Tuesday, 7 May 2013

Review-Fleur by Fenny Wong




Judul: Fleur
Penulis: Fenny Wong
Penerbit: DIVA Press
Jumlah halaman: 322
Rating: ♥♥




 “…Walau hingga kehidupan keberapa pun kalian saling mencintai, hingga kehidupan yang keberapa pun juga aku akan mengalahkanmu, merebutnya darimu! Hingga kehidupan yang keberapa pun, kenyataan akan tetap sama, kau takkan pernah bisa bersatu dengan Belidis. Akulah yang akan berakhir mendapatkan dirinya!”

Florence Ackerley mencintai kakak angkatnya sendiri, George Ackerley. Mungkin itu alasan kenapa ia selalu menolak pinangan setiap lelaki bangsawan di pesta dansa. Mungkin itu sebab ia tidak suka pergi ke pesta. Tapi semua berubah ketika negara api menyerang Alford Cronwell dengan segala keangkuhan dan kesombongannya mengutarakan maksudnya untuk menikahi Florence. Di saat itulah Florence sadar, ada sedikit keraguan yang ia rasakan ketika ingin menolak pinangan Alford.
“Jika kau menolaknya kali ini, berikutnya, biarkan aku yang meminangmu. Sudah saatnya kau menjawab iya kepada satu pria, bukan… adikku, Flo?”-George (halaman 90)
Sebelum meninggal, Ibu Florence mewariskan kitab tua berwarna cokelat. Hanya anak turun dari Helras, Belidis, dan Fermio yang dapat melihat tulisan di dalamnya. Kitab yang memuat kisah tentang kutukan yang menimpa mereka dan terus akan menimpa anak turun mereka. Termasuk menimpa Alford, George, dan Florence. Bahkan garis takdir mereka sudah ditentukan sejak ribuan tahun yang lalu. Kini tergantung bagaimana mereka mengubah takdir mereka sendiri.

Memang saya kasih rating yang cukup rendah untuk novel ini. Saya tidak bisa menikmati cerita yang ada di dalamnya walaupun memang diceritakan dengan indah oleh sang penulis. Kisah Belidis, Fermio, dan Herlas yang ada di buku cokelat pun menarik. Namun sekali lagi ya, belum mampu menggerakkan saya untuk meresapi ceritanya. Bukan berarti novel ini jelek, tapi mungkin memang bukan selera saya.
 

No comments:

Post a Comment