Friday 26 July 2013

Delirium



Judul: Delirium
Penulis: Lauren Oliver
Penerjemah: Vici Alfanani Purnomo
Penerbit: Mizan Fantasi
Jumlah Halaman: 518 (Goodreads)
Rating: ♥♥

Di masa depan nanti, Amerika adalah Negara tanpa cinta. Cinta dianggap sebagai penyakit karena hanya menyebabkan perang dan kehancuran. Oleh karena itu warga negaranya yang sudah cukup umur akan “disembuhkan” dengan Prosedur, sehingga bebas dari penyakit itu.

Magdalena “Lena” Haloway, sebentar lagi akan menjalani prosedurnya. Awalnya dia tidak sabar untuk segera disembuhkan dan bebas dari penyakit itu. Tapi kehadiran Alex membuatnya sadar seperti apa cinta. Alex adalah Invalid, seorang dari Alam Liar yang menyusup masuk ke Portland. Dari awal, ia sudah menyukai Lena. Cukup sulit untuk membuat Lena—yang notabene “warga Negara yang baik” saking nurutnya sama peraturan—percaya kepada Alex. Dan ketika mereka saling jatuh cinta, mereka dilanda ketakutan yang hebat tentang hukuman yang menanti mereka.



Untuk ukuran novel setebal itu, ceritanya cenderung membosankan dan dipanjang-panjangkan. Saya sampe harus melawan keinginan buat baca lompat-lompat paragraf. Terlalu banyak deskripsi, mungkin karena masih novel pertama. Walaupun terjemahannya sangat bagus dan pas (applause buat penerjemahnya), ceritanya datar dan gampang ditebak. Mungkin baru di halaman-halaman terakhir ketegangan yang sesungguhnya terjadi. Terus langsung di cut….. novelnya habis.

Konsep cinta yang didefinisikan sebagai penyakit, yang berkebalikan dari fakta saat ini, membuat saya cukup sulit memahami bagaimana cara pikir pemerintah mereka. Banyak novel yang mengangkat tema yang berkebalikan dari fakta dan kondisi sekarang, tapi menurut saya cinta yang didefinisikan sebagai penyakit itu agak konyol.

Kenapa saya tiba-tiba nyinyir, saya juga nggak tau. Dari awal saya udah nggak sreg baca ini. Tapi karena kepalang tanggung (dan belum ketemu sama konflik yang bener-bener menegangkan) saya baca terus aja. Tapi…. begitulah. Ditambah lagi ukuran font-nya yang terlalu kecil untuk jenis font yang seperti itu.

Yang membuat novel ini menarik adalah covernya yang memiliki efek hologram. Jadi ketika sedang berjalan di rak, novel ini akan langsung menyedot perhatian. Gambarnya juga bagus, meski nggak tau gimana fotografernya bisa bikin pose mbaknya jadi begitu.

No comments:

Post a Comment