Judul: Delirium
Penulis: Lauren Oliver
Penerjemah: Vici Alfanani Purnomo
Penerbit: Mizan Fantasi
Jumlah Halaman: 518 (Goodreads)
Rating: ♥♥
Di masa depan nanti, Amerika adalah Negara tanpa
cinta. Cinta dianggap sebagai penyakit karena hanya menyebabkan perang dan
kehancuran. Oleh karena itu warga negaranya yang sudah cukup umur akan “disembuhkan”
dengan Prosedur, sehingga bebas dari penyakit itu.
Magdalena “Lena” Haloway, sebentar lagi akan menjalani
prosedurnya. Awalnya dia tidak sabar untuk segera disembuhkan dan bebas dari
penyakit itu. Tapi kehadiran Alex membuatnya sadar seperti apa cinta. Alex adalah
Invalid, seorang dari Alam Liar yang menyusup masuk ke Portland. Dari awal, ia
sudah menyukai Lena. Cukup sulit untuk membuat Lena—yang notabene “warga Negara
yang baik” saking nurutnya sama peraturan—percaya kepada Alex. Dan ketika
mereka saling jatuh cinta, mereka dilanda ketakutan yang hebat tentang hukuman
yang menanti mereka.
Untuk ukuran novel setebal itu, ceritanya cenderung
membosankan dan dipanjang-panjangkan. Saya sampe harus melawan keinginan buat
baca lompat-lompat paragraf. Terlalu banyak deskripsi, mungkin karena masih
novel pertama. Walaupun terjemahannya sangat bagus dan pas (applause buat
penerjemahnya), ceritanya datar dan gampang ditebak. Mungkin baru di
halaman-halaman terakhir ketegangan yang sesungguhnya terjadi. Terus langsung
di cut….. novelnya habis.
Konsep cinta yang didefinisikan sebagai penyakit, yang
berkebalikan dari fakta saat ini, membuat saya cukup sulit memahami bagaimana
cara pikir pemerintah mereka. Banyak novel yang mengangkat tema yang
berkebalikan dari fakta dan kondisi sekarang, tapi menurut saya cinta yang
didefinisikan sebagai penyakit itu agak konyol.
Kenapa saya tiba-tiba nyinyir, saya juga nggak tau. Dari
awal saya udah nggak sreg baca ini. Tapi karena kepalang tanggung (dan belum
ketemu sama konflik yang bener-bener menegangkan) saya baca terus aja. Tapi…. begitulah.
Ditambah lagi ukuran font-nya yang terlalu kecil untuk jenis font yang seperti
itu.
Yang membuat novel ini menarik adalah covernya yang
memiliki efek hologram. Jadi ketika sedang berjalan di rak, novel ini akan
langsung menyedot perhatian. Gambarnya juga bagus, meski nggak tau gimana
fotografernya bisa bikin pose mbaknya jadi begitu.
No comments:
Post a Comment