Spirit Bound by Richelle Mead
Ebook 489 pagesDimitri gave Rose the ultimate choice. But she chose wrong...
After a long and heartbreaking journey to Dimitri's birthplace in Siberia, Rose Hathaway has finally returned to St. Vladimir's-and to her best friend, Lissa. It is nearly graduation, and the girls can't wait for their real lives beyond the Academy's iron gates to begin. But Rose's heart still aches for Dimitri, and she knows he's out there, somewhere.
She failed to kill him when she had the chance. And now her worst fears are about to come true. Dimitri has tasted her blood, and now he is hunting her. And this time he won't rest until Rose joins him... forever.
Jauh
sejak buku keempat diterjemahkan, dan menunggu, menunggu, dan menunggu……. Sampai
sekarang masih belum ada tanda-tanda Penerbit Matahati bakal menerjemahkan seri
kelima, Last Sacrifice, yang, wow…… covernya cukup sensual (menurut saya). Jadilah
cukup berpuas diri dengan yang versi Inggris.
Rose kembali ke Akademi. Untungnya, pihak
Akademi mengijinkan Rose untuk kembali menjadi murid setelah kelakuan nekatnya
yang sering kabur dan menyeret masalah. Jauh-jauh ke Siberia dan disekap oleh
Strigoi Dimitri, Rose akhirnya bisa lolos dan membunuh Dimitri. Nyaris. Kenyataan
itu ia ketahui ketika surat cinta ancaman dari Dimitri datang beserta
pasak yang ia gunakan untuk menusuk jantung Dimitri. Dimitri akan selalu menunggu
hingga Rose lulus dan keluar dari Akademi untuk membunuhnya.
Pertemuan dengan pengendali roh di Siberia
memberikan sedikit titik terang bahwa ada satu cara untuk mengembalikan Strigoi
ke bentuk asalnya. Sayangnya informasi itu berharga mahal, pembebasan Victor
Dashkov. Adik Victor adalah seorang pengendali roh yang (mengaku) telah
mengubah Strigoi kembali dalam wujud asalnya. Dan setelah upaya susah payah
menembus keamanan tingkat tinggi di penjara Tarasov, Rose akhirnya mengungkap
satu fakta tentang cara mengembalikan Dimitri kembali. Tapi hal itu harus
membuatnya memilih antara Dimitri dan Lissa.
Walaupun trend vampir mungkin sudah bikin
eneg, tapi nggak berlaku buat Vampire Academy. Apalagi ada harapan bahwa
Dimitri akan kembali menjadi dhampir. Saya nggak begitu suka sama Dimitri (Team
Adrian yeah!), tapi hal ini sedikit merubah cara pandang saya terhadap Dimitri.
Bikin sedikit simpati juga, terlepas dari hal-hal jahat yang sudah dia lakukan
semenjak dia berubah menjadi Strigoi.
“I know you said him coming back wouldn’t affect things between us. But saying one thing before it happens and then actually having that thing happen are two different things.”
Hubungan antara Rose dan Adrian juga menarik.
Tidak begitu intens, tapi upaya Adrian (yang aslinya suka merokok, minum-minum,
dan flirting) untuk menghentikan kebiasaan buruknya demi Rose patut diacungi
jempol lah. Kelapangan hati Adrian buat menerima keadaan Rose yang belum
sepenuhnya move on dari Dimitri juga cukup bikin gemes buat nyakar-nyakar Rose.
“You forget: I have an addictive personality. I’m addicted to you. Somehow I think you could do all sorts of bad things to me, and I’d still come back to you. Just keep things honest, okay? Tell me what you’re feeling. If you’re feeling something for Dimitri that’s confusing you, tell me. We’ll work it out”
Peran Adrian di buku ini memang sedikit, tapi
saya tetep suka sama dia yang memuja Rose. Memang masih agak terganggu sih
dengan Rose yang suka memuji-muji diri sendiri cantik dan seksi, tapi sejak
tahu bahwa Zoey Deutch yang bakal memerankan Rose, saya jadi mafhum. Emang cantik
dan anggun sih. Nah berubahnya sifat Adrian jadi good boy juga bikin makin
seneng deh. Sayang di film pertama nanti (Vampire Academy: Blood Sisters) peran
Adrian belum ada, jadi belum bisa lihat Adrian secara visual.
No comments:
Post a Comment