Thursday, 23 May 2013

Review: Autumn in Paris by Ilana Tan



Judul: Autumn in Paris
Penulis: Ilana Tan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman: 272
Format: PDF
Rating: ♥♥♥♥


Late post Winter in Tokyo bikin saya pengen baca novel keduanya, Autumn in Paris. Iya, saya emang bacanya lompat-lompat.

Saya kira novel ini isinya seneng-seneng ya, secara lagi di Paris. Ngapain kek… jalan-jalan di taman, atau foto di depan Menara Eiffel, atau yang paling mainstream pasang gembok di jembatan trus kuncinya dibuang ke sungai. Apa aja asal jangan sedih-sedih kayak gitu :(

Memang awalnya manis, tapi lama-lama makin tegang trus bikin nangis aaaaaaak nggak mau tau pokoknya aku mau spoiler!!!!

Tara Dupont (sepupu Sandy dalam Summer in Seoul) adalah seorang penyiar di suatu radio Perancis. Suatu hari Sebastian, sahabatnya, mengenalkan Tara dengan Tatsuya Fujisawa, seorang arsitek yang sedang bekerja dalam proyek ayah Sebastian. Sebastian sempat bercanda bahwa Tatsuya punya cerita yang menarik saat pertama kali datang ke Paris. Dan Tara pun menyarankan agar Tatsuya mengirimkan ceritanya ke stasiun radionya, untuk dibacakan dalam acara Je me souviens yang dibawakan sahabatnya, Élise.

Dan ternyata Tatsuya benar-benar mengirim cerita itu, dengan identitas sebagai Monsieur Fujitatsu. Semenjak itu Tara sering bertemu dengan Tatsuya, dan yaaaah….. tau sendiri lah.

Dan sedikit demi sedikit fakta mulai terungkap. Tujuan Tatsuya datang ke Paris adalah untuk mencari seseorang, cinta pertama ibunya. Ibunya meninggal setahun lalu dan menitipkan surat untuk diberikan kepada lelaki itu. Surat yang menyatakan bahwa Tatsuya adalah anak kandungnya. Tatsuya memang tidak menuntut apapun dari lelaki itu, hanya ingin menemuinya sekali saja.

Laki-laki yang adalah… ayah Tara.

Duh ah udah berapa kali ya nonton sinetron dan FTV kayak gini? Awalnya jengkel soalnya gampang ditebak cerita lari ke mana. Sampai saya sadar… novel ini kan terbitnya tahun 2007-an, jadi yang ikut-ikutan sebenernya siapa?

Dear Mbak Ilana, please banget ya cowok setcagkep dan high quality kayak Tatsuya jangan dibikin sedih, apalagi dimusnahkan. Langka tauuuk.

Udah kan? Nggak spoiler-spoiler banget kan?

No comments:

Post a Comment