Saturday, 3 August 2013

The Bad Beginning (A Series of Unfortunate Events #1)



Judul: The Bad Beginning (A Series of Unfortunate Events #1)
Penulis: Lemony Snicket
Jumlah halaman: 178

Sedari awal, pembaca sudah diingatkan bahwa buku ini tidak menceritakan kisah bahagia. Sebaliknya, hal-hal yang dialami ketiga Baudelaire bersaudara—Violet, Klaus, dan Sunny—begitu menyedihkan, bahkan sang penulis sendiri pun sebenarnya tidak tega untuk menceritakannya. Kalian dipersilahkan untuk menutup buku ini dan membaca buku lain kapan pun kalian suka.


Ketiga Baudelaire bersaudara, harus kehilangan segala yang mereka punya. Dalam artian, rumah mereka yang megah, orang tua yang mereka sayangi, termasuk perpustakaan besar yang menjadi tempat favorit Klaus si kutu buku. Semuanya hangus terbakar. Dan bahkan itu terjadi di lima halaman awal yang saya baca. Sedih.

Seakan belum cukup, Mr. Poe, bankir yang menangani harta warisan Baudelaire, menyerahkan ketiga saudara yang mendadak menjadi yatim piatu itu kepada Count Olaf, wali mereka yang bahkan belum pernah mereka temui.

Di rumah wali mereka yang begitu menyedihkan (I mean, rumah dan walinya sama-sama menyedihkan), ketiga Baudelaire diharuskan mengerjakan tugas yang begitu berat, dalam daftar panjang yang ditulis Count Olaf setiap pagi. Bahkan Sunny, si bayi yang hobi menggigit dan belum lancar bicara, harus ikut membantu mengerjakan tugas-tugas itu.

Tapi, hal yang paling menyedihkan dari semua kesialan yang terjadi dalam hidup ketiga Baudelaire adalah niat jahat Count Olaf untuk mengambil alih harta warisan Baudelaire. Seperti kebanyakan penjahat setengah waras, Count Olaf luar biasa pintar dan licik. Ia merencanakan segalanya dengan matang bersama dengan antek-antek setianya. Jadi apakah bakat penemu Violet, pengetahuan si kutu buku Klaus, dan gigitan gigi tajam Sunny mampu menghentikan rencana jahat Count Olaf?

~~~

I love this book! Really!
Terutama dengan cara Lemony Snicket menuturkan ceritanya, humor sarkasnya, brilian pokoknya! Dan mengingat seri ini ada 13 buku, saya membayangkan pasti panjang sekali perjuangan ketiga Baudelaire untuk lepas dari Count Olaf.

Tuh kan, uang kalo terlalu banyak bisa bikin susah juga. Seakan belum dikasih napas sebentar dari duka mereka akibat kehilangan orang tua dan rumah (mewah), udah dikejar-kejar aja tuh sama Count Olaf.

Aaaaak saya suka banget sama buku ini (eh tadi udah bilang ya). Salah satu kutipan kesukaan saya:
There are many, many types of books in the world, which makes good sense, because there are many, many types of people, and everybody wants to read something different. For instance, people who hate stories in which terrible things happen to small children should put this book down immediately. But one type of book that practically no one likes to read is a book about the law. Books about the law are notorious for being very long, very dull, and very difficult to read. This is one reason many lawyers make heaps of money. The money is an incentive—the word "incentive" here means "an offered reward to persuade you to do something you don't want to do"—to read long, dull, and difficult books.

Jadi inget temen saya yang kuliah hukum mengeluh siang malam tentang modul yang harus mereka baca. Dan membuat saya bersyukur bahwa setidaknya modul saya masih dihiasi dengan nominal uang, yah walaupun fiktif sih huff.

No comments:

Post a Comment