Tuesday 21 January 2014

[Book Review] Two-Way Street by Lauren Barnholdt


Two-Way Street
ditulis oleh Lauren Barnholdt
288 halaman, Young Adult/ Road Trip
Dipublikasikan 26 Juni 2007 oleh Simon Pulse

It makes me feel better, but only for a second. Because, let’s face it—no matter how much you tell yourself you’re over someone, your hearts knows the truth.
Walaupun bukan pasangan yang terkenal di sekolahnya, tidak ada yang meragukan betapa serasinya Jordan dan Courtney. Atau begitulah yang dipikirkan Courtney. Mereka bahkan akan kuliah di universitas yang sama dan merencanakan cross-country trip untuk berangkat ke universitas. Hingga beberapa hari sebelum keberangkatan…. Jordan mencampakkan Courtney demi cewek yang ia kenal lewat MySpace.

Sayang sekali orangtua Courtney tidak bersedia membelikan tiket pesawat dadakan, karena dari awal Courtney sendirilah yang merencanakan trip itu. Pahit, Courtney harus menelan perasaannya sendiri dan berpura-pura sudah tidak ada apa-apa di antara mereka dalam 2 hari perjalanan itu. The trip is still on.

There are two sides to every breakup.

Two-Way Street dikisahkan melalui sudut pandang kedua tokoh, Jordan dan Courtney, secara bergantian. Ini membuat aku nggak semena-mena menuduh salah satu pihak atas musibah dalam trip ini. Karena, let’s face it… setiap pihak punya pembelaannya sendiri. Aku juga tidak bisa menyalahkan Jordan atas keputusan yang ia buat, karena ada seseorang yang lebih bertanggung jawab atas itu semua.


Kalau ada yang aku pelajari dari pengalaman adalah untuk tidak membaca blurb dari novel, terutama YA. Spoilernya itu loh di mana-mana. Bahkan kayaknya kalau nggak usah baca bukunya, cukup baca blurb dan ngintip beberapa halaman terakhir, aku  bisa langsung tahu keseluruhan ceritanya kayak gimana. Baca dua atau tiga paragraf dari blurb udah cukup kok, sekadar untuk memutuskan buku itu menarik apa enggak. Sebenarnya ide ceritanya sendiri agak pasaran, bad boy dengan nice girl. Cuma Courtney ini lebih strong dibandingkan heroine di buku lain. Dan lebih gengsian. Dan nggak peka. Agak jengkel sih, tapi aku malah lebih gampang menghubungkan antara Courney si tokoh fiksi dengan seseorang yang mungkin benar-benar nyata dan ada di sekitar kita (apasih).

Satu hal yang aku masih nggak dapet adalah dari mana kok bisa dikasih judul Two-Way Street, karena, ehem….. (prepare guys for spoiler) secara harfiah mereka nggak pisah jalan selama trip itu. Dan gambar cover itu.....agak ambigu menurutku. Nggak sesuai sama isi ceritanya.

MySpace is seriously going to be responsible for everyone losing their minds.

Nah, salah satu kekurangan Two-Way Street ini adalah……. MySpace. Iya, aku tahu kalau novelnya diterbitkan tahun 2007. Tapi untukku yang baru baca di tahun 2014, kesannya ketinggalan jaman banget. Untungnya gaya bercerita yang sangat ringan dan santai nggak ikut-ikutan kedaluarsa dan bikin aku secara nggak sadar terus membalik lembar demi lembar sampai nggak sadar udah tamat. Because, I wanted to know the truth!

He takes a chicken tender and dunks it into the honey mustard. Something about that makes me sad. Because all the little things about him, like the way he loves honey mustard and the way he always forgets the cheese on my burger, aren’t mine anymore. It’s weird that everything can be the same, that he can go on liking honey mustard, and yet everything is different.

Sejuta poin buat Courtney yang masih bersedia ikut trip bersama Jordan. Entah pergolakan batin kayak apa yang bakal aku rasakan kalau aku ada di posisi Courtney.


About Lauren Barnholdt
 Lauren Barnholdt is the author of the teen novels The Thing About the Truth, Sometimes It Happens, One Night That Changes Everything, Two-Way Street, and Watch Me. She is also the author of the middle grade novels The Secret Identity of Devon Delaney, Devon Delaney Should Totally Know Better, Four Thruths and Lie, Rules for Secret-Keeping, Fake Me a Match, and Girl Meets Ghost. She lives in Waltham, Massachusetts. Visit her at LaurenBarnholdt.com

1 comment:

  1. Betewe san, kelihatan banget kamu udah expert soal baca buku2 YA ya *w*b dhaebaaak xD

    Hmm... dan untuk komen orang-lewatnya... kalau two-way cake itu bedak kan ya =)) #diusir

    ReplyDelete