Saturday, 13 February 2016

[Review Buku] The Thing About Jellyfish oleh Ali Benjamin

The Thing About Jellyfish
penulis Ali Benjamin
352 halaman, YA/ Death
Rating: image
Dipublikasikan 22 September 2015 oleh Little, Brown Books for Young Readers


SINOPSIS:

Suzy Swanson is pretty sure she knows the real reason Franny Jackson died. Everyone says that there’s no way to be certain…that sometimes things just happen. But Suzy knows there must be a better explanation—a scientific one. Haunted by the loss of her former best friend — and by a final, terrible moment that passed between them — she retreats into a silent world of her own imagination.  Convinced that Franny’s death was the result of a freak jellyfish sting, she crafts a plan to prove the truth, even if it means traveling around the globe… alone. As she prepares, she learns astonishing things about the universe around her… and discovers the potential for love and hope in her own backyard.


REVIEW:

Saya beruntung menemukan buku ini di antara tumpukan TBR (To-be Read) books yang semakin menggunung. Baru kali ini sebuah buku berhasil membuat saya “berpikir keras”, terlepas dari genrenya yang masuk YA middle grade. Yang saya suka, buku ini sudah menjerat minat saya sejak kalimat pertama:



A jellyfish, if you watch it long enough, begins to look like a heart beating.

Pertama, saya mau mengagumi desain sampulnya yang indah banget dan menggambarkan cerita yang disajikan: mengenai ketertarikan seorang gadis 12 tahun akan binatang ubur-ubur. Hewan yang jika dilihat dari jauh begitu indah, namun jika dipelajari secara mendalam ternyata menyimpan racun mematikan dan populasinya semakin mengancam kehidupan kita. Kedua, saya ingin memeluk Suzy dulu. Menjadi gadis kecil polos di tengah teman-teman yang sudah “dewasa” duluan sangat sulit. Saya tahu sekali rasanya.

Jellyfish don’t even have hearts, of course—no heart, no brain, no bone, no blood. But watch them for a while. You will see them beating.

Sejak mengetahui kematian Franny bisa saja disebabkan oleh sengatan ubur-ubur Irukandji, Suzy berusaha sekuat tenaga mengumpulkan fakta dan informasi mengenai ubur-ubur. Ia bahkan berencana berkonsultasi langsung dengan para pakar ahli dalam bidangnya untuk membuktikan kepada orang-orang terdekatnya bahwa sometimes things happened for a reason.

The more fragile the animal, the more it needs to protect itself. So the more venom a creature has, the more we should be able to forgive that animal. They’re the ones that need it most.

Penggambaran tokoh Suzy sebagai gadis kecil beranjak dewasa patut saya acungi jempol. Saya juga suka dengan premise buku ini yang tidak berusaha menyamakannya dengan novel lain yang lebih dulu terkenal. Buku ini berdiri sendiri, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ia miliki. Bisa dibilang membaca novel bertema “kematian orang terdekat” sudah sering saya lakukan, tetapi The Thing About Jellyfish ini meninggalkan kesan yang mendalam karena keindahan gaya penulisan dengan dibarengi informasi berbobot yang diberikan penulis. Saya yang awalnya nggak tahu apa-apa soal ubur-ubur, mendadak jadi pinter dan semakin tertarik untuk mendalaminya. Novel ini juga penuh dengan teori dan fakta menarik yang bikin saya kagum sama dunia yang selama ini kita tinggali.

One day, she showed us a video in which a scientist described what he called “the most astounding fact,” which was that all living things are composed of the atoms of collapsed stars. The stars themselves were inside us. We were made of stardust.

Yes, the astronomer was saying. Yes, we are part of this universe, we are in this universe, but perhaps more important than both of those facts is that the universe is in us.

Di sisi lain, saya merasa Suzy ini kadang terlalu ekstrim. Menolak berbicara sama sekali? Hmm. Terus juga dia niat sekali sampai mau ke Australia langsung demi menemui ahli ubur-ubur—hanya untuk membuktikan teorinya! Mugkin ini yang disebut galau puber jaman sekarang ya, jelas beda sama jaman saya dulu pas internet belum mendominasi kehidupan manusia (mau polah aneh-aneh ya sebatas lokal aja jangkauannya hahaha).

Terlepas dari galau pubernya, Suzy ini termasuk bijak dalam menanggapi tragedi kematian Franny. Walaupun Franny bukan sahabatnya lagi (kalian bakal tahu kenapa), Suzy cukup peduli untuk mencari tahu penyebab kematian Franny yang sebenarnya. Nah saking penasaran sama jalan cerita nih, buku ini saya tamatkan dalam waktu kurang dari sehari lho. The things you can accomplished when you’re procrastinating.


Sebuah buku yang digarap dengan keseriusan tinggi pasti menghasilkan sesuatu. Saya kasih tahu yaa fakta mengenai buku ini: mulanya, buku ini merupakan proyek gagal sang penulis dalam membuat esai nonfiksi mengenai ubur-ubur—mahkluk yang sejak awal dikagumi oleh penulis. Walaupun pihak majalah menolak esainya, ia tidak putus asa dan bahkan semakin rajin melakukan research mengenai ubur-ubur (bisa dibaca di bagian Acknowledgments novel ini). Karena landasan ilmiah yang kuat inilah The Things About Jellyfish bukan sebatas buku fiksi, melainkan penuh informasi penting yang kadang terlewat oleh kita. Walaupun terkesan jahat, tapi saya senang ide mengenai ubur-ubur sebagai nonfiksi ditolak majalah karena dengan begitu ceritanya dapat berkembang menjadi sebuah novel YA yang sangat menggugah. Beberapa penghargaan atas novel ini antara lain:

  • Best of 2015 (Books for Youth) — Booklist Editors’ Choice
  • 100 Notable Titles for Reading and Sharing (Children’s Books) — New York Public Library
  • Great Reads of 2015 (Staff Picks, Book Club Ideas, Kids’ Books, Realistic Fiction) — NPR
  • #4 of Top 10 YA & Children’s Books — TIME
  • Best of 2015 — School Library Journal
  • Best of 2015 — Publisher’s Weekly
  • Bestseller, Notable Book — New York Times
  • Bestseller — IndieBound
  • National Book Award Finalist, Young People’s Literature
  • Starred review — Kirkus Reviews
  • Starred review — Publisher’s Weekly
  • Starred review — Booklist
  • Starred review — School Library Journal
  • Starred review – Shelf Awareness
  • #1 on IndieNext Kids’ top ten list, fall 2015
  • Amazon.com Editor’s Pick: “Fall Favorites, 2015,” and “20 Best Children’s Books of 2015”
  • Selected for 2015 BEA’s Editors’ Buzz Panel, and named a BEA “Early Favorite for Young Readers,”
  • Listed as “hot, new YA” selection in Entertainment Weekly
  • Named a “Top Ten First Novel” by Booklist
  • Junior Library Guild, fall 2015 selection
  • Literary Hub, The Great Booksellers Fall Preview selection


The Things About Jellyfish mungkin merupakan bacaan yang berat untuk kategori middle grade, dan membutuhkan pantauan dari orang dewasa jika ingin dibaca oleh anak-anak. Namun dibalik itu, novel ini akan mengajarkan begitu banyak kepada pembacanya.

2 comments:

  1. Ahhhh, aku dari kemarin itu pengen baca buku inii....kayaknya bagus....
    Btw, kopdar yuk Pot :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. bagossss.
      mampir Lia dong cekgu, kangen wkwk.

      Delete