my brother. He came here his senior year and fell in love with the place.
“Then you
need to discover the Ireland he saw.”
Alasan kamu harus baca There You’ll
Find Me:
(2) Cowok cute yang kebetulan adalah artis
(3) Adik perempuan yang sangat menyayangi
kakaknya, walaupun sang kakak sudah meninggal
*sigh* Apa ada hal yang bisa lebih meyakinkan
saya selain tiga poin di atas buat menjadikan buku ini salah satu bacaan favorit
2014? WE NEED MORE IRELAND
IN YA BOOKS, EVERYONE!!!
Awalnya, saya tidak berekspektasi
apa-apa. Cuma…. Okay, I think I’ll read a YA book. Oh! This one looks tempting!!
Walaupun saya akui, covernya juga nggak cakep-cakep amat. Dan saya pun
sebelumnya nggak tau kalau setting-nya adalah Irlandia. Why didn’t anyone tell me!!!!
Sejak kematian kakaknya dua tahun
yang lalu, hidup Finley hancur berantakan. Dia mulai tidak percaya kepada
Tuhan, sudah tidak bisa mendengar bisikan-Nya lagi, karena bagaimana bisa Will
yang begitu berhati besar dan religius menjadi salah satu korban pemboman
teroris di Afghanistan, tempat ia berjuang membuka sekolah darurat?
Demi mendengar Tuhan kembali, dan demi
mengenang Will, Finley memutuskan untuk mengikuti program pertukaran pelajar di
Irlandia, mengambil jejak yang sama seperti Will dahulu sebelum ia menjadi
reporter CNN. Bermodalkan jurnal Will ketika ia menjadi murid program pertukaran,
Finley berusaha menemukan Tuhan, seperti Will yang menemukan keyakinannya di
Irlandia.
I wanted to
see every single spot my brother did. Feel what he felt. Feel… something. I
would set foot on each landmark Will had and see it with my eyes and my
brother’s words.
Tapi sejak di pesawat, Finley selalu
bertemu dengan Beckett Rush, artis yang namanya sedang melejit karena
membintangi film berseri tentang vampir—I
know, riiiiiight? :))). Artis arogan adalah hal terakhir yang ingin
diladeni oleh Finley, karena segala tindak-tanduk Beckett selalu diawasi media
dan Finley sudah kenyang berurusan dengan media. Masa kelamnya sudah lewat dan
dia begitu ingin membuktikan kepada ibunya bahwa dia telah berubah.
Sayangnya, menemukan Irlandia seperti Will
ternyata tidak semudah yang Finley bayangkan. Pertama Beckett, yang dengan atau
tanpa taring palsunya selalu menjengkelkan setengah mati (saya selalu tersenyum
setiap Beckett “salah” mengucap nama Finley, I really have a serious problem with a handsome goof). Lalu Mrs.
Sweeney, penghuni panti jompo yang ditugaskan untuk jadi “guardian”nya ternyata
adalah wanita tua pahit penuh dendam yang sakit-sakitan. Dan yang terakhir
adalah potongan gambar di halaman terakhir jurnal Will yang sepertinya semakin
mustahil ditemukan di Irlandia, padahal tempat dalam foto itu adalah kunci
terakhirnya untuk menyempurnakan simfoni untuk Will, yang akan membuktikan
kepada orang tua Finley bahwa ia telah berubah. Gosh, it isn’t like a freaking picnic.
Laughing,
Beckett took my right hand and spun me round.
And then I
was laughing too.
It was the
sound made by a girl who hadn’t lost a brother. A girl who wasn’t angry, who
hadn’t had her world upended.
There You’ll Find Me adalah salah
satu kisah sukses random browsing
saya hahaha entah sudah sejak kapan buku ini mendiami ebook reader, berdebu dan
terlupakan karena tertumpuk ebook-ebook downloadan terbaru. Hingga detik saya
mengetik review ini, saya masih diliputi perasaan hangat di hati. Literally.
Saya kira istilah itu cuma kiasan saja, hingga saya merasakannya saat ini. It is a beautiful feeling, I want to soak in
it everyday.
Eh ya, Gramedia sudah menerjemahkan
buku ini loh Agustus lalu. Dan dari judul terjemahannnya itulah (Menemukan-Mu)
saya baru sadar kalau yang dimaksud adalah pencarian seorang hamba terhadap
Tuhannya, bukan antara Finley dan Will. Saya sebenarnya tidak begitu suka sama
covernya, karena walaupun saya akui buku ini bertema religi, kontennya lebih dari itu. Tapi saya senang karena
Gramedia sudah mengambil langkah ke depan untuk menerjemahkannya.
I
know what it’s like to make bad choices—ones that seem right at the time. And I
know what it’s like to pay the consequences.
So, go get/ buy/ steal it, duckies!!
NOOOOOOO THIS BOOK AND ITS REVIEW SEEM TO TICKLE MY WEAKSPOT,
ReplyDeleteAYOK MAM DIBACA!! *salto*
Delete