Tuesday, 13 September 2016

[Review Buku] Famous in Love oleh Rebecca Serle

Famous in Love (Famous in Love #1)
penulis Rebecca Serle
309 halaman, YA (Young Adult)
Rating: 
Dipublikasikan 23 Oktober 2014 oleh Macmillan Children’s Book

Halo. Bisa menyempatkan waktu juga untuk mengurus blog lagi. Vakum lebih dari sebulan ini bukan berarti saya libur baca buku, lho. Malah, saya cukup berbangga diri karena sudah menamatkan lima—iya, LIMA!!!—buku Game of Thrones yang tebelnya kayak ganjel roda truk itu. Tapi, saya nggak siap buat mereview mereka hahah karena selain sudah tercampur aduk antara kisah-kisah di tiap bukunya, saya takut kalau nantinya review-review itu malah memberikan banyak spoiler. Makanya, saya review buku terakhir yang saya tamatkan saja ya…


Barusan aja lho saya tamatin novel Famous in Love. Masih fresh. Anget (?). Cuma butuh dua hari saja buat menuntaskannya. Saya awalnya nggak ngeh sama sekali atas keberadaan novel ini. Penulisnya juga tidak familiar. Sampai tidak sengaja saya nyangkut ke akun twitter penulis favorit yang memposting trailer drama televisi baru di tahun 2017 yang diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama, Famous in Love. Hal yang membuat saya tertarik adalah Bella Thorne didapuk menjadi pemain utamanya. Premis ceritanya juga tampak menjanjikan, so…. I’m sold.


Sekarang, setelah mengetahui bagaimana keseluruhan ceritanya, hal yang bisa saya simpulkan adalah: meh. Untuk sekelas novel yang lolos diadaptasi menjadi sebuah drama televisi—apalagi disponsori oleh Warner Bros—novel ini sangatlah mentah dan cheesy. Terutama di bagian-bagian awal, pengenalan tokoh oleh sang protagonis sangat kaku dan bikin saya nggak percaya lho cara pengenalan yang seperti itu bisa lolos tahap editing. Jadi yang terjadi kurang lebih begini: (1) Protagonis kita, Paige Townsen, berinteraksi dengan tokoh A. Kemudian terjadi percakapan. Setelah itu di paragraf selanjutnya (2) Paige akan menjabarkan seperti apa tokoh A tersebut, dari mulai sifatnya hingga pendapat Paige atas si A itu. Setelah interaksi terjadi, (3) Paige pindah tempat dan bertemu dengan si tokoh B dan berinteraksi dengan dia. Di paragraf selanjutnya, (4) Paige menjabarkan seperti apa sifat B dan pendapatnya mengenai si B secara keseluruhan. Begiiiiiitu seterusnya, hingga beberapa tokoh pendukung sentral selesai “disodorkan” ke kita. Pengenalan yang sangat tidak halus dan terlalu lengkap untuk bagian awal sebuah cerita menurut saya.

Kemudian, novel ini menjanjikan pembacanya untuk mengetahui bagaimana kehidupan artis di balik layar. Namun, hingga tamat baca ini saya tidak merasa ada penambahan informasi berarti mengenai kehidupan offstage para artis sensasyenel ini. Ya, saya tahu artis sentral itu dapat kondo khusus, kulkas mereka berisi makanan preferensi dengan staf yang siap menyetok tiap beberapa hari, ada tenda tempat meja jamuan makan yang enak-enak di lokasi syuting, atau lumpur dan darah yang mereka gunakan itu hanya riasan (you think?). Beneran deh, tonton video-video akun Youtube-nya Vogue aja, lebih informatif hehehe.

Dan yang terakhir…… ceritanya sangat cheesy dan mudah ditebak. Apalagi kisah cinta segitiganya, hadeuuuuh! I’ve read much better fanfiction by 16-y.o teenager than this. Konflik yang dibikin sama penulis juga begitu-begitu saja, dengan eksekusi yang begitu-begitu saja. Biasanya saya suka dengan cerita yang berbau superstar, terutama kalau ada aktor lucu nan ganteng terlibat. Tapi di sini saya nggak bisa peduli apalagi naksir sama dua (dua, lho!) aktor yang katanya ganteng dan charming itu.


Sudah beberapa kali saya fail untuk menikmati novel YA. Perasaan insecure jadi muncul, kenapa saya bisa senyinyir ini sama cerita-cerita anak muda labil yang sedang mencari jati diri? Bukannya itu poin dari YA? Kenapa saya tidak bisa swooooon dengan si 17-y.o boy atau tersipu-sipu baca kisah cinta pertama yang terbangun antara dia dan si protagonis lagi? Apa saya sudah menua???? Apa bagi alam bawah sadar saya tahu diri kalau si unyu itu hanyalah brondong yang terpaut umur jauh sama saya???? Apa sudah muncul kerutan-kerutan halus di ujung mata dan mulut saya ini haaaaahhhh??????


Really guys, apa YA sudah bukan genre yang sesuai bagi remaja seumuran saya ini?


Apapun alasan di balik itu, saya tidak merekomendasikan novel ini buat kalian. Dan untuk drama televisinya, hmm tunggu bajakannya keluar aja lah di internet hahaha. Soalnya setelah saya cek untuk pemain Rainer (what kind of name is that??) dan Jordan, saya nggak begitu sreg ataupun suka sama mereka. 

No comments:

Post a Comment