Monday, 29 February 2016

[Review Buku] Suicide Notes from Beautiful Girls oleh Lynn Weingarten

Suicide Notes from Beautiful Girls
penulis Lynn Weingarten
336 halaman, YA/ Suicide/ Mystery
Rating: 
Dipublikasikan 2 Juli 2015 oleh Simon Pulse

Sudah cukup lama saya menamatkan novel ini. Cuma ya baru sekarang sempat buat reviewnya. Kalau bisa jujur sih novel dari Lynn Weingarten ini awalnya tidak menarik perhatian saya karena desain sampulnya yang kelewat sederhana. Korek yang hangus? Apa coba maksudnya? #TEAMSUKANYINYIRDULUANKALOADACOVERJELEK. Ditambah lagi saya asing banget sama nama penulisnya, belum pernah dengar sama sekali.

Tapi kepalang tanggung sudah terlanjur terbaca beberapa halaman, akhirnya saya lanjutkan. Dan ternyata saya sangat menikmati buku ini, yang kemudian membuat saya mempertanyakan kewarasan mental saya. Karena bisa dibilang novel ini bercerita tentang sekumpulan cewek psycho. Dan saya menyukainya! WAIT, WHAT!!




June dan Delia dulu bersahabat. Tapi sudah lebih dari setahun June menghindari Delia, terlebih sejak June dan Ryan berpacaran. Walaupun mereka sudah berbagi rahasia satu sama lain, June melihat bahwa semakin lama Delia semakin dekat dengan kehancuran: mabuk, drugs, party, dan kenakalan tanpa akhir. Berhenti berurusan dengan Delia adalah pilihan terbaik bagi June.

Hingga suatu pagi pihak sekolah mengumumkan bahwa Delia meninggal. Gosip beredar bahwa Delia tidak sembarang meninggal, melainkan bunuh diri melalui kebakaran di gudang ayah tirinya. Dan bagi June, hal itu sangat konyol. Jika ada hal yang ditakuti oleh Delia, itu adalah api. Mustahil mantan sahabatnya itu mau mengakhiri hidupnya dengan sesuatu yang paling ditakutinya.

June kemudian melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab kematian Delia. Sangat yakin bahwa Delia tidak bunuh diri, tapi dibunuh, June mulai mengumpulkan petunjuk. Ia berpikir bahwa itu adalah hal terbaik yang bisa dilakukan karena sudah mengabaikan Delia di akhir hidupnya.

Yang June tidak tahu adalah seberapa dalam Delia berkubang dalam masalah. Berapa banyak orang berbahaya yang ia buat kesal. Dan petunjuk-petunjuk itu juga mengungkap berbagai rahasia yang ternyata mempengaruhi hidup June.

I thought about that moment for a long time after, because by that point in our friendship I’d thought I knew her so well that she couldn’t surprise me. But people, they always can, no matter who they are.

Cukup jarang saya (saya lho yha!) menjumpai YA yang mengusung tema misteri. Agak terkejut setelah tahu kemana cerita mengarah. Walaupun tingkat toleransi saya akan cerita semakin lama semakin diuji, tapi karena rasa penasaran yang lebih dominan mungkin ya, jadi saya berhasil menamatkan novel ini. Fyuh! Yang pasti, ada banyak sekali triggers dalam novel ini, beberapa di antaranya adalah mental illness, suicide dan LGBT. Dan tingkat psycho yang diderita tokoh-tokohnya cukup ekstrim juga. Jadi hati-hati ya buat yang masih di bawah umur banget (walaupun YA ditujukan untuk 12 tahun ke atas, sepertinya novel ini kurang pas buat dedek-dedek itu).

Gaya penulisannya bagus, jadi ini merupakan nilai tambah bagi novel yang bisa dikategorikan sangat underrated. Ditambah ceritanya rapih dan nggak bikin bosan. Malah, saya sampe kayak marathon gitu bacanya. Ya gimana ya, penasaran sih hehe. Untuk ukuran cerita misteri, “gregetnya” dapet banget. Cuma ya saya tidak menemukan banyak kalimat yang quote-able. Cerita mengalir tanpa banyak omong kosong. Tapi saya kan nggak butuh quotes. SAYA BUTUH JAWABANNNN!!! SIAPA YANG SALAH SEBENARNYA HAAAHHHHHH!!!!!

Saya merekomendasikan novel ini untuk yang kondisi mentalnya stabil dan tidak mudah digoyahkan karena cerita ini seperti “racun” buat otak. Buat yang suka galau-galau gitu, dikuatkan dulu ya hati dan pikirannya.


I am not ready. But if I wait until I am, I’ll never do it at all.

2 comments:

  1. Lhoo saan keren ikk YA Misteriiii *W* aq tertarik nihh xD lah tapi kok 2 bintang aja sann?? hehehe

    ReplyDelete