Monday, 2 May 2016

[Review Singkat] Lady Midnight oleh Cassandra Clare & Lady Renegades oleh Rachel Hawkins

Huy. It’s been a long time. How’s life?

Kalau saya? Hmm saya baru saja menamatkan dua novel dan satu buku autobiografi di sela-sela waktu (yang seharusnya digunakan untuk) skripsi. Hehe. EHEHEHE. Terus mumpung lagi ada mood untuk bahas, saya pikir lebih baik digabungkan saja reviewnya sekalian. Singkat aja, soalnya lagi agak mager juga sebenernya *dikeplak*. Yang autobiografi sudah direview ya, tinggal novel-novelnya aja berarti. Okelah….. ini dia dua buku yang selama sebulan ini saya tenteng ke sana-sini (LOVE MY TAB!!!):


Lady Midnight by Cassandra Clare
Rating:  image
Honestly….. I’m not a fan of this book (or series). Di antara ketiga seri dari si CC, saya paling suka sama The Infernal Devices. Daaaaan karena Lady Midnight ini semacam pertemuan antara The Mortal Instruments sama The Infernal Devices, saya akhirnya terbujuk juga untuk baca. SAYA HARUS TAHU GIMANA NASIB JEM DAN TESSA!!!! Terlepas dari kemunculan Jem dan Tessa yang cuma sekilas sih, tidak ada yang menarik dari Emma Carstairs dan Julian Blackthorn. Sudah tertebak sejak awal mau kemana ceritanya.

Hal yang tidak begitu saya sukai dalam buku ini adalah pemujaan berlebihan Emma kepada Clary dan Jace. UGHH. Kemudian kisahnya masih cliché banget, macam ABG galau yang masih sok “kuat” dan sok sarkasme dan sok “menderita karena cinta”. Buku ini sempat mandeg saya baca dan nyaris mutung buat di-DNF kan. But guyyyyys, I did it!!


Lady Renegades by Rachel Hawkins
Rating:  image
Judulnya hampir nyerempet sama yang atas, tapi ini novelnya berbeda jauh lho hahaha. Beberapa hari yang lalu saya liat apdetan book haul di instagram (saya lupa siapa, sorry!) dan ada buku ini. Kemudian saya mikir…… wohhh udah terbit aja nehhh? Akhir-akhir ini saya memang lagi nggak begitu apdet sama tanggal-tanggal terbit novel yang tahun lalu begitu saya tunggu-tunggu. Tapi syukurlah buku ini muncul dalam radar.

Lady Renegades merupakan buku terakhir di seri Rebel Belle. Dan tidak seperti seri lain yang saya tunggu buku terakhirnya terbit dulu baru mulai dimarathon, saya baca buku ini sejak buku pertamanya terbit. Jadi saya menunggu tahun demi tahun penuh penderitaan cliffhanger (lebay) sampai saya lupa lho cerita terakhir buku sebelumnya gimana -_____-

Kesan saya sama buku ini? Hmmmmm setelah saya ingat kisahnya kayak gimana, saya rasa buku ini merupakan akhir yang cukup bagus bagi seri Rebel Belle. Khas Rachel Hawkins sih ya, buku pertama pasti yang paling meninggalkan kesan. Soalnya yang paling lucu dan paling maksimal eksplorasi cowok cute-nya. Semakin ke belakang ntar kisahnya bakal semakin depresi dan makin ngilang si cowok :( Yah kesempatan fangirling ilang deh eheheh.



Nah itu dia dua kisah fantasi yang menemani saya di akhir Bulan April. Kalau kamu, udah baca novel apa aja?

2 comments:

  1. Yah padahal aku bener-bener berharap banyak sama Lady Midnight. Buku itu berceceran di ig orang orang dan karena aku penggemar tmi sama tid jadi bener-bener ngebet harus punya. Tapi apalah daya dompet blm mengizinkan... do you think is still worth to buy it?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau km kolektor novel cassandra clare sih menurutku beli aja gapapa. ada sensasi sendiri gitu kalo genggem dan baca buku dia yg segede batako itu :)) apalagi desain sampulnya juga bagus.

      Delete