Judul: Catching Fire
Penulis: Suzanne Collins
Jumlah halaman: 390
Rating: ♥♥♥♥♥
Hampir setahun sejak The Hunger Games ke-74 berlalu. Katniss
mencetak sejarah The Hunger Games dengan aksi berry beracunnya, ia berhasil
menyelamatkan Peeta. The Hunger Games pertama yang memiliki dua pemenang.
President Snow tentu tidak senang. Tindakan heroik Katniss
mengakibatkan munculnya, emmm apa ya? Rebellion?
Pemberontakan di hampir semua distrik. Dan pin Mockingjay yang dipakai Katniss
menjadi simbol pemberontakan terhadap Kapitol.
Katniss mungkin sudah tidak perlu bersusah payah untuk
menghidupi keluarganya lagi. Dia sudah pindah ke Victor Village. Sebuah kawasan
mewah untuk para pemenang The Hunger Games di distrik 12. Dari 12 rumah, hanya
3 yang ditempati. Rumah Katniss, Peeta, dan Haymitch (mentor mereka yang
memenangkan The Hunger Games berpuluh-puluh tahun yang lalu.). Oleh karena itu
yang ia lakukan adalah membantu penduduk desa dengan membeli barang dagangan
mereka di Hob (semacam pasar gelap gitu deh) sebanyak-banyaknya. Memastikan perdagangan
tetap mengalir lancar. Apalagi setelah mengetahui Greasy Sae dan beberapa
penduduk lainnya membantunya dalam memberikan sponsor kepadanya di The Hunger
Games tahun lalu, menjual hampir semua yang mereka punya.
Katniss juga masih berburu di hutan. Lebih untuk
menghilangkan penat dan untuk membantu keluarga Gale. Gale sudah mulai bekerja
di tambang. Walaupun kehidupan mereka jauh lebih baik jika Gale berburu di
hutan, entah kenapa Gale memilih bekerja di tambang. Peraturan mungkin.
Gale yang bekerja dan hanya bisa menemaninya berburu
di hari Minggu, Peeta yang masih setengah marah karena masalah akting-jatuh-cinta-yang-mereka-jalani-ternyata-benar-benar-akting-bagi-Katniss,
dan Haymitch yang tiap hari hanya mabuk
saja lama-lama membuat Katniss depresi juga.
Sebelum kunjungan ke distrik-distrik lain sebagai
Victor, President Snow datang ke rumah Katniss. Memperingatkan bahwa ia
menginginkan Katniss sendiri yang menekan pemberontakan yang sudah ia mulai di
arena The Hunger Games tahun lalu. Bahwa nyawa keluarganya (plus Gale, yang
dianggap sepupu) yang menjadi taruhannya. Tapi kunjungan Katniss dan Peeta ke
distrik-distrik lain malah memperkuat semangat mereka untuk melakukan
pemberontakan.
Hingga akhirnya dalam Hunger Games tahun ini, Quarter
Quell, President Snow memutuskan bahwa para Victor Hunger Games akan kembali
bertempur di satu arena.
“On the
seventy-fifth
anniversary, as a reminder to the rebels that even the strongest among them
cannot overcome the power of the Capitol, the male and female tributes will be
reaped from their existing pool of victors.”
***
Duh saya speechless baca novel ini. Jahat banget kan,
padahal udah susah-susah menang. Janjinya aja kalau udah menang bakal dapet
harta dan segalanya yang menjamin hidup mereka hingga mati. Tapi nyatanya…
*cekek President Snow*
Tentu aja tokoh favorit saya Katniss. Kuat, cerdas,
dan tahu bener apa yang harus dilakuin. Dia juga nggak bimbang menye soal Peeta
atau Gale yang harus ia pilih. Baginya, selametin mereka dulu. Urusan lain mah
dibahas ntar aja.
Novelnya full ketegangan, apalagi sejak ada Head Peacekeeper
yang baru dateng. Uuuuuuuh *cekek juga*. Dan awalnya saya bingung sama
endingnya, soalnya bahasanya sulit banget. Saya harus sampe baca dua kali. Tapi
yaaaah udah lumayan ngeh sekarang.
Duh kayaknya saya mau jadi Team Peeta aja deh
huehehehehe. Tapi kayaknya Gale bakal sering muncul di buku ketiga. Liat ntar
dulu deh.
Worth it banget buat dibaca. Nggak bakal nyesel
(y)
Oh ya filmnya bakal tayang ntar 2 November. Masih lama
banget ya duh. Udah liat trailernya?
Dan hebatnya lagi, gaun pengantin yang dipakai Katniss
ini rancangan dari Tex Saverio, perancang busana dari Indonesia *berita basi
banget*
photo source here
Makin nggak sabar nih buat nonton.
No comments:
Post a Comment