The Crown (The Selection #5)
penulis Kiera Cass
288 halaman,
Young Adult Fantasy/ Dystopia
Rating:
Dipublikasikan 3
Mei 2016 oleh Harper Teen
“I’m telling you, Eady, wars and treaties and even countries will all come
and go. But your life is yours, singular and sacred, and you should be with the
person who makes it feel that way every blessed second you live it.”
OMG.
OMG. OMG.
Buku ini………. OMG!!! Jujur saja
saya sempat MEH gitu waktu Kiera
Cass dulu mengumumkan desain sampulnya, karena……..ewh jelek banget. Sepertinya
untuk The Selection pihak penerbit tidak memakai model yang sama, jadi antara
novel ke-4 (The Heir) sama The Crown ini si Eadlyn mukanya berbeda. Tapi yang
sampul ini ada yang bikin kerasa OFF gitu.
Mungkin karena posenya yang kurang pas dan gaunnya kurang slim fit hahaha kedodoran bo’. Kesan
anggun si Princess Eadlyn pun nggak saya rasakan. Terus niiiih saya juga nggak
begitu terkesan sama kisah di buku 4. Makanya saya sebenarnya memulai baca The
Crown ini sambil agak ogah-ogahan.
TAPI!!! Tapiiiiii…….
Semuanya berubah ketika saya disodorin Maxon dan America banyak-banyak. Murah banget ya? Hahaha. Saya meleleh lah tiap Maxon memperlakukan America layaknya seorang ratu, literally. Dan porsi mereka di buku ini tuh BANYAK BANGET sampe saya bingung ini sebenarnya kisahnya Eadlyn apa Maxon-America lagi hehe.
Semuanya berubah ketika saya disodorin Maxon dan America banyak-banyak. Murah banget ya? Hahaha. Saya meleleh lah tiap Maxon memperlakukan America layaknya seorang ratu, literally. Dan porsi mereka di buku ini tuh BANYAK BANGET sampe saya bingung ini sebenarnya kisahnya Eadlyn apa Maxon-America lagi hehe.
Favorit saya pada buku ini adalah
betapa pesatnya pengembangan karakter yang dialami Princess Eadlyn. Kalau di
buku 4 dia masih terkesan seperti spoiled
princess, di The Crown ini dia sudah mulai menunjukkan sifatnya sebagai
Ratu Illéa. Tugasnya sebelum menggelar The Selection sudah banyak, tapi dengan
absennya Maxon secara sementara sebagai Raja (KENAPA????? Hehehe baca bukunya
sendiri yak) membuatnya rela mengemban tanggung jawab ayahnya sebagai kepala kerajaan.
He shook his head, still holding on to me. “Of course the one time I let
myself fall in love, it’s with someone in another stratosphere.”
Untuk yang belum familiar, The
Selection adalah acara yang digelar kerajaan Illéa untuk mencari
pasangan bagi pangeran sebelum naik tahta menjadi seorang Raja. Karena pewaris
tahta dari Raja Maxon adalah seorang perempuan, Princess Eadlyn, tanpa
memandang gender Raja Maxon memutuskan bahwa Princess Eadlyn juga berhak
mengadakan The Selectionnya sendiri. Maka dipilihlah beberapa laki-laki muda dari
sepenjuru negeri untuk “tinggal” di kerajaan demi mengenal Princess Eadlyn
dengan lebih baik. Hingga nanti akan tersisa satu calon yang menurut Princess
Eadlyn layak untuk mendampinginya memimpin Illéa.
Buat yang sudah baca The
Selection 1-3, pasti bisa membandingkan betapa berbedanya The Selection yang
dulu digelar untuk Maxon dan saat ini yang digelar untuk Eadlyn. Kebebasan
penuh diberikan kepada Princess Eadlyn untuk menjalankan acara dan memilih pemenang
yang ia nilai layak (Luv my Maxon!!). Saya sebagai pembaca cewek, hepi banget
karena novel ini penuh cowok-cowok yang eligible
hihihi. Makanya sejak awal susah banget menebak kira-kira siapa yang bakal
dipilih sama Princess Eadlyn, soalnya calonnya buanyak!!
Tapi sejak awal saya sudah
ngincer satu cowok. Cuma cowok itu, bukan yang lain. Mau seromantis apa tingkah
The Selected yang lain ke Eadlyn, saya nggak goyah. Pokoknya cowok itu!!! Dan YOU KNOW WHATTTTT……… pilihan saya menang
dooooooong.
I'mma effing clairvoyant |
Saya nggak ngerti apa bakal ada
lanjutan untuk The Crown ini. Semoga saja ada, semoga ada. Soalnya saya
menikmati banget perjalanan Princess Eadlyn hingga menjadi Ratu Illéa, dan ending The Crown ini terlalu “nanggung”.
Saya kan pengen tahu gimana petualangan mereka pasca menikah dan bagaimana
mereka menghadapi konflik yang ditujukan ke kerajaan bersama-sama. *sigh* Alamat menunggu sampe tahun depan.
“Who do you know will always be honest with you? who will be by your side,
not because you’re royal, but because you’re you?”
Haaaaahh.... udah ada lanjutannya???
ReplyDeletePadahal The Heir masih mogok belum lanjut kubaca karena saking anehnya, ngahahaaaa.... ah, tapi kalo Maxon muncul lagi di sini sih, jadi semangat ahhhh..... yuk lanjut lanjuuuttt....
ayo mbak dibaca, biar bisa ketemu maxon lagi!!!!
DeleteEh, satu lagi Pot.... itu sampul nggak kece gitu kayaknya bukan karena bajunya kedodoran dech, tapi karena b***s-nya kekecilan #ditabok ;p
ReplyDeletekak aku boleh minta link download utk e book nya dari yang pertama?
ReplyDeleteaku ketinggalan banged bacanya karna males banged pake b.inggris..jadi nya aku cuma baca buku nomer 2 (itupun ga sengaja). tapi rasa penasaran tetap selalu ada walaupun udah capek nungguin edisi indo terbit..
ini aku mau coba baca b.inggrisnya dulu..
makasih ya kak..
halo mbak thanks review buku ke-5 nya, masih mikir2 buat baca yg ke 4-5 karena tokoh utama tentu aja bukan Max dan Mer. Btw, cover dari buku pertama sampe akhir memang beda orang kok mba. Yg america aja beda. hehehe
ReplyDelete