penulis Rainbow Rowell
459 halaman, Young Adult/
Realistic Fiction
Dipublikasikan 10 September 2013
oleh St. Martin Press
“The whole point of fanfiction,” she said, “is that you get to play inside somebody else’s universe. Rewrite the rules. Or bend them. The story doesn’t have to end when Gemma Leslie gets tired of it. You can stay in this world, this world you love, as long as you want, as long as you keep thinking of new stories—“
Sinopsis:
Cath is a Simon Snow fan.
Okay, the whole world is a Simon Snow fan…
But for Cath, being a fan is her life—and she’s really good
at it. She and her twin sister, Wren, ensconced themselves in Simon Snow Series
when they were just kids; it’s what got them through their mother leaving.
Reading. Rereading. Hanging out is Simon Snow forums, writing
Simon Snow fan fiction, dressing up like the characters for every movie
premiere.
Cath’s sister has mostly grown away from fandom, but Cath can’t
let go. She doesn’t want to.
Now that they’re going to college, Wren has told Cath she
doesn’t want to be roommates. Cath is on her own, completely outside of her
comfort zone. She’s got a surly roommate with a charming, always-around
boyfriend, a fiction-writing professor who thinks fan fiction is the end of the
civilized world, a handsome classmate who only wants to talk about words… And
she can’t stop worrying abpit her dad, who’s loving and fragile and has never
really been alone.
For Cath, the question is: Can she do this? Can she make it
without Wren holding her hand? Is she ready to start living her own life? Writing
her own stories?
And does she even want to move on if it means leaving Simon
Snow behind?
Review:
SULIT SEKALI untuk suka 100% pada
Fangirl. Karena dari awal, aku udah merasa kalo Simon Snow itu Harry Potter!!
Duh, Rainbow Rowell….. kok bisa gini sih. Jadi di tiap akhir bab akan
diselipkan kutipan dari buku Simon Snow-nya Gemma T. Leslie atau fanfiction
milik Cath. Aku udah nyerah di beberapa bab dan skip-skip aja tuh bagian-bagian
itu. Kalau ada yang nanya sama aku gimana ceritanya Simon Snow, aku sih bodo
amat X). Soalnya selain karena Simon Snow itu penyihir dan bersekolah di
sekolah sihir, ternyata ada unsur vampir gitu di dalamnya. Jadi agak-agak
hibrida gitu deh, dan ujung-ujungnya ganggu banget.
Tapi, karena ini Rainbow
Rowell……nggak usah ragu lah gimana tentang cerita dan gaya penulisan. Apalagi
waktu Cath udah bisa (dan mau) keluar dari zona nyaman. Keinget jaman maba
banget deh (kesannya udah angkatan jadul hahaha). Kalau di universitas yang
jurusannya semacam Teknik bakal lebih mudah ya untuk adaptasi, apa-apa
dikerjakan bersama. Nah jurusan Ekonomi macam aku….duh kerasa banget
individualismenya. Mau ngapa-ngapain mah nggak ada yang urusan. Buat bangun
keyakinan untuk cari temen aja udah susah. Jadi aku ngerti banget tuh gimana
sengsaranya Cath waktu awal-awal nggak ada yang dia kenal. SAYANGNYA, dia nggak
mau ngelawan ketakutannya, dan malah ngumpet di kamarnya selama
berminggu-minggu. Itu tuh yang bikin cerita agak-agak seret di bagian awal. Coba
kalau nggak ada Levi, udah tutup buku nih aku.
Cath tried not to let it all go to her head. These characters belong to Gemma T. Leslie, she wrote at the beginning of every new chapter.“You belong to Gemma.” She’d say to the Baz poster over her bed at home. “I’m just borrowing you.”“You didn’t borrow Baz,” Wren would say. “You kidnapped him and raised him as your own.”
Nah kalau topik tentang fanfiction yang ini aku
nggak begitu paham. Soalnya aku bukan pengguna dan pembaca fanfic. Tapi
menurutku fanfiction tuh sah-sah aja, selama si pembuatnya nggak mengambil
keuntungan secara langsung. Misalnya, cerita yang dia tulis dengan pedenya diterbitkan
gitu. Pokoknya yang merugikan penulis atau penerbitnya. Bukannya fanfiction itu
salah satu pengungkapan cinta terhadap tokoh atau cerita, yes? Asal dilakukan
dengan benar sih oke-oke aja. Orang pengen seneng-seneng kok dilarang X).
Eh jadi inget sama Cassandra
Clare yang katanya “mengeksploitasi” fanfic Harry Potter itu (The Draco
Trilogy). Yang katanya….. katanya loh ya, aku juga belom baca, beberapa
karyanya adalah hasil plagiat. Banyak yang bilang kalau karakter dari The
Mortal Instruments adalah hasil “potong tempel” dari karakter-karakternya yang
ada di Draco Trilogy (Jace itu Draco, Clary itu Ginny, Alec itu Harry, dll). Makanya
kan sekarang banyak banget yang nggak suka sama CC.
Duh kok bahas Cassandra Clare
sih. Intinya nih, fanfiction tuh banyak banget saksinya. Jadi kalo mau ambil
keuntungan dari situ ya….siap-siap aja dikeroyok X).
Sumber |
Sekadar info aja nih, cowok-cowok keci-nya Rainbow Rowell ini nggak boleh
dilewatin gitu aja. Levi ah Levi. Dari awal ketemu sama Cath, si Levi ini udah
bikin jatuh cinta. Sayang ada satu kejadian yang bikin aku nggak begitu suka
sama dia *toyor toyor Levi*. Dan Cath…. aku rasa aku punya banyak banget temen
yang mirip sama Cath. Rambut panjang, pake kacamata, menutup diri walaupun
aslinya asyik, dan kalo udah suka sama sesuatu bisa mati-matian banget. Jaman-jaman
masih santer demam Korea tuh….beuuuuuhh, Cath bertebaran di mana-mana. Kalo Sany fangirling nya sama siapa?
SAMA DUA COWOK INI DOOOOOONGGGG…… (Fangirl mode: on).
Ngapain suka sama satu kalo ada DUA!!! X) |
Poin plus dari Fangirl ini adalah: Rainbow Rowell berbagi
tips untuk menulis cerita agar bisa jadi bagus dan menarik. Yippie! Jadi besok
kalo aku mau nulis nggak asal ketik keyboard aja hehe (kelakuan). Ada saat
tertentu ketika kita harus memberikan penekanan pada cerita, tapi ada saat
ketika kita biarkan saja cerita mengalir dengan sendirinya. Aku juga perhatikan
gaya penulisan Rainbow Rowell itu rapi banget, detail-detailnya dijelaskan
dengan runtut jadi pembacanya nggak bingung. Selain nggak terlalu banyak tokoh, dinamika antar tokohnya dapet.
Sumber |
Aku suka sama Fangirl, walaupun enggak sebagus Attachments. Tinggal nunggu Landline terbit beberapa bulan lagi
:)
No comments:
Post a Comment