Monday, 12 August 2013

Divergent (Divergent #1)





Divergent

Roth, Veronica
487 pages, 5/5 stars



In Beatrice Prior's dystopian Chicago world, society is divided into five factions, each dedicated to the cultivation of a particular virtue--Candor (the honest), Abnegation (the selfless), Dauntless (the brave), Amity (the peaceful), and Erudite (the intelligent). On an appointed day of every year, all sixteen-year-olds must select the faction to which they will devote the rest of their lives. For Beatrice, the decision is between staying with her family and being who she really is--she can't have both. So she makes a choice that surprises everyone, including herself.

During the highly competitive initiation that follows, Beatrice renames herself Tris and struggles alongside her fellow initiates to live out the choice they have made. Together they must undergo extreme physical tests of endurance and intense psychological simulations, some with devastating consequences. As initiation transforms them all, Tris must determine who her friends really are--and where, exactly, a romance with a sometimes fascinating, sometimes exasperating boy fits into the life she's chosen. But Tris also has a secret, one she's kept hidden from everyone because she's been warned it can mean death. And as she discovers unrest and growing conflict that threaten to unravel her seemingly perfect society, Tris also learns that her secret might help her save the ones she loves . . . or it might destroy her.


Akhirnya akhirnya akhirnya bisa juga baca Divergent (setelah dua kali masuk nominasi Wishful Wednesday). Sebenernya mau nulis review dalam Bahasa Inggris. Tapi yah…. begitulah huahahaha.

Pindah ke faksi lain mungkin akan dianggap sebagai pengkhianatan, apalagi dengan ayah yang bekerja di pemerintahan. Seolah-olah faksi asal tidak mencukupi. Tapi saya tidak menyalahkan Tris sih, Abnegation begitu meeeeeemmmbooosannkaaaann. Walaupun di Dauntless ia harus berjuang dengan taruhan nyawa, dia harus menutupi jiwa Divergent yang mengalir dalam darahnya. Jiwa yang dianggap sebagai pemberontak.

Bersama teman-temannya; Christina, Will, dan Al... Tris harus berebut tempat terbatas di Dauntles, melalui 3 tahap tes. Tes fisik, tes mental, dan final test yang nggak pandang laki-laki atau perempuan. Kalau emang harus jotos-jotosan ya harus njotos beneran, sampe koit juga nggak papa. Daripada jadi factionless. 

Dengan dibantu instruktor mereka, Four, para calon Dauntless ini menyelesaikan tahap demi tahap tes. Tris yang awalnya kesulitan dengan kehidupan Dauntless yang keras, lama kelamaan bisa menyesuaikan diri, bahkan unggul dalam tes simulasi.

Di saat ia mulai nyaman dengan Dauntless, masalah mulai muncul secara bertubi-tubi. Al, Tobias, Erudite, Eric, yang berujung pada satu hal… perang.

**

Veronica Roth berhasil memikat saya sejak lembar-lembar pertama. Tes kecakapan (di terjemahannya gitu kan?), Choosing Ceremony, Four, melompat dari kereta, Ferris Wheel, etc, etc. Mungkin salah satu keunggulan penggunaan sudut pandang orang pertama adalah ceritanya yang tidak membingungkan. Cerita dijelaskan secara runtut, bukannya berbagai kejadian yang terpisah-pisah.

Genre dystopia tidak begitu asing bagi saya, karena sudah membaca beberapa semisal The Hunger Games dan Delirium (I really have no intention to read Pandemonium. Uhm, no thanks!).  Yang membuat saya kehilangan “greget”nya karena yaaah udah terbiasa dengan berbagai versi kondisi masa depan bumi ini. Sama seperti udah kenyang cerita vampir dan fairy (tapi kalo dipinjemin Vampire Academy nggak nolak loooooh *ditendang*).

Satu hal yang saya rasa kurang ya bumbu-bumbu cinta. Kering bok, berantem mulu. Tapi juga nggak ada adegan yang terlalu cheesy. Win-win solution. Okay!!


He is not sweet or gentle or particularly kind. But he is smart and brave, and even though he saved me, he treated me like I was strong. That is all I need to know.


Buat catatan aja sih. Novel ini tidak diperuntukkan buat anak-anak. Dengan darah dan berbagai aksi kekerasannya, yah mendingan jangan deh.

No comments:

Post a Comment