Judul: All-American Girl
(Pahlawan Amerika)
Penulis: Meg Cabot
Penerjemah: Monica Dwi
Chresnayani
Penerbit: Gramedia
Halaman: 328
Such a beautiful day setelah
merayakan hari bebas tanpa belajar, walaupun masih ada empat hari lagi minggu
depan, dan materinya murni bacaan panjang *sigh*
Jadi, saya sudah menamatkan
satu novel lagi, all-American girl yang ditulis oleh Meg Cabot. Saya sudah baca
rentetan pujian untuk Tante Meg ini, walaupun awalnya berpikir mereka overrated, tapi setelah membaca sendiri
karyanya saya jadi berpikir… AH LET ME LOVE YOUUUU!!!! *ditendang* *dibuang
dari bumi*
Saya suka sekali dengan cara
dia bercerita. Inti ceritanya standar dan sudah sering ditayangkan berkali-kali
di FTV maupun sinetron kita yang ribuan episode itu. Cewek biasa-kejadian tak
terduga seperti menyelamatkan presiden atau pemilik perusahaan
besar-terkenal-dapet cowok ganteng. Udah.
Tapi novel ini lebih dari
sekadar itu, kita diajak mendalami apa yang sedang dirasakan dan dipikirkan
oleh Samantha, gadis biasa yang sebenarnya sedang membolos les melukis sebagai
bentuk protesnya terhadap cara mengajar Susan Boone, dan pergi ke toko musik. Tapi
secara tidak sengaja ia malah menyelamatkan nyawa sang presiden dengan
menerjang orang sinting yang ingin menembak presiden. Lalu… yeah, hidupnya
berubah total. Dan dia mulai mengenal David, sang putra presiden.
Salah satu kutipan favorit saya yang ada di
novelnya:
Sepuluh alasan utama kemungkinan besar aku akan mati
muda (itu bukan tragedi, mengingat situasi saat ini):
10. Aku kidal. Hasil penelitian menyebutkan bahwa
orang-orang kidal meninggal sepuluh sampai lima belas tahun lebih cepat
daripada orang-orang normal, karena seluruh isi dunia, mulai dari mobil hingga
meja yang kaugunakan saat ujian SAT, bahkan mesin ATM di bank, lebih ditujukan
bagi orang-orang normal. Akhirnya, setelah sekian lama, kami orang-orang kidal
memilih menyerah saja daripada mencoba sekali lagi untuk menulis di buku spiral
yang kawatnya selalu menghalangi pergelangan tangan.
9. Aku berambut merah. Orang-orang berambut merah 85
persen lebih beresiko terkena kanker kulit yang mematikan dibandingkan orang
lain di muka bumi ini.
8. Aku pendek. Orang bertubuh pendek lebih cepat mati
daripada orang bertubuh tinggi. Fakta ini sudah diketahui umum. Tidak ada yang
tahu sebabnya, tapi asumsiku karena itu berkaitan dengan fakta orang-orang
pendek seperti aku tidak bisa mengambil
botol tambahan makanan yang mengandung zat antioksidan vital di toko-toko obat
seperti General Nutrition Center karena mereka selalu meletakkan botol-botolnya
di rak tertinggi.
7. Aku tidak punya pasangan tetap. Ini serius, lho. Orang-orang
yang memiliki hubungan romantis dengan orang lain hidup lebih lama dibandingkan
dengan mereka yang membujang.
6. Aku tinggal di daerah urban. Hasil penelitian
menunjukkan orang-orang yang tinggal di wilayah padat penduduk, seperti di
Washington D.C., cenderung lebih cepat meninggal daripada mereka yang tinggal
di pedesaan, seperti di Nebraska misalnya, penyebabnya kadar emisi karsinogenik
yang lebih tinggi di daerah padat, yang dihasilkan asap knalpot bus kota atau
dari tembakan pistol dalam perang antargeng.
5. Aku makan banyak daging merah. Kalian tahu kelompok
manusia mana yang hidup paling lama dibandingkan kelompok lain? Yeah, kelompok
suku yang hidup di, entahlah, suatu tempat di Siberia sana, yang hanya makan
yoghurt dan wheat germ. Ini serius lho. Kurasa mereka bukan vegetarian, tapi
tidak ada daging yang bisa mereka makan karena semua hewan ternak di sana mati
beku. Pokoknya, rata-rata mereka bisa hidup hingga 120-an tahun.
Aku tidak suka yoghurt, apalagi wheat germ, dan aku
makan hamburger setidaknya satu kali sehari. Seandainya ada yang membuatkan
hamburger untukku, aku mau saja lebih sering memakannya. Benar-benar mampus deh
aku.
4. Aku anak tengah. Anak tengah lebih cepat mati daripada kakak atau adik mereka karena
terlalu sering tidak dipedulikan. Aku memang belum pernah melihat bukti
dokumentasinya, tapi aku yakin itu benar. Kenyataan menggemparkan ini hanya
tinggal tunggu waktu saja untuk ditayangkan di 60 Minutes atau semacamnya.
3. Aku tidak
berafiliasi pada agama tertentu.
2. Aku memelihara anjing. Meski pada umumnya orang
yang memelihara binatang hidup lebih lama daripada mereka yang tidak memelihara
binatang, tapi di antara mereka, pemilik kucinglah yang umurnya paling panjang,
jadi, besar kemungkinan karena Manet itu anjing, aku bisa meninggal lima sampai
sepuluh tahun lebih cepat daripada seandainya dia kucing.
1. Aku patah hati.
Sungguh, lho. Semua tanda-tanda mengarah ke sana sudah
terlihat. Aku tidak bisa tidur. Tidak bisa makan—bahkan burger pun tidak. Setiap
kali telepon berdering…jantungku mencelos… tapi
tidak pernah ada telepon untukku. Dia tidak pernah menelepon.
PS: review ini diikutsertakan
dalam Finding New Authors Challenge 2013.
No comments:
Post a Comment