penulis Katie Cotugno
389 halaman, Young Adult/
Realistic Fiction
Bahasa Inggris (belum
diterjemahkan)
Dipublikasikan 1 Oktober 2013
oleh Balzer + Bray
The hideous thing is this: I want to forgive him. Ever after everything, I do. A baby before my seventeeth birthday and a future as lonely as the surface of the moon and still just the sight of him feels like a homecoming, like a song I used to know but somehow forgot.
Pernah menjumpai suatu kondisi di mana kita membenci dan menyukai suatu hal sekaligus? Nah, bagiku novel How to Love ini adalah salah satunya. Kalau saja bukan karena sikap Sawyer yang douchebag itu, mungkin aku dengan senang hati memberikan 4 bintang. Gile aje, sebagai karya debut, bahasa yang digunakan sangat rapi. Tidak terkesan melebih-lebihkan ataupun terlalu mengelu-elukan tokoh yang ada di dalamnya (kadang itu terjadi sama penulis yang kelewat sayang sama tokoh rekaannya). Dan oh-my-God coba lihat covernya yang sederhana tapi bikin betah buat dipelototin lama-lama itu.
Reena hamil ketika masih berusia
16 tahun. Keputusannya untuk mempertahankan bayi itu menimbulkan konsekuensi
berat, yaitu melepas universitas yang sudah fix menerima dia, melepas kesempatan keluar dari kota yang memang sudah
sejak lama ingin ia tinggalkan, dan menghadapi keluarganya yang notabene
Katolik taat. Dan Sawyer (yikes!) entah melanglang buana ke mana.
Dua tahun berlalu, dan Sawyer
kembali ke hidup Renna. Mendadak, semua yang dulu mengacuhkannya menjadi
“sadar” akan kehadiran Reena. Orang tua Sawyer yang biasanya ngganggep Reena
dan Hanna (anak perempuan Reena) nggak ada pun tiba-tiba menjadi kelewat
perhatian sama mereka. Duh kemarin ke mana aja buk.
“You can’t just come here after all this time and try to joke around with me and act like nothing happened. That’s not—Stuff happened, Sawyer. You can’t just be back.”
How to Love diceritakan
bergantian antara chapter After dan Before, dari sudut pandang Reena Montero. Ada
jurang perbedaan yang sangat besar antara After dan Before. Jangan khawatir,
cerita antar bab tetap nyambung kok, bahkan bab Before memberikan kejelasan
dari beberapa kejadian dalam bab After. Di tengah-tengah, aku sudah nggak sabar
buat tahu gimana kelanjutan ceritanya yang ada di bab After, karena, you know,
bab selanjutnya adalah Before. Jadi rasanya kayak…… SHUT UP I WANT TO KNOW THE
CONTINUANCE OF THE STORY, NOT THE PAST!
Ada yang merasa de javu gitu
nggak sih sama nama Sawyer? Itu loh yang ada di novel kipas biru yang katanya
kacrut itu? Yah ketahuan deh Sany udah baca. Seiring waktu, baik Sawyer
maupun Reena berubah. THANKS GOD. Mereka jadi jauh lebih dewasa, Sawyer udah
nggak urakan lagi, dan Reena jadi nggak begitu “bergantung” pada Sawyer.
Karena, percaya guys, diabaikan itu emang rasanya kayak ditendang. Jadi kalau
Reena nggak belajar juga….. duh nggak tau deh harus diapain lagi tuh orang.
Reena patut diacungi jempol.
Karena selama dua tahun, dia harus menjadi sekuat karang. Bayangkan ketika yang
kamu impikan sejak lama adalah keluar dari kota yang dibenci dan hidup bahagia
di luar sana, tapi kenyataannya kamu harus tinggal dan mengurus bayi tanpa
sosok suami, dalam usia 17 tahun. Pahit pahit. Bukan berarti aku menyarankan
untuk hidup seperti itu loh. Sudah jadi tanggung jawab bagi dia untuk
menghadapi konsekuensi dari keputusan yang dia buat. Dan setelah sekian lama
orang lain tiba-tiba peduli sama Reena, dia nggak diem gitu aja. Dia berontak,
nanya kenapa kok baru sekarang dateng. SO YEAH THAT’S THE SPIRIT, GIRLS!!
Dan walaupun kesannya masokis
banget, seneng juga sih lihat upaya Sawyer untuk kembali masuk ke kehidupan
Reena dan Hanna. Karena…. sebenarnya ini salah siapa? :)
Topik tentang hamil di luar nikah biasanya bukan genre pilihanku, dan aku pun baru tahu setelah terlanjur baca
beberapa halaman. Kepalang tanggung, aku tamatin aja. Agak kaget juga karena
ternyata aku cukup menikmati ceritanya. Terima kasih, Katie Cotugno. Anda sudah
memperluas ranah bacaku :”)
“Nothing about you, my dear, has
ever been lost on me.”
Quote favorit:
“It means that you somehow got this idea in your head of who I am that doesn’t necessarily correspond to reality. And when I don’t act the way you think Sawyer LeGrande should act, you get mad. Like I haven’t learned my lines or something.”
No comments:
Post a Comment