Judul: Fairish
Penulis: Esti Kinasih
Penerbit: Gramedia
Jumlah halaman: 312
Rating: ♥♥♥♥
Kyaaaaaa akhirnya bisa juga baca Fairish. Udah klintar-klinter
nyari di toko buku pada kosong semua stoknya. Dan kebetulan banget pas main ke
kosnya Neisha ngobrol-ngobrol gitu, eh ternyata dia punya! Yah namanya juga
rejeki, soalnya besoknya dia udah mau balik ke rumah asalnya nan jauh di luar
Semarang, bersama dengan koleksi novel dan komiknya yang setas besar penuh
*ngiler* Saya sampe bela-belain nunda ngelanjutin baca Catching Fire pula, demi
baca ini.
Oke, mau dimulai dari mana reviewnya? Apa nggak usah
direview aja? Soalnya kan mungkin sebagian besar udah pada baca. Huehehe.
Davi, si anak baru yang pendiam dan galak, memilih
duduk sebangku dengan Fairish, karena memang cuma cewek itu yang nggak overact
cari perhatian ke Davi. Tapi hal itu nggak menghalangi cewek-cewek centil, terutama
Metha, untuk ngendon di bangku Davi setiap pagi.
Karena risih juga lama-lama, Davi minta tolong ke
Fairish buat jadi pacar pura-pura, biar mereka nggak ngejar-ngejar Davi lagi. Awalnya
Irish ragu, tapi karena Davi minta tolongnya memelas banget, ditambah Davi
menceritakan masa lalunya yang kelam ke Fairish, cewek itu mengiyakan juga. Apalagi
Davi juga menegaskan kalau “Cuma pura-pura
kok, Rish. Kalo nanti ada cowok yang lo suka… lo boleh pergi!”
Ternyata kabar Davi pacaran dengan Fairish nggak
langsung membuat para cewek (yang akhirnya membuat Panitia Khusus alias Pansus)
mundur teratur terus dadah-dadah ke mereka. Segala macam makian, cacian,
pemboikotan, dan gangguan-gangguan lain menghampiri Fairish. Kalau sama Davi
sih mereka nggak berani.
Kebersamaan bersama Davi membuat Fairish lama-lama GR
juga. Dia sekuat tenaga harus meyakinkan dirinya sendiri kalau itu cuma SANDIWARA.
Semua hal yang dilakukan Davi ke dia cuma pura-pura, tanpa ada maksud tertentu.
Hingga akhirnya perasaan Fairish benar-benar netral, dan ia mulai bisa enjoy mengikuti alur sandiwara yang
mereka jalani. Tapi hal itu nggak berlaku buat Davi. Sekian lama perasaannya
mati, dia nggak mampu menghalau perasaannya sendiri yang mulai suka dan butuh
kehairan Fairish. Apalagi Fairish orangnya asyik banget. Bikin dia
senyum-senyum sendiri setiap mengingat hal-hal yang mereka jalani di sekolah
tadi.
Namun Davi mulai waswas waktu ada anak baru, Alfa,
yang asyik, ramah, dan sableng. Apalagi Alfa langsung suka sama Fairish. Tanpa ragu
tebar pesona dan ngintil Fairish ke mana-mana. Alfa juga nggak ambil pusing
sama Fairish yang udah punya pacar. Ia malah berusaha merentang jarak sejauh
mungkin antara Fairish dan Davi.
Di saat Fairish lelah jadi perisai Davi. Di saat Alfa
masuk dan membuat Fairish tertawa tanpa ada unsur “pura-pura”. Davi jadi
gelisah, dan berharap Fairish lupa sama satu kalimat itu…
“Kalo nanti ada cowok yang lo suka… lo boleh pergi!”
Huwa saya suka banget sama novel ini. Apalagi ini
nggak melulu cerita tentang dua orang yang ngerebutin Fairish. Karena Alfa
memang punya kaitan dengan Davi sedari awal. Masalah mereka ternyata jauh lebih
kompleks daripada rebutan cewek.
Esti Kinasih ini bener-bener penulis favorit saya deh
uwuwuwuwuw gaya berceritanya asyik banget, saya sampe langsung tamat dalam
beberapa jam. Lumayan buat ngabuburit. Eh ya, menurut saya cover Fairish yang
lama, yang di atas itu, lebih bagus dari pada cover baru nya ini.
Nyesel baru baca sekarang hihihi. Mau saya
rekomendasiin, tapi pasti udah pada baca. Yaudah deh *lanjut baca Catching
Fire*
PS: Review ini tidak diikutsertakan dalam RC apa pun.
No comments:
Post a Comment