Famous in Love (Famous in Love #1)
penulis Rebecca Serle
309 halaman, YA (Young Adult)
Rating:
Dipublikasikan 23 Oktober 2014
oleh Macmillan Children’s Book
Halo. Bisa menyempatkan waktu
juga untuk mengurus blog lagi. Vakum lebih dari sebulan ini bukan berarti saya
libur baca buku, lho. Malah, saya cukup berbangga diri karena sudah menamatkan
lima—iya, LIMA!!!—buku Game of Thrones yang tebelnya kayak ganjel roda truk itu.
Tapi, saya nggak siap buat mereview mereka hahah karena selain sudah tercampur
aduk antara kisah-kisah di tiap bukunya, saya takut kalau nantinya
review-review itu malah memberikan banyak spoiler. Makanya, saya review buku
terakhir yang saya tamatkan saja ya…
Barusan aja lho saya tamatin novel
Famous in Love. Masih fresh. Anget
(?). Cuma butuh dua hari saja buat menuntaskannya. Saya awalnya nggak ngeh sama
sekali atas keberadaan novel ini. Penulisnya juga tidak familiar. Sampai tidak
sengaja saya nyangkut ke akun twitter penulis favorit yang memposting trailer drama
televisi baru di tahun 2017 yang diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama, Famous in Love. Hal yang membuat saya tertarik adalah Bella Thorne
didapuk menjadi pemain utamanya. Premis ceritanya juga tampak menjanjikan, so…. I’m sold.
Sekarang, setelah mengetahui
bagaimana keseluruhan ceritanya, hal yang bisa saya simpulkan adalah: meh. Untuk sekelas novel yang lolos
diadaptasi menjadi sebuah drama televisi—apalagi disponsori oleh Warner Bros—novel
ini sangatlah mentah dan cheesy. Terutama di bagian-bagian awal, pengenalan
tokoh oleh sang protagonis sangat kaku dan bikin saya nggak percaya lho cara
pengenalan yang seperti itu bisa lolos tahap editing. Jadi yang terjadi kurang
lebih begini: (1) Protagonis kita, Paige Townsen, berinteraksi dengan tokoh A.
Kemudian terjadi percakapan. Setelah itu di paragraf selanjutnya (2) Paige akan
menjabarkan seperti apa tokoh A tersebut, dari mulai sifatnya hingga pendapat
Paige atas si A itu. Setelah interaksi terjadi, (3) Paige pindah tempat dan bertemu
dengan si tokoh B dan berinteraksi dengan dia. Di paragraf selanjutnya, (4)
Paige menjabarkan seperti apa sifat B dan pendapatnya mengenai si B secara keseluruhan. Begiiiiiitu seterusnya,
hingga beberapa tokoh pendukung sentral selesai “disodorkan” ke kita. Pengenalan
yang sangat tidak halus dan terlalu lengkap untuk bagian awal sebuah cerita
menurut saya.
Kemudian, novel ini menjanjikan
pembacanya untuk mengetahui bagaimana kehidupan artis di balik layar. Namun,
hingga tamat baca ini saya tidak merasa ada penambahan informasi berarti mengenai kehidupan
offstage para artis sensasyenel ini. Ya, saya tahu artis sentral itu dapat kondo khusus, kulkas mereka berisi makanan
preferensi dengan staf yang siap menyetok tiap beberapa hari, ada tenda tempat
meja jamuan makan yang enak-enak di lokasi syuting, atau lumpur dan darah yang
mereka gunakan itu hanya riasan (you
think?). Beneran deh, tonton video-video akun Youtube-nya Vogue aja, lebih informatif
hehehe.
Dan yang terakhir…… ceritanya
sangat cheesy dan mudah ditebak. Apalagi
kisah cinta segitiganya, hadeuuuuh! I’ve
read much better fanfiction by 16-y.o teenager than this. Konflik yang
dibikin sama penulis juga begitu-begitu saja, dengan eksekusi yang
begitu-begitu saja. Biasanya saya suka dengan cerita yang berbau superstar,
terutama kalau ada aktor lucu nan ganteng terlibat. Tapi di sini saya nggak
bisa peduli apalagi naksir sama dua (dua, lho!) aktor yang katanya ganteng dan charming
itu.
Sudah beberapa kali saya fail untuk menikmati novel YA. Perasaan insecure jadi muncul, kenapa saya bisa
senyinyir ini sama cerita-cerita anak muda labil yang sedang mencari jati diri?
Bukannya itu poin dari YA? Kenapa saya tidak bisa swooooon dengan si 17-y.o boy atau tersipu-sipu baca kisah cinta pertama yang terbangun antara dia dan si protagonis lagi?
Apa saya sudah menua???? Apa bagi alam bawah sadar saya tahu diri kalau si unyu itu hanyalah
brondong yang terpaut umur jauh sama saya???? Apa sudah muncul kerutan-kerutan halus di ujung
mata dan mulut saya ini haaaaahhhh??????
Really guys, apa YA sudah bukan genre yang sesuai bagi remaja
seumuran saya ini?
Apapun alasan di balik itu, saya tidak
merekomendasikan novel ini buat kalian. Dan untuk drama televisinya, hmm tunggu
bajakannya keluar aja lah di internet hahaha. Soalnya setelah saya cek untuk
pemain Rainer (what kind of name is
that??) dan Jordan, saya nggak begitu sreg ataupun suka sama mereka.
No comments:
Post a Comment