The Truth About Forever
penulis Sarah Dessen, penerjemah Shandy
Tan (Wiwi Tanjuli)
379 halaman, Young Adult/ Realistic Fiction
diterbitkan oleh Elex Media Komputindo, beli di Toko Buku Scoop
diterbitkan oleh Elex Media Komputindo, beli di Toko Buku Scoop
Dulu, ini pernah
menjadi hidup yang kuinginkan. Bahkan kupilih. Tapi, sekarang, tak bisa
kupercaya pernah ada masa ketika kemonotonan dan keheningan semacam ini,
eksistensi yang sangat sempit ini, lebih kusukai. Kalau dipikir-pikir lagi,
dulu aku tidak pernah mengetahui hal-hal lain.
Ada yang bilang bahwa seorang gadis harus membaca setidaknya
satu buku karya Sarah Dessen di hidupnya. Dan saya sangat setuju! Bagi saya,
Sarah Dessen adalah jagonya dalam meramu novel Young Adult. Ya mungkin memang
karena YA adalah “ladang utama” yang beliau garap, nggak pake nyambi-nyambi
bikin genre lain. Selalu ada yang bikin saya terkesan dari novel-novel beliau
(bagi sebagian orang, ramuan yang dipakai Sarah Dessen hampir serupa, tapi saya
tidak merasa seperti itu). Garapan beliau selalu rapi, terutama di Truth About
Forever ini, yang merupakan salah satu novel favorit saya dari banyak karya
yang sudah Sarah Dessen terbitkan.
The Truth About Forever bercerita tentang Macy, yang hidupnya
selalu teratur, terencana, dan terkendali. Semua berawal dari kematian ayahnya
satu setengah tahun yang lalu. Kematian ayahnya yang mendadak merupakan pukulan
yang besar bagi keluarga Macy. Semua bereaksi berbeda terhadap kehilangan itu.
Caroline—kakak Macy, yang paling emosional di keluarga itu—sudah menikah dan
memutuskan untuk tinggal jauh dari sana. Ibunya berduka dengan caranya sendiri,
menenggelamkan diri dalam proyek townhouse
yang dulu merupakan impian sang suami. Sedangkan Macy tidak pernah berlari
lagi. Dia berubah menjadi pendiam, menarik diri dari teman-teman satu tim
larinya, dan menghindari segala hal yang mengingatkan terhadap ayahnya. Karena
itulah Jason, pacarnya, merupakan pegangan terbesar dalam hidup Macy, karena
Jason yang luar biasa pintar selalu punya jawaban dan cara untuk mengurai
masalah yang ada di depan Macy, mengubahnya menjadi tampak sederhana.
Maka ketika Jason akan menghabiskan musim panas di Kamp Otak
(kamp musim panas khusus untuk para jenius), Macy sebenarnya agak kehilangan
arah. Selain bekerja di perpustakaan menggantikan Jason, musim panasnya
terancam kosong melompong. Tapi Tuhan ternyata punya rencana lain. Secara
kebetulan, Macy bertemu dengan para kru katering Wish, dan ditawarkan untuk
bekerja di sana. Katering Wish yang serba ribut, selalu terbentur masalah demi
masalah, dan terkenal dengan baksonya (semua orang suka bakso!) merupakan titik
balik dalam kehidupannya.
“Tapi jika segala
sesuatunya selalu mulus dan sempurna,” lanjut Delia, “kau
akan menjadi sangat terbiasa dengan keadaan ini, kau tahu? Sesekali kau harus
mengalami sedikit ketidakteraturan. Kalau tidak, kau takkan pernah benar-benar
menikmati ketika keadaan berjalan benar.”
Banyak hal yang terjadi pada Macy di musim panas ini. Dimulai
dengan bekerja di katering Wish secara diam-diam, hubungan dengan Jason yang
tidak berjalan baik (HE’S SUCH A DOUCHE I SWEAR!!!!), proyek renovasi rumah
pantai yang dilakukan oleh Caroline, dan konflik besar yang dihadapi Macy
dengan ibunya. Namun semua berujung pada satu hal, cepat atau lambat…. mereka
harus berhenti menghindar dari kenyataan bahwa ayahnya sudah tiada. Dan mereka
harus terus menjalani hidup.
***
Banyak tokoh pembantu di novel ini yang berkesan bagi saya.
Seperti misalnya Delia, si pemilik katering Wish yang selalu baik kepada Macy.
Juga Kristy, yang mungkin merupakan sahabat pertama bagi Macy. Bahkan Caroline,
kakak Macy yang mulanya pembangkang pun menurut saya memiliki peran luar biasa
dalam perkembangkan tokoh Macy dan ibunya (terutama ibunya!). Orang-orang bijak
di atas sudah mengajarkan begitu banyak pada Macy, dan juga saya, tentang apa
arti selamanya dan arti kehilangan.
“Yang harus
kauputuskan,” kata
Kristy padaku, mencondongkan tubuhnya,
“seperti apa hidup yang kauinginkan. Misalkan ‘selamanya’ untukmu berakhir
besok, akankah ini menjadi cara yang kauinginkan untuk menikmatinya?”
Dan tentunya, novel YA tidak akan lengkap tanpa adanya hero. Walaupun tidak masuk dalam daftar book-boyfriend saya, Wes di sini
merupakan tokoh yang cukup bikin megap-megap. Permainan Truth yang mereka
lempar satu sama lain merupakan angin segar bagi para pembaca. Dan duh, saya
juga pengen dong dikasih pensil yang bau sirop itu *halah apasih*. Satu hal
yang saya suka dari Macy di sini adalah dia punya batasan. Dia bukan tipe cewek
yang selalu memikirkan gebetan ketika lagi nggak ketemu, atau istilah Kristy
sih, mengeces. Dia juga tidak
mengalami perasaan baru-pertama-ketemu-tapi-ada-getaran-listrik-di-antara-mereka
yang sering muncul dalam novel-novel keju *kemudian kesetrum*. Man, that girl has integrity.
hobi favorit nomor satu sedunia: hujan, selimut, dan novel romantis (pura-pura lupa kalo masih suasana UAS) |
Seperti yang saya bilang di awal, The Truth About About
Forever merupakan salah satu novel favorit saya. Selalu ada pelajaran yang saya
ambil dan di sini, terlepas dari berapa kali saya membacanya, dan cara
penyampaian yang dilakukan Sarah Dessen juga sama sekali tidak terkesan
menggurui. Dulu saya sudah membaca versi ebook bahasa Inggrisnya, dan ketika
kemarin punya uang lebih, saya akhirnya bisa membeli versi fisik terbitan Elex
(dapet diskon lumayan banyak sih dari Tobuk Scoop hehe). Menurut saya,
terjemahannya lumayan bagus dan rapi, walaupun masih ada beberapa salah ketik
yang saya temukan (ada satu kata yang tidak tertulis yang membuat makna
kalimatnya jadi membingungkan, dan ada dua atau tiga tanda baca yang kurang,
tapi selain itu, kualitasnya udah oke banget!). Cuma satu sih protes saya ….. FONT NYA KECIL SEKALI ASTAGA. Kasihan
mata saya dong kalo harus melototin tulisan segitu terus.
Tapi, tidak apa-apa
jika kita tidak cocok di mana pun, selama kita bisa cocok di satu tempat.
Apa ada di antara kalian yang sudah baca novel ini? Gimana
menurut kalian? Tinggalkan kesan kalian di kolom komentar ya, saya bakal dengan
senang hati membalasnya. Happy January, everyone!!!! ;)
You write such a good review. I'm gonna put this up in my wishlist shelf since I hooked up by your review. Thanks :D
ReplyDeleteThank you so so much. I'm flattered, Oky :") I like your reviews too!
Delete