Friday, 2 August 2013

The Moon that Embraces the Sun 1



Judul: The Moon that Embraces the Sun 1
Penulis: Jung Wun-Gwol
Penerbit: Qanita
Penerjemah: Rizke Radhya Burhan
Jumlah Halaman: 480

Menjadi seorang Putra Mahkota ternyata bukanlah hal yang menyenangkan. Pagi, siang, malam harus terus menerus belajar. Tidak boleh keluar dari istana. Dan yang paling menyebalkan, tidak boleh memiliki teman. Jangan mudah percaya kepada siapa pun, begitulah yang selalu dikatakan Sang Raja.


Lee Hwon, sang Putra Mahkota, merasakan hal itu. Sebagai pelampiasan, ia selalu mengisengi para gurunya. Tidak ada guru yang betah mengajar Hwon. Raja pun mencari cara lain. Ia menunjuk Yeom, lulusan terbaik yang masih berusia tujuh belas tahun, untuk menjadi guru Hwon.

Awalnya Hwon berusaha mendepak Yeom seperti guru-guru lain. Tapi sikap Yeom yang lembut dan bijak mampu meluluhkan hati sang Putra Mahkota yang keras. Yeom juga begitu rupawan. Semakin Hwon akrab dengan Yeom, Hwon pun mengetahui suatu fakta bahwa Yeom memiliki seorang adik perempuan yang begitu disayanginya.

Hwon begitu tertarik untuk mengenal adik Yeom, Yeon Woo. Begitu sering ia meminjamkan buku, mengirimkan makanan, dan bertukar surat kepada Yeon Woo. Walaupun sama-sama belum bertemu, mereka berdua merasakan ikatan yang kuat.

Hingga akhirnya datanglah saat pemilihan Permaisuri. Hwon berharap agar Yeon Woo mendaftar. Tapi kemudian dia baru menyadari satu hal. Pemilihan Permaisuri ternyata hanyalah formalitas belaka. Sang Permaisuri telah dipilih dari klan Yoon yang didukung oleh Ibu Suri. Hwon yang tidak setuju pun mencoba memprovokasi kaum pelajar agar keputusan siapa yang terpilih menjadi Permaisuri tidak menjadi hak mutlak Ibu Suri.

Begitu pelik proses pemilihan Permaisuri. Hwon hanya bisa berharap, Yeon Woo yang akan menjadi pemenangnya. Apalagi setelah Yeon Woo dikabarkan masuk tiga besar, Hwon semakin yakin bahwa Yeon Woo memang wanita yang hebat.

Konflik yang dialami Ibu Suri dan Raja dalam menentukan Permaisuri akhirnya menemui titik akhir. Yeon Woo lah yang menjadi pemenangnya. Namun tepat ketika Hwon dan Yeon Woo akan dipertemukan dalam upacara, Yeon Woo sakit keras. Kondisinya semakin memburuk dan meninggal dunia.

Hwon pun hancur. Ia bahkan tidak sempat melihat wajah Yeon Woo untuk terakhir kali karena peti mati telah dipaku. Begitu misterius dan berbahayanya penyakit Yeon Woo hingga jenazahnya langsung dimakamkan hari itu juga. Biasanya, mereka menunggu 4 hari sebelum jenazah dimakamkan.

Lalu cerita meloncat ke delapan tahun kemudian. Hwon telah menjadi Raja dan menikah dengan Permaisuri pemenang kedua dari klan Yoon.

Suatu hari, Hwon menyusup keluar istana bersama Jae Woon,seorang ungeom atau pengawal Raja, untuk melihat keadaan rakyatnya secara langsung. Karena mendadak hujan, mereka terpaksa berteduh di rumah seorang cenayang. Cenayang itu sudah tahu bahwa Raja akan datang dan menyiapkan jamuan. Ketika sang cenayang menghadap Hwon, Hwon tersentak dengan paras rupawan sang cenayang yang seperti rembulan. Hwon pun menamakan cenayang itu Wol.

Sepulangnya ke istana, Hwon selalu gelisah memikirkan Wol yang mendadak menghilang dari rumah itu. Selama delapan tahun, hatinya tidak pernah goyah, Permaisurinya adalah Yeon Woo. Tapi cenayang itu mampu mengobrak-abrik perasaannya.

Hingga ia menyadari banyaknya kejanggalan akan kematian Yeon Woo. Dan….. baca sendiri lanjutannya hihi.

 ~~~

Secara keseluruhan saya suka sama cerita ini. Tapi, saya pusing tiap baca. Mungkin karena begitu banyak istilah dan adat-adat khas Kerajaan Korea yang disisipkan di situ. Memang sih diberikan keterangan, tapi yah mungkin karena tidak familiar jadi otak saya harus kerja dua kali.

Begitu banyak percakapan “bijak” yang diucapkan. Membuat saya harus berpikir lagi. Fyuh, harusnya saya baca buku anak-anak aja ya, yang nggak perlu banyak mikir. Tapi saya udah kadung penasaran sama kisah ini. Apalagi masih ada lanjutannya, hiyaaaaaaaaak *salto*



Dan yang paling mengganggu adalah kelemahan saya buat mengingat nama-nama tokoh. Menurut saya, nama-nama orang Korea itu mirip dan susah banget dibedain. Seperti pas saya membaca Please Look After Mom, saya juga kesulitan mengenali tokoh. Jangankan membedakan yang antagonis dan protagonis. Bedain yang mana nama cowok sama yang mana cewek aja suseeeeeeh.

Tapi, walaupun bikin pusing, saya tetep penasaran baca lanjutannya (dan penasaran nonton drama serinya)

2 comments:

  1. dramanya bagusss :D meskipun agak beda sm di bukunya sih ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya banyak yang bilang cerita di drama agak beda sama yang di buku. Jadi makin penasaran :D

      Delete