Judul Buku: Life Of Pi – Kisah
Pi
Penulis: Yann Martel
Alih Bahasa: Tanti Lesmana
Penerbit: Gramedia
Tebal: 448 halaman
Rating: ♥♥♥♥♥
Walaupun saya baca buku ini
sekitar dua bulan yang lalu, saya masih terkesan banget sama ceritanya. Jadi,
si Pi ini adalah anak dari pemilik kebun binatang Pondicherry. Setiap pagi, dia
tidak dibangunkan dengan alarm, melainkan oleh auman binatang-binatang
kesayangannya. Dia menceritakan suka-duka mengurus kebun binatang yang ternyata
repot banget, tapi ya namanya hobi pasti asyik aja sih. Oh, dia juga anak yang religius,
saking religiusnya, dia sampai menganut tiga agama sekaligus -_____- Dia selalu
solat di masjid, pergi ke gereja, dan sembahyang di kuil -______-
Kisah yang bahagia itu pun mulai
berubah. Politik di India mulai tidak stabil, dan Ayah Pi memutuskan untuk
pindah. Sebelum pindah, ia menjual beberapa koleksi binatangnya dan sebagian
lainnya ia bawa di kapal. Pada tanggal 2 Juli 1997, kapal yang mereka tumpangi
tenggelam di Samudra Pasifik. Hanya satu sekoci yang berhasil diturunkan. Dan Pi
ada di sana, bersama seekor hyena, orang utan, zebra yang kakinya patah, dan…. harimau
bernama Richard Parker.
Pi harus bertahan selama 227
hari terombang ambing dan ketar-ketir gimana kalau si hyena dan harimau
berbalik menyerangnya. Dan akhirnya, hanya tinggal ia dan si harimau. Ia harus
berusaha menjinakkan Richard Parker tapi juga tetap mencari makan untuk mereka.
Pi yang awalnya vegetarian, yang mematahkan pisang dari tandannya aja nggak
sanggup, berubah jadi orang barbar yang semena-mena mengoyak ikan dan
memakannya mentah-mentah. Itulah saudara-saudara… the power of kepepet.
Kisah ini mengajarkan
banyaaaaak sekali hal sama saya. Salah satunya adalah kita bahwa mukjizat Tuhan
itu ada. Gaya bercerita Yann Martel ini lucu banget. Dan karena terjemahannya
bagus, kisahnya tersampaikan dengan baik. Ini nih novel Life of Pi pinjeman
yang saya baca. Udah lusuh, robek, nggak
keurus banget deh pokoknya. Sayang kan, padahal novel bagus.
[Review The Notebook menyusul]
Dan entah kenapa kemarin saya
lihat di Perpusda novel itu nyasar di bagian non fiksi, padahal ruangannya aja
udah beda sama yang ruang fiksi -________-
Sumber gambar here
No comments:
Post a Comment