Monday, 16 September 2013

Spirit Bound (Vampire Academy #5)

Spirit Bound by Richelle Mead
Ebook 489 pages
Dimitri gave Rose the ultimate choice. But she chose wrong...

After a long and heartbreaking journey to Dimitri's birthplace in Siberia, Rose Hathaway has finally returned to St. Vladimir's-and to her best friend, Lissa. It is nearly graduation, and the girls can't wait for their real lives beyond the Academy's iron gates to begin. But Rose's heart still aches for Dimitri, and she knows he's out there, somewhere.

She failed to kill him when she had the chance. And now her worst fears are about to come true. Dimitri has tasted her blood, and now he is hunting her. And this time he won't rest until Rose joins him... forever.
 


 Jauh sejak buku keempat diterjemahkan, dan menunggu, menunggu, dan menunggu……. Sampai sekarang masih belum ada tanda-tanda Penerbit Matahati bakal menerjemahkan seri kelima, Last Sacrifice, yang, wow…… covernya cukup sensual (menurut saya). Jadilah cukup berpuas diri dengan yang versi Inggris.

Rose kembali ke Akademi. Untungnya, pihak Akademi mengijinkan Rose untuk kembali menjadi murid setelah kelakuan nekatnya yang sering kabur dan menyeret masalah. Jauh-jauh ke Siberia dan disekap oleh Strigoi Dimitri, Rose akhirnya bisa lolos dan membunuh Dimitri. Nyaris. Kenyataan itu ia ketahui ketika surat cinta ancaman dari Dimitri datang beserta pasak yang ia gunakan untuk menusuk jantung Dimitri. Dimitri akan selalu menunggu hingga Rose lulus dan keluar dari Akademi untuk membunuhnya.

Pertemuan dengan pengendali roh di Siberia memberikan sedikit titik terang bahwa ada satu cara untuk mengembalikan Strigoi ke bentuk asalnya. Sayangnya informasi itu berharga mahal, pembebasan Victor Dashkov. Adik Victor adalah seorang pengendali roh yang (mengaku) telah mengubah Strigoi kembali dalam wujud asalnya. Dan setelah upaya susah payah menembus keamanan tingkat tinggi di penjara Tarasov, Rose akhirnya mengungkap satu fakta tentang cara mengembalikan Dimitri kembali. Tapi hal itu harus membuatnya memilih antara Dimitri dan Lissa.

Walaupun trend vampir mungkin sudah bikin eneg, tapi nggak berlaku buat Vampire Academy. Apalagi ada harapan bahwa Dimitri akan kembali menjadi dhampir. Saya nggak begitu suka sama Dimitri (Team Adrian yeah!), tapi hal ini sedikit merubah cara pandang saya terhadap Dimitri. Bikin sedikit simpati juga, terlepas dari hal-hal jahat yang sudah dia lakukan semenjak dia berubah menjadi Strigoi.

 
“I know you said him coming back wouldn’t affect things between us. But saying one thing before it happens and then actually having that thing happen are two different things.”


Hubungan antara Rose dan Adrian juga menarik. Tidak begitu intens, tapi upaya Adrian (yang aslinya suka merokok, minum-minum, dan flirting) untuk menghentikan kebiasaan buruknya demi Rose patut diacungi jempol lah. Kelapangan hati Adrian buat menerima keadaan Rose yang belum sepenuhnya move on dari Dimitri juga cukup bikin gemes buat nyakar-nyakar Rose.

 
“You forget: I have an addictive personality. I’m addicted to you. Somehow I think you could do all sorts of bad things to me, and I’d still come back to you. Just keep things honest, okay? Tell me what you’re feeling. If you’re feeling something for Dimitri that’s confusing you, tell me. We’ll work it out”



Peran Adrian di buku ini memang sedikit, tapi saya tetep suka sama dia yang memuja Rose. Memang masih agak terganggu sih dengan Rose yang suka memuji-muji diri sendiri cantik dan seksi, tapi sejak tahu bahwa Zoey Deutch yang bakal memerankan Rose, saya jadi mafhum. Emang cantik dan anggun sih. Nah berubahnya sifat Adrian jadi good boy juga bikin makin seneng deh. Sayang di film pertama nanti (Vampire Academy: Blood Sisters) peran Adrian belum ada, jadi belum bisa lihat Adrian secara visual.
 



No comments:

Post a Comment