Saturday, 13 July 2013

Fairish


Judul: Fairish
Penulis: Esti Kinasih
Penerbit: Gramedia
Jumlah halaman: 312
Rating: ♥♥♥♥

Kyaaaaaa akhirnya bisa juga baca Fairish. Udah klintar-klinter nyari di toko buku pada kosong semua stoknya. Dan kebetulan banget pas main ke kosnya Neisha ngobrol-ngobrol gitu, eh ternyata dia punya! Yah namanya juga rejeki, soalnya besoknya dia udah mau balik ke rumah asalnya nan jauh di luar Semarang, bersama dengan koleksi novel dan komiknya yang setas besar penuh *ngiler* Saya sampe bela-belain nunda ngelanjutin baca Catching Fire pula, demi baca ini.

Oke, mau dimulai dari mana reviewnya? Apa nggak usah direview aja? Soalnya kan mungkin sebagian besar udah pada baca. Huehehe.



Davi, si anak baru yang pendiam dan galak, memilih duduk sebangku dengan Fairish, karena memang cuma cewek itu yang nggak overact cari perhatian ke Davi. Tapi hal itu nggak menghalangi cewek-cewek centil, terutama Metha, untuk ngendon di bangku Davi setiap pagi.

Karena risih juga lama-lama, Davi minta tolong ke Fairish buat jadi pacar pura-pura, biar mereka nggak ngejar-ngejar Davi lagi. Awalnya Irish ragu, tapi karena Davi minta tolongnya memelas banget, ditambah Davi menceritakan masa lalunya yang kelam ke Fairish, cewek itu mengiyakan juga. Apalagi Davi juga menegaskan kalau “Cuma pura-pura kok, Rish. Kalo nanti ada cowok yang lo suka… lo boleh pergi!”

Ternyata kabar Davi pacaran dengan Fairish nggak langsung membuat para cewek (yang akhirnya membuat Panitia Khusus alias Pansus) mundur teratur terus dadah-dadah ke mereka. Segala macam makian, cacian, pemboikotan, dan gangguan-gangguan lain menghampiri Fairish. Kalau sama Davi sih mereka nggak berani.

Kebersamaan bersama Davi membuat Fairish lama-lama GR juga. Dia sekuat tenaga harus meyakinkan dirinya sendiri kalau itu cuma SANDIWARA. Semua hal yang dilakukan Davi ke dia cuma pura-pura, tanpa ada maksud tertentu. Hingga akhirnya perasaan Fairish benar-benar netral, dan ia mulai bisa enjoy mengikuti alur sandiwara yang mereka jalani. Tapi hal itu nggak berlaku buat Davi. Sekian lama perasaannya mati, dia nggak mampu menghalau perasaannya sendiri yang mulai suka dan butuh kehairan Fairish. Apalagi Fairish orangnya asyik banget. Bikin dia senyum-senyum sendiri setiap mengingat hal-hal yang mereka jalani di sekolah tadi.

Namun Davi mulai waswas waktu ada anak baru, Alfa, yang asyik, ramah, dan sableng. Apalagi Alfa langsung suka sama Fairish. Tanpa ragu tebar pesona dan ngintil Fairish ke mana-mana. Alfa juga nggak ambil pusing sama Fairish yang udah punya pacar. Ia malah berusaha merentang jarak sejauh mungkin antara Fairish dan Davi.

Di saat Fairish lelah jadi perisai Davi. Di saat Alfa masuk dan membuat Fairish tertawa tanpa ada unsur “pura-pura”. Davi jadi gelisah, dan berharap Fairish lupa sama satu kalimat itu…

“Kalo nanti ada cowok yang lo suka… lo boleh pergi!”



Huwa saya suka banget sama novel ini. Apalagi ini nggak melulu cerita tentang dua orang yang ngerebutin Fairish. Karena Alfa memang punya kaitan dengan Davi sedari awal. Masalah mereka ternyata jauh lebih kompleks daripada rebutan cewek.

Esti Kinasih ini bener-bener penulis favorit saya deh uwuwuwuwuw gaya berceritanya asyik banget, saya sampe langsung tamat dalam beberapa jam. Lumayan buat ngabuburit. Eh ya, menurut saya cover Fairish yang lama, yang di atas itu, lebih bagus dari pada cover baru nya ini.


Nyesel baru baca sekarang hihihi. Mau saya rekomendasiin, tapi pasti udah pada baca. Yaudah deh *lanjut baca Catching Fire*

PS: Review ini tidak diikutsertakan dalam RC apa pun.

No comments:

Post a Comment