Judul: The Bad Beginning (A Series of
Unfortunate Events #1)
Penulis: Lemony Snicket
Jumlah halaman: 178
Sedari awal, pembaca sudah diingatkan bahwa buku ini
tidak menceritakan kisah bahagia. Sebaliknya, hal-hal yang dialami ketiga
Baudelaire bersaudara—Violet, Klaus, dan Sunny—begitu menyedihkan, bahkan sang
penulis sendiri pun sebenarnya tidak tega untuk menceritakannya. Kalian dipersilahkan
untuk menutup buku ini dan membaca buku lain kapan pun kalian suka.
Ketiga Baudelaire bersaudara, harus kehilangan segala
yang mereka punya. Dalam artian, rumah mereka yang megah, orang tua yang mereka
sayangi, termasuk perpustakaan besar yang menjadi tempat favorit Klaus si kutu
buku. Semuanya hangus terbakar. Dan bahkan itu terjadi di lima halaman awal
yang saya baca. Sedih.
Seakan belum cukup, Mr. Poe, bankir yang menangani
harta warisan Baudelaire, menyerahkan ketiga saudara yang mendadak menjadi
yatim piatu itu kepada Count Olaf, wali mereka yang bahkan belum pernah mereka
temui.
Di rumah wali mereka yang begitu menyedihkan (I mean,
rumah dan walinya sama-sama menyedihkan), ketiga Baudelaire diharuskan
mengerjakan tugas yang begitu berat, dalam daftar panjang yang ditulis Count
Olaf setiap pagi. Bahkan Sunny, si bayi yang hobi menggigit dan belum lancar
bicara, harus ikut membantu mengerjakan tugas-tugas itu.
Tapi, hal yang paling menyedihkan dari semua kesialan
yang terjadi dalam hidup ketiga Baudelaire adalah niat jahat Count Olaf untuk
mengambil alih harta warisan Baudelaire. Seperti kebanyakan penjahat setengah
waras, Count Olaf luar biasa pintar dan licik. Ia merencanakan segalanya dengan
matang bersama dengan antek-antek setianya. Jadi apakah bakat penemu Violet,
pengetahuan si kutu buku Klaus, dan gigitan gigi tajam Sunny mampu menghentikan
rencana jahat Count Olaf?
~~~
I love this book! Really!
Terutama dengan cara Lemony Snicket menuturkan
ceritanya, humor sarkasnya, brilian pokoknya! Dan mengingat seri ini ada 13
buku, saya membayangkan pasti panjang sekali perjuangan ketiga Baudelaire untuk
lepas dari Count Olaf.
Tuh kan, uang kalo terlalu banyak bisa bikin susah
juga. Seakan belum dikasih napas sebentar dari duka mereka akibat kehilangan
orang tua dan rumah (mewah), udah dikejar-kejar aja tuh sama Count Olaf.
Aaaaak saya suka banget sama buku ini (eh tadi udah
bilang ya). Salah satu kutipan kesukaan saya:
There are many, many types of books in the
world, which makes good sense, because there are many, many types of people,
and everybody wants to read something different. For instance, people who hate
stories in which terrible things happen to small children should put this book
down immediately. But one type of book that practically no one likes to read is
a book about the law. Books about the law are notorious for being very long,
very dull, and very difficult to read. This is one reason many lawyers make
heaps of money. The money is an incentive—the word "incentive" here means
"an offered reward to persuade you to do something you don't want to do"—to read long, dull, and
difficult books.
Jadi inget temen saya yang kuliah hukum mengeluh siang
malam tentang modul yang harus mereka baca. Dan membuat saya bersyukur bahwa
setidaknya modul saya masih dihiasi dengan nominal uang, yah walaupun fiktif
sih huff.
No comments:
Post a Comment